Senin, 15 Juli 2024

Lawan Lena-Leni Dkk, Sepaktakraw PON Riau Dapat Lawan Sepadan

Selama tiga hari, Jumat-Sabtu (20-22/8/2021) tim sepaktakraw Riau yang diproyeksikan untuk PON 2021 Papua, mendapat kunjungan dari tim Jawa Barat (Jabar) dan Sumatra Barat (Sumbar) untuk uji coba.

Laporan: Hary B Koriun (Pekanbaru)

- Advertisement -

JABAR datang dengan tim lengkap putra-putri, sedang Sumbar hanya tim putranya, itu pun bukan tim yang akan turun di PON 2021. Meski di PON Papua nanti tim Riau dan Jabar, juga Sumbar, tidak akan bertemu, karena bermain beda nomor, tetapi ujicoba ini dianggap sepadan karena kekuatan masing-masing.

Jabar membawa dua pemain senior timnas, si kembar Lena dan Leni, plus Astri dan Echi. Sementara untuk putra, mereka membawa pemain-pemain yang sudah disatukan cukup lama dan memiliki kualitas yang juga lumayan bagus.

Sementar Sumbar hanya membawa lima pemain putra yang tak bermain di PON Papua. Dualisme kepemimpinan di PSTI Sumbar membuat para pemain juga tak maksimal. Tetapi dua bulan selembumnya, tim PON Sumbar sudah datang dan melakukan ujicoba. Ketika itu, melawan Syamsul Akmal dkk, tim Riau tampil baik.

- Advertisement -

Di PON nanti, sebagai juara kualifikasi Wilayah Barat (Sumatra), Riau akan turun di dua nomor putra-putri, yakni tim dobel iven (tiga regu) dan kuadran. Hanya ada lima provinsi yang bermain di nomor ini –yang masing-masing merupakan juara kualifikasi wilayah masing-masing plus tuan rumah– yakni tuan rumah Papua, Riau, DKI Jakarta, Jawa Timur (Jatim), dan Sulsel.

Jabar dan Sumbar yang menjadi runner-up kualifikasi, akan bermain di regu dobel iven (satu regu) dan regu (tiga pemain). Hal ini juga mempengaruhi jumlah atlet yang diberangkatkan. Riau dan tim juara kualifikasi lainnya akan mengirimkan maksimal 7 pemain masing-masing putra-putri, sementara Jabar dan tim lainnya yang menjadi runner-up hanya mengirimkan masing-masing 4 pemain.

Jumlah nomor dan atlet yang minimalis ini karena awalnya tuan rumah enggan memainkan sepaktakraw di PON dengan alasan tak punya pemain. Setelah PB PSTI berunding dengan PB PON, KONI Pusat dan pihak tuan rumah, disepakati sepaktakraw dimainkan, tetapi hanya beberapa nomor, tidak semua nomor.

Kedatangan tim Jabar ke Riau ini membuat pelatih kepala Riau, H Suhartoni, bergembira, karena para pemain Riau mendapatkan lawan yang sepadan. Kehadiran Lena dan Leni yang merupakan duet senior di tim nasional, diharapkan bisa mengatrol semangat pemain-pemain Riau, terutama yang muda.

Baca Juga:  Tyson Sebut Tak Perlu 100 Persen untuk Kalahkan Paul

"Dapat lawan kuat seperti Lena dan Leni ini bagus untuk mental bertanding para pemain Riau. Di nomor dobel iven dan regu, kami sengaja menurunkan pemain muda melawan Lena dan Leni, bukan menurunkan Florensia Cristy dan Sutini," jelas Suhartoni.

Florensia dan Sutini merupakan pemain satu tim dengan Lena dan Leni di beberapa kejuaraan internasional, di antaranya sama-sama turun di SEA Games Kuala Lumpur 2017 dan Asian Games 2018. Mereka juga turun di beberapa turnamen seperti Kings Cup di Thailand, dan kejuaraan internasional lainnya.

Dalam ujicoba tersebut, mereka hanya bertemu di nomor kuadran. Dalam dua kali bertanding di nomor ini, tim putri Riau dan Jabar sama-sama bermain imbang dalam masing-masing dua set, sedang set ketiga tidak dimainkan karena mereka bertarung di nomor lainnya.

Secara keseluruhan, untuk tim putri, kata Suhartoni, pemain-pemain muda Riau mampu memberikan perlawanan kepada tim Jabar di nomor dobel iven. Jika pun kalah, mereka kalah dalam tiga set.

"Saya senang melihat mental dan semangat pemain-pemain muda Riau benar-benar terlihat saat melawan pemain-pemain nasional tersebut," tambah Suhartoni.

Sementara di bagian putra, di seluruh nomor yang dipertandingkan –baik nomor unggulan Jabar maupun Riau– Rizanov Kurniawan dkk tak banyak mengalami kesulitan. Mereka bertanding di tiga nomor, yakni dobel iven, regu, dan kuadran.

"Untuk putra, alhamdulillah, Riau masih di atas Jabar," jelas Suhartoni lagi.

Terpisah, Sekum PSTI Riau, Amrisal Amir, juga mengaku merasa beruntung Riau didatangi tim Jabar dan Sumbar dalam persiapan menjelang keberangkatan ke PON Papua. Sebab, dalam kondisi pandemi dan PPKM yang terus diperpanjang, tim Riau tak bisa ujicoba ke daerah lain. Yang dilakukan selama ini adalah menggelar simulasi sesama pemain dengan format kejuaraan yang sebenarnya, dan berhadiah.

"Kedatangan tim PON Jabar dan Sumbar (beberapa bulan sebelumnya, red) ini sangat bagus untuk mengukur kemampuan tim kami. Jabar kuat di bagian putri, sedang Sumbar kuat di bagian putra," jelas Amrisal.

Kabid Binpres PSTI Riau, H Armon Yonres, sependapat bahwa ujicoba lawan Jabar ini sangat membantu tim Riau dalam mengukur kemampuannya. Katanya, selama ini tim Riau belum mendapatkan lawan ujicoba yang memiliki kekuatan setara.

Baca Juga:  Shin Tae-yong Belajar dari Leg Pertama

"Harus kita akui, untuk nomor dobel iven dan regu putri, tim putri Jabar yang diperkuat Lena dan Leni ini sudah sangat matang. Mereka calon kuat peraih emas PON Papua di dua nomor tersebut," jelas Armon.

Terpisah, Ketua PSTI Jabar, H Sucipto, juga menganggap uji coba lawan Riau sangat penting. Menurutnya, mereka memang jauh-jauh hari merencanakan ujicoba ke Riau karena menurutnya tim putri Riau adalah salah satu yang terkuat di Indonesia. Sebelum ke Riau, Jabar juga ujicoba dengan Jatim di Bandung.

"Di tengah kondisi pandemi corona dan PPKM ini kami nekat ke Riau pasti ada yang kami cari. Kami puas bisa bertarung dengan pemain-pemain Riau, terutama melawan Florensia Cristy dan Sutini, yang merupakan rekan Lena dan Leni di tim nasional. Melawan Riau kami jadi tahu kekuatan dan kelemahan kami selama ini," jelas lelaki yang juga dosen di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung tersebut.

Menurut Sucipto, selama ini Jabar memang melakukan uji coba dengan beberapa daerah lain, tetapi karena lawannya –terutama putri– kurang sepadan, mereka belum melihat titik lemah yang harus diperbaiki di PON nanti.

"Setelah melawan Riau, kami akan banyak melakukan evaluasi," jelas Sucipto lagi.

Dalam uji coba ini juga dilakukan pertandingan eksebisi gabungan antara pemain putri Jabar dan Riau di nomor kuadran. Tim Legenda Timnas yang diperkuat Lena, Leni, Florensia, dan Sutini menghadapi dua tim gabungan Riau dan Jabar.

Hasilnya, di set pertama tim Legenda Timnas kalah 22-24 dari tim gabungan Riau-Jabar I yang diperkuat Astri (Jabar), Ayu Sakira, Nurhidayah, dan Sefti Dwi Yani. Sedang di set kedua, tim Legenda Timnas menang 21-10 atas tim Riau-Jabar II yang diperkuat Puput Milnea, Nabila, Echi (Jabar), dan Wan Anissa.

Setelah ini, mulai 24 Agustus, tim sepaktakraw Riau dan cabang lain yang diproyeksikan ke PON Papua, akan melakukan TC Penuh. Kabarnya mereka akan disatukan di sebuah hotel dengan pengamanan maksimal agar para atlet disiplin dalam berlatih hingga keberangkatan ke Papua.***

 

 

 

 

Selama tiga hari, Jumat-Sabtu (20-22/8/2021) tim sepaktakraw Riau yang diproyeksikan untuk PON 2021 Papua, mendapat kunjungan dari tim Jawa Barat (Jabar) dan Sumatra Barat (Sumbar) untuk uji coba.

Laporan: Hary B Koriun (Pekanbaru)

JABAR datang dengan tim lengkap putra-putri, sedang Sumbar hanya tim putranya, itu pun bukan tim yang akan turun di PON 2021. Meski di PON Papua nanti tim Riau dan Jabar, juga Sumbar, tidak akan bertemu, karena bermain beda nomor, tetapi ujicoba ini dianggap sepadan karena kekuatan masing-masing.

Jabar membawa dua pemain senior timnas, si kembar Lena dan Leni, plus Astri dan Echi. Sementara untuk putra, mereka membawa pemain-pemain yang sudah disatukan cukup lama dan memiliki kualitas yang juga lumayan bagus.

Sementar Sumbar hanya membawa lima pemain putra yang tak bermain di PON Papua. Dualisme kepemimpinan di PSTI Sumbar membuat para pemain juga tak maksimal. Tetapi dua bulan selembumnya, tim PON Sumbar sudah datang dan melakukan ujicoba. Ketika itu, melawan Syamsul Akmal dkk, tim Riau tampil baik.

Di PON nanti, sebagai juara kualifikasi Wilayah Barat (Sumatra), Riau akan turun di dua nomor putra-putri, yakni tim dobel iven (tiga regu) dan kuadran. Hanya ada lima provinsi yang bermain di nomor ini –yang masing-masing merupakan juara kualifikasi wilayah masing-masing plus tuan rumah– yakni tuan rumah Papua, Riau, DKI Jakarta, Jawa Timur (Jatim), dan Sulsel.

Jabar dan Sumbar yang menjadi runner-up kualifikasi, akan bermain di regu dobel iven (satu regu) dan regu (tiga pemain). Hal ini juga mempengaruhi jumlah atlet yang diberangkatkan. Riau dan tim juara kualifikasi lainnya akan mengirimkan maksimal 7 pemain masing-masing putra-putri, sementara Jabar dan tim lainnya yang menjadi runner-up hanya mengirimkan masing-masing 4 pemain.

Jumlah nomor dan atlet yang minimalis ini karena awalnya tuan rumah enggan memainkan sepaktakraw di PON dengan alasan tak punya pemain. Setelah PB PSTI berunding dengan PB PON, KONI Pusat dan pihak tuan rumah, disepakati sepaktakraw dimainkan, tetapi hanya beberapa nomor, tidak semua nomor.

Kedatangan tim Jabar ke Riau ini membuat pelatih kepala Riau, H Suhartoni, bergembira, karena para pemain Riau mendapatkan lawan yang sepadan. Kehadiran Lena dan Leni yang merupakan duet senior di tim nasional, diharapkan bisa mengatrol semangat pemain-pemain Riau, terutama yang muda.

Baca Juga:  Emas Pertama Riau, Pecahkan Rekornas

"Dapat lawan kuat seperti Lena dan Leni ini bagus untuk mental bertanding para pemain Riau. Di nomor dobel iven dan regu, kami sengaja menurunkan pemain muda melawan Lena dan Leni, bukan menurunkan Florensia Cristy dan Sutini," jelas Suhartoni.

Florensia dan Sutini merupakan pemain satu tim dengan Lena dan Leni di beberapa kejuaraan internasional, di antaranya sama-sama turun di SEA Games Kuala Lumpur 2017 dan Asian Games 2018. Mereka juga turun di beberapa turnamen seperti Kings Cup di Thailand, dan kejuaraan internasional lainnya.

Dalam ujicoba tersebut, mereka hanya bertemu di nomor kuadran. Dalam dua kali bertanding di nomor ini, tim putri Riau dan Jabar sama-sama bermain imbang dalam masing-masing dua set, sedang set ketiga tidak dimainkan karena mereka bertarung di nomor lainnya.

Secara keseluruhan, untuk tim putri, kata Suhartoni, pemain-pemain muda Riau mampu memberikan perlawanan kepada tim Jabar di nomor dobel iven. Jika pun kalah, mereka kalah dalam tiga set.

"Saya senang melihat mental dan semangat pemain-pemain muda Riau benar-benar terlihat saat melawan pemain-pemain nasional tersebut," tambah Suhartoni.

Sementara di bagian putra, di seluruh nomor yang dipertandingkan –baik nomor unggulan Jabar maupun Riau– Rizanov Kurniawan dkk tak banyak mengalami kesulitan. Mereka bertanding di tiga nomor, yakni dobel iven, regu, dan kuadran.

"Untuk putra, alhamdulillah, Riau masih di atas Jabar," jelas Suhartoni lagi.

Terpisah, Sekum PSTI Riau, Amrisal Amir, juga mengaku merasa beruntung Riau didatangi tim Jabar dan Sumbar dalam persiapan menjelang keberangkatan ke PON Papua. Sebab, dalam kondisi pandemi dan PPKM yang terus diperpanjang, tim Riau tak bisa ujicoba ke daerah lain. Yang dilakukan selama ini adalah menggelar simulasi sesama pemain dengan format kejuaraan yang sebenarnya, dan berhadiah.

"Kedatangan tim PON Jabar dan Sumbar (beberapa bulan sebelumnya, red) ini sangat bagus untuk mengukur kemampuan tim kami. Jabar kuat di bagian putri, sedang Sumbar kuat di bagian putra," jelas Amrisal.

Kabid Binpres PSTI Riau, H Armon Yonres, sependapat bahwa ujicoba lawan Jabar ini sangat membantu tim Riau dalam mengukur kemampuannya. Katanya, selama ini tim Riau belum mendapatkan lawan ujicoba yang memiliki kekuatan setara.

Baca Juga:  Mbappe Dikabarkan Minat Gabung Arsenal

"Harus kita akui, untuk nomor dobel iven dan regu putri, tim putri Jabar yang diperkuat Lena dan Leni ini sudah sangat matang. Mereka calon kuat peraih emas PON Papua di dua nomor tersebut," jelas Armon.

Terpisah, Ketua PSTI Jabar, H Sucipto, juga menganggap uji coba lawan Riau sangat penting. Menurutnya, mereka memang jauh-jauh hari merencanakan ujicoba ke Riau karena menurutnya tim putri Riau adalah salah satu yang terkuat di Indonesia. Sebelum ke Riau, Jabar juga ujicoba dengan Jatim di Bandung.

"Di tengah kondisi pandemi corona dan PPKM ini kami nekat ke Riau pasti ada yang kami cari. Kami puas bisa bertarung dengan pemain-pemain Riau, terutama melawan Florensia Cristy dan Sutini, yang merupakan rekan Lena dan Leni di tim nasional. Melawan Riau kami jadi tahu kekuatan dan kelemahan kami selama ini," jelas lelaki yang juga dosen di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung tersebut.

Menurut Sucipto, selama ini Jabar memang melakukan uji coba dengan beberapa daerah lain, tetapi karena lawannya –terutama putri– kurang sepadan, mereka belum melihat titik lemah yang harus diperbaiki di PON nanti.

"Setelah melawan Riau, kami akan banyak melakukan evaluasi," jelas Sucipto lagi.

Dalam uji coba ini juga dilakukan pertandingan eksebisi gabungan antara pemain putri Jabar dan Riau di nomor kuadran. Tim Legenda Timnas yang diperkuat Lena, Leni, Florensia, dan Sutini menghadapi dua tim gabungan Riau dan Jabar.

Hasilnya, di set pertama tim Legenda Timnas kalah 22-24 dari tim gabungan Riau-Jabar I yang diperkuat Astri (Jabar), Ayu Sakira, Nurhidayah, dan Sefti Dwi Yani. Sedang di set kedua, tim Legenda Timnas menang 21-10 atas tim Riau-Jabar II yang diperkuat Puput Milnea, Nabila, Echi (Jabar), dan Wan Anissa.

Setelah ini, mulai 24 Agustus, tim sepaktakraw Riau dan cabang lain yang diproyeksikan ke PON Papua, akan melakukan TC Penuh. Kabarnya mereka akan disatukan di sebuah hotel dengan pengamanan maksimal agar para atlet disiplin dalam berlatih hingga keberangkatan ke Papua.***

 

 

 

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari