Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Menjegal Spesialis Final

LISBON (RIAUPOS.CO) – Jangan coba-coba meng­hadang Neymar dan Kylian Mbappe. Apalagi saat keduanya sudah menjejakkan kakinya di laga final. Sebab, Neymar dan Mbappe tak pernah gagal memenangi laga final turnamen internasional seperti Liga Champions. Dan, Senin (24/8) dini hari nanti WIB, keduanya yang jadi kekuatan utama Paris Saint-Germain (PSG).

Nah, layak ditunggu seberapa kuat Bayern Munchen menghadang Neymar dan Mbappe mengangkat "Si Kuping Lebar", trofi Liga Champions, dalam laga final di Estadio Da Luz, Lisbon (siaran langsung SCTV/Champions TV 1 pukul 02.00 WIB). ’’Pertunjukannya (Neymar) bakal melukaimu,’’ sebut mantan gelandang bertahan Bayern di era 1990-an, Dietmar Hamann, dalam kolomnya di Sky.

Baca Juga:  5 Pemain yang Pernah Tolak Berseragam Real Madrid

Ya, Neymar bukan hanya spesialis final turnamen internasional. Dia juga selalu mencetak masing-masing gol di setiap kemenangan itu. Mulai untuk Santos FC (Copa Libertadores 2011), FC Barcelona (Liga Champions 2015), dan timnas Brazil (Olimpiade 2016). Itu beda magis yang dimiliki Neymar dengan Mbappe.

Donatello, julukan Mbappe, tetap jadi bagian timnas Prancis U-19 memenangi Euro U-19 empat tahun silam. Lalu, dua tahun lalu membawa Les Bleus, julukan timnas Prancis, menjuarai Piala Dunia 2018. ’’Mbappe sejak awal sudah harus dicegah jangan sampai memegang bola. Dia akan sulit dihentikan,’’ sambung Didi, sapaan akrabnya.

Der trainer Bayern Hansi Flick pun menantang pertahanannya agar tidak lagi jadi sasaran tembak Neymar-Mbappe. Neymar empat kali menjebol gawang Die Roten, julukan Bayern, baik bersama PSG atau klub lawasnya, Barcelona dan Mbappe baru sekali melakukannya, 2017-2018 silam. ’’Kami tahu kecepatan mereka (Neymar-Mbappe). Tapi, kami tahu kekuatan terbesar kami yaitu menempatkan lawan kami dalam tekanan,’’ klaim Flick, dilansir laman resmi klub.  

Baca Juga:  Gemilang, Ons Jabeur Lewati Babak Pertama Wimbledon dengan Mudah

Selain Neymar dan Mbappe, PSG juga punya sosok spesialis final, Keylor Navas. Faktor itulah yang disebut Angel Di Maria jadi alasan pengalaman bukan ganjalan Les Parisien, julukan PSG, memenangi Liga Champions musim ini. ’’Tim kami yang lebih layak memenanginya (Liga Champions),’’ koar Di Maria, dalam laman resmi UEFA.(ren/jpg)

 

 

LISBON (RIAUPOS.CO) – Jangan coba-coba meng­hadang Neymar dan Kylian Mbappe. Apalagi saat keduanya sudah menjejakkan kakinya di laga final. Sebab, Neymar dan Mbappe tak pernah gagal memenangi laga final turnamen internasional seperti Liga Champions. Dan, Senin (24/8) dini hari nanti WIB, keduanya yang jadi kekuatan utama Paris Saint-Germain (PSG).

Nah, layak ditunggu seberapa kuat Bayern Munchen menghadang Neymar dan Mbappe mengangkat "Si Kuping Lebar", trofi Liga Champions, dalam laga final di Estadio Da Luz, Lisbon (siaran langsung SCTV/Champions TV 1 pukul 02.00 WIB). ’’Pertunjukannya (Neymar) bakal melukaimu,’’ sebut mantan gelandang bertahan Bayern di era 1990-an, Dietmar Hamann, dalam kolomnya di Sky.

- Advertisement -
Baca Juga:  Indonesia Gagal ke Piala AFF U-23, Marselino Kecewa

Ya, Neymar bukan hanya spesialis final turnamen internasional. Dia juga selalu mencetak masing-masing gol di setiap kemenangan itu. Mulai untuk Santos FC (Copa Libertadores 2011), FC Barcelona (Liga Champions 2015), dan timnas Brazil (Olimpiade 2016). Itu beda magis yang dimiliki Neymar dengan Mbappe.

Donatello, julukan Mbappe, tetap jadi bagian timnas Prancis U-19 memenangi Euro U-19 empat tahun silam. Lalu, dua tahun lalu membawa Les Bleus, julukan timnas Prancis, menjuarai Piala Dunia 2018. ’’Mbappe sejak awal sudah harus dicegah jangan sampai memegang bola. Dia akan sulit dihentikan,’’ sambung Didi, sapaan akrabnya.

- Advertisement -

Der trainer Bayern Hansi Flick pun menantang pertahanannya agar tidak lagi jadi sasaran tembak Neymar-Mbappe. Neymar empat kali menjebol gawang Die Roten, julukan Bayern, baik bersama PSG atau klub lawasnya, Barcelona dan Mbappe baru sekali melakukannya, 2017-2018 silam. ’’Kami tahu kecepatan mereka (Neymar-Mbappe). Tapi, kami tahu kekuatan terbesar kami yaitu menempatkan lawan kami dalam tekanan,’’ klaim Flick, dilansir laman resmi klub.  

Baca Juga:   Motta Akan Pakai Formasi 2-7-2 jika Melatih PSG?

Selain Neymar dan Mbappe, PSG juga punya sosok spesialis final, Keylor Navas. Faktor itulah yang disebut Angel Di Maria jadi alasan pengalaman bukan ganjalan Les Parisien, julukan PSG, memenangi Liga Champions musim ini. ’’Tim kami yang lebih layak memenanginya (Liga Champions),’’ koar Di Maria, dalam laman resmi UEFA.(ren/jpg)

 

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari