MADRID (RIAUPOS.CO) – Dalam lima El Clasico terakhir, Real Madrid demikian mendominasi. Klub ibu kota itu tak tersentuh kekalahan dari rival abadinya, FC Barcelona. Capaian tersebut merupakan streak terbaik Real di El Clasico sejak 1965–1966. Ketika itu, Los Merengues –julukan Real– melakukan sapu bersih di enam El Clasico.
Bayang-bayang Real bisa menduplikasi catatan berusia hampir setengah abad itu sudah ditunggu, Senin (21/3) dini hari nanti di Estadio Santiago Bernabeu. Pada El Clasico edisi ke-282 di jornada ke-29 La Liga (siaran langsung beIN Sports 3 pukul 03.00 WIB).
Musim ini, Real hanya menelan satu kekalahan dari 18 laga di Santiago Bernabeu di semua ajang. Fakta di klasemen juga menjelaskan bahwa Real memang dominan musim ini. Mereka pun memuncaki klasemen dengan keunggulan 15 poin atas FCB yang ada di posisi ketiga (66-51 poin).
Sayang, di El Clasico dini hari nanti, Real kehilangan mesin gol utama mereka, Karim Benzema. Striker Perancis itu menderita cedera betis. Kehilangan Coco –julukan Benzema– yang mencetak 32 gol dan 13 assist dari 34 laga di semua ajang musim ini adalah kerugian besar untuk laga sebesar El Clasico. Posisi Benzema sangat mungkin diisi Marco Asensio yang memerankan false nine.
"Peran Benzema sangat krusial. Tetapi, kami bisa mengalahkan FCB tanpa Benzema. Gareth Bale, Mariano Diaz, Luka Jovic, dan Rodrygo Goes bisa mengisi posisinya. Kami akan menyesuaikan pilihan terbaik," papar entrenador Real Carlo Ancelotti kepada Diario AS.
"Identitas FCB tidak berubah di tangan Xavi Hernandez (entrenador FCB, red). Yang dilakukannya sejak menggantikan Ronald Koeman sangat baik. Dinamika tim yang bagus. FCB lebih komplet bersama Xavi," lanjut pelatih asal Italia itu.
Pujian Don Carlo –julukan Ancelotti– bukan sekadar perang urat saraf. Blaugrana –julukan FCB– bersama Xavi memang jauh lebih baik. Terutama setelah bursa transfer Januari lalu. Buktinya, dalam sebelas laga terakhir di semua ajang, mereka tidak terkalahkan. Rentetan hasil tersebut otomatis memperbaiki peringkat FCB yang awalnya sempat merasakan posisi kesembilan bersama Koeman.
Salah satu faktor yang membuat performa FCB menanjak adalah kehadiran beberapa pemain baru. Antara lain Pierre-Emerick Aubameyang, Adama Traore, dan Ferran Torres. Apalagi, mereka langsung tune-in. Jika ditotal, tiga pemain itu sudah mencetak 12 gol dan 8 assist sejak bergabung Januari lalu.
Meski tidak ada garansi mereka bertiga langsung jadi starter, setidaknya motivasi mereka dini hari nanti bakal berlipat jika dimainkan. Ya, El Clasico nanti merupakan debut bagi mereka. Bagi Xavi, El Clasico ini adalah yang pertama sejak 2014 atau periode pertama Ancelotti melatih Real.
Kala itu, FCB kalah 1-3 pada jornada kesembilan musim 2014–2015. Tetapi, secara keseluruhan, catatan La Computadora –julukan Xavi– cukup impresif saat melawat ke Santiago Bernabeu ketika masih aktif. Dari 21 pertemuan, Xavi hanya menelan tujuh kekalahan.
"Kami memang belum sepenuhnya tersingkir dari perburuan juara. Tetapi, kami tidak bisa terlalu optimistis melihat laju stabil Real. Mereka ditangani pelatih dengan segudang pengalaman," ujar Xavi kepada Mundo Deportivo.
Xavi pun berharap Aubameyang yang disebutnya regalo caido del cielo, hadiah yang jatuh dari surga, akan menjadi juru selamat buat FCB memutus streak kekalahan dalam lima pertemuan terakhir.(io/c17/dra/jpg)