SEVILLA (RIAUPOS.CO) – "Andai kaki saya lebih kecil dan ukuran sepatu saya bukan 48, maka gol pertamaku melawan Finlandia (21/6) pasti juga dihitung," canda striker Belgia Romelu Lukaku kepada Het Nieuwsblad. Seandainya gol tersebut tak dinyatakan offside, margin produktivitas Lukaku dengan kapten Portugal Cristiano Ronaldo di Euro 2020 ini semakin pendek.
Big Rom –julukan Lukaku– sudah mengoleksi tiga gol dalam tiga pertandingan fase grup. Atau terpaut dua gol dengan Ronaldo yang mengumpulkan lima gol dari tiga pertandingan di Euro kali ini. Karena itu, petang di Estadio La Cartuja duel Belgia lawan Portugal akan jadi ajang penting buat Lukaku juga Ronaldo (siaran langsung RCTI/iNews/ON Channel HD/Soccer Channel/Mola TV pukul 02.00 WIB).
"Dua tahun terakhir saya sudah membuktikan bahwa saya striker kelas dunia. Saya dapat sejajar dengan (Robert) Lewandowski, (Karim) Benzema, dan (Harry) Kane,” tutur Lukaku kepada Het Nieuwsblad Jumat (25/6). ”Saya ingin masuk daftar dan saya pikir sekarang saya sudah ada di dalamnya (daftar bomber elite Eropa, red),” tambah eks pemain Manchester United dan Everton itu.
Scudetto bersama Inter Milan musim 2020–2021 jadi motivasi ekstra bagi Lukaku di ajang Euro 2020 ini. Dan, kegembiraan Lukaku bakal berlipatlipat jika bisa memenangi Euro bersama Belgia. ”Siapa pun memimpikan menang di Euro,” lanjut Lukaku.
Musim 2020–2021 menjadi musim yang kompetitif secara pribadi bagi Lukaku dan Ronaldo. Di Serie A keduanya berbagi award pribadi. Apabila Ronaldo dianugerahi label capocannoniere atau top skorer, Lukaku menyabet penghargaan Most Valuable Player (MVP). Sepak terjang Lukaku mampu membawa Inter mengakhiri dominasi Juventus, klub di mana Ronaldo bermain.
Soal kemampuan individu Ronaldo, Lukaku ingin mempunyai akurasi tembakan dan dribbling sebagus Ronaldo. Pemain 28 tahun itu lantas menggarisbawahi bahwa ada aspek di mana dirinya lebih baik daripada Ronaldo, misalnya kekuatan fisik dan body balance. ”Dulu saya mungkin dianggap ceroboh dan kurang mengeksekusi bola dengan bagus, tapi hal itu tak lagi terjadi,” ujar Lukaku.
Lukaku mengklaim dirinya datang ke Euro 2020 ini bukan untuk memburu gelar top skorer. Melainkan mengejar trofi juara Euro. "Saya tak memerlukannya (gelar sebagai top scorer Euro, red). Hanya trofi juara Euro yang saya inginkan," harap Lukaku. Persis seperti di Serie A musim lalu saat Ronaldo jadi top scorer Serie A dan Lukaku yang merayakan scudetto dengan Nerazzurri (julukan Inter).(ren/c13/dra/jpg)