Selasa, 8 April 2025
spot_img

PSPS Ingin Cek soal Tunggakan Gaji Pemain yang Dilaporkan APPI ke NDRC

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — PSPS Pekanbaru Riau mempertanyakan jumlah tunggakan gaji yang disebutkan APPI dan sudah dilaporkan ke National Dispute Resolution Chamber (NDRC).

Sang Direktur Utama Arsadianto Rahman, mengaku ingin mengecek kebenaran nilai yang diumumkan APPI.

Ia ingin mengajukan cross-check bersama antara data yang diterima APPI dari laporan para pemain, serta dan fakta di lapangan soal pembayaran yang sudah dan belum dilakukan manajemen PSPS.

"Kami ingin melakukan itu disebabkan manajemen PSPS menemukan adanya sebuah angka yang tidak cocok," katanya singkat, Rabu (18/3).

Dalam data yang diterima JPNN, total tunggakan gaji yang belum terbayarkan PSPS Pekanbaru Riau mencapai Rp 781.500.000.

Jumlah itu sudah tertunggak sejak 2018 lalu, dan janji akan dilunasi di 2019 namun tak terealisasi. Anehnya, klub ini kemudian bisa berkompetisi sampai selesai di 2019 dan berkompetisi lagi di 2020.

Baca Juga:  Shin Tae Yong Suka Pemain Berpostur Tinggi

Menurut Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia, putusan PSPS ini telah masuk NDRC (national dispute resolution chamber) yang berfungsi menyelesaikan sengketa ini.

Sayangnya, putusan NDRC tak dijalankan klub dan diabaikan PSSI dengan tetap mengizinkan klub bermasalah berkompetisi.

Karena itu, APPI sedang menyiapkan laporan untuk mengadukannya ke FIFA dan FIFPro sehingga sanksinya nanti pasti jelas dan harus dijalankan PSSI.

Kalau dari FIFA, maka bisa dipastikan sanksinya bakal mencoreng muka PSSI sendiri, karena NDRC di Indonesia ialah pilot project FIFA karena melihat masalah tunggakan gaji setiap tahun pasti terjadi di Indonesia. (dkk/jpnn)

Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal
 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — PSPS Pekanbaru Riau mempertanyakan jumlah tunggakan gaji yang disebutkan APPI dan sudah dilaporkan ke National Dispute Resolution Chamber (NDRC).

Sang Direktur Utama Arsadianto Rahman, mengaku ingin mengecek kebenaran nilai yang diumumkan APPI.

Ia ingin mengajukan cross-check bersama antara data yang diterima APPI dari laporan para pemain, serta dan fakta di lapangan soal pembayaran yang sudah dan belum dilakukan manajemen PSPS.

"Kami ingin melakukan itu disebabkan manajemen PSPS menemukan adanya sebuah angka yang tidak cocok," katanya singkat, Rabu (18/3).

Dalam data yang diterima JPNN, total tunggakan gaji yang belum terbayarkan PSPS Pekanbaru Riau mencapai Rp 781.500.000.

Jumlah itu sudah tertunggak sejak 2018 lalu, dan janji akan dilunasi di 2019 namun tak terealisasi. Anehnya, klub ini kemudian bisa berkompetisi sampai selesai di 2019 dan berkompetisi lagi di 2020.

Baca Juga:  Garuda Senior Menang Telak, Beto Cetak 4 Gol

Menurut Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia, putusan PSPS ini telah masuk NDRC (national dispute resolution chamber) yang berfungsi menyelesaikan sengketa ini.

Sayangnya, putusan NDRC tak dijalankan klub dan diabaikan PSSI dengan tetap mengizinkan klub bermasalah berkompetisi.

Karena itu, APPI sedang menyiapkan laporan untuk mengadukannya ke FIFA dan FIFPro sehingga sanksinya nanti pasti jelas dan harus dijalankan PSSI.

Kalau dari FIFA, maka bisa dipastikan sanksinya bakal mencoreng muka PSSI sendiri, karena NDRC di Indonesia ialah pilot project FIFA karena melihat masalah tunggakan gaji setiap tahun pasti terjadi di Indonesia. (dkk/jpnn)

Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal
 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

PSPS Ingin Cek soal Tunggakan Gaji Pemain yang Dilaporkan APPI ke NDRC

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — PSPS Pekanbaru Riau mempertanyakan jumlah tunggakan gaji yang disebutkan APPI dan sudah dilaporkan ke National Dispute Resolution Chamber (NDRC).

Sang Direktur Utama Arsadianto Rahman, mengaku ingin mengecek kebenaran nilai yang diumumkan APPI.

Ia ingin mengajukan cross-check bersama antara data yang diterima APPI dari laporan para pemain, serta dan fakta di lapangan soal pembayaran yang sudah dan belum dilakukan manajemen PSPS.

"Kami ingin melakukan itu disebabkan manajemen PSPS menemukan adanya sebuah angka yang tidak cocok," katanya singkat, Rabu (18/3).

Dalam data yang diterima JPNN, total tunggakan gaji yang belum terbayarkan PSPS Pekanbaru Riau mencapai Rp 781.500.000.

Jumlah itu sudah tertunggak sejak 2018 lalu, dan janji akan dilunasi di 2019 namun tak terealisasi. Anehnya, klub ini kemudian bisa berkompetisi sampai selesai di 2019 dan berkompetisi lagi di 2020.

Baca Juga:  PON Papua 2020 Mundur Setahun, Rencana Pensiun Ikut Tertunda

Menurut Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia, putusan PSPS ini telah masuk NDRC (national dispute resolution chamber) yang berfungsi menyelesaikan sengketa ini.

Sayangnya, putusan NDRC tak dijalankan klub dan diabaikan PSSI dengan tetap mengizinkan klub bermasalah berkompetisi.

Karena itu, APPI sedang menyiapkan laporan untuk mengadukannya ke FIFA dan FIFPro sehingga sanksinya nanti pasti jelas dan harus dijalankan PSSI.

Kalau dari FIFA, maka bisa dipastikan sanksinya bakal mencoreng muka PSSI sendiri, karena NDRC di Indonesia ialah pilot project FIFA karena melihat masalah tunggakan gaji setiap tahun pasti terjadi di Indonesia. (dkk/jpnn)

Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal
 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — PSPS Pekanbaru Riau mempertanyakan jumlah tunggakan gaji yang disebutkan APPI dan sudah dilaporkan ke National Dispute Resolution Chamber (NDRC).

Sang Direktur Utama Arsadianto Rahman, mengaku ingin mengecek kebenaran nilai yang diumumkan APPI.

Ia ingin mengajukan cross-check bersama antara data yang diterima APPI dari laporan para pemain, serta dan fakta di lapangan soal pembayaran yang sudah dan belum dilakukan manajemen PSPS.

"Kami ingin melakukan itu disebabkan manajemen PSPS menemukan adanya sebuah angka yang tidak cocok," katanya singkat, Rabu (18/3).

Dalam data yang diterima JPNN, total tunggakan gaji yang belum terbayarkan PSPS Pekanbaru Riau mencapai Rp 781.500.000.

Jumlah itu sudah tertunggak sejak 2018 lalu, dan janji akan dilunasi di 2019 namun tak terealisasi. Anehnya, klub ini kemudian bisa berkompetisi sampai selesai di 2019 dan berkompetisi lagi di 2020.

Baca Juga:  Liga Champions dan Liga Europa Bisa Terhenti

Menurut Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia, putusan PSPS ini telah masuk NDRC (national dispute resolution chamber) yang berfungsi menyelesaikan sengketa ini.

Sayangnya, putusan NDRC tak dijalankan klub dan diabaikan PSSI dengan tetap mengizinkan klub bermasalah berkompetisi.

Karena itu, APPI sedang menyiapkan laporan untuk mengadukannya ke FIFA dan FIFPro sehingga sanksinya nanti pasti jelas dan harus dijalankan PSSI.

Kalau dari FIFA, maka bisa dipastikan sanksinya bakal mencoreng muka PSSI sendiri, karena NDRC di Indonesia ialah pilot project FIFA karena melihat masalah tunggakan gaji setiap tahun pasti terjadi di Indonesia. (dkk/jpnn)

Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal
 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari