Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Ukir Sejarah, Ada Dua Tim Prancis di Semifinal

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Liga Champions 2019-2020 menghadirkan banyak sekali kejutan dan situasi yang berada di luar dugaan.

Kekalahan Manchester City dengan skor 1-3 melawan Olympique Lyon pada perempat final dini hari ini (16/8), menghadirkan catatan besar. Untuk kali pertama dalam sejarah Liga Champions, tidak ada tim dari Spanyol, Inggris, atau Italia yang berada di semifinal.

Empat besar Liga Champions musim ini dikuasai oleh dua tim dari Bundesliga dan Ligue 1.

Pada semifinal nanti, Bayern Muenchen akan melawan Lyon pada 20 Agustus. Sedangkan sehari sebelumnya (19/8), RB Leipzig menantang Paris Saint-Germain. Kedua pertandingan tersebut berlangsung di Estadio Jose Alvalade dan Estadio da Luz, Lisbon.

Sebelum tahun ini, satu-satunya musim ketika empat semifinalis tidak ada yang berasal dari Liga Inggris, Liga Spanyol, dan Liga Italia terjadi pada 1990-1991. Saat itu, kompetisi paling elite di Eropa tersebut masih bernama Piala Champions.

Baca Juga:  Mourinho Ingin Bale Memperbaiki Peformanya

Keempat tim yang bertarung adalah Red Star Belgrade, Marseille, Spartak Moscow, dan Bayern.

Dan untuk kali pertama dalam sejarah turnamen ini sejak 1955-1956, ada dua tim Ligue 1 yang bertarung di semifinal.

Pelatih Lyon Rudi Garcia mengatakan bahwa kunci kemenangan mereka atas City adalah taktik yang lebih baik.

“Kami tahu bahwa Pep akan menyebabkan masalah bagi kami. Namun, kami akhirnya mampu menang dalam sebuah pertarungan taktik yang intens,” ucap Garcia sebagaimana dilansir Reuters.

“Saya merasakan banyak sekali kebahagiaan di kamar ganti dan saya mengatakan kepada diri saya sendiri bahwa saya melakukan hal yang benar,” tambahnya.

Sementara itu, Guardiola mengakui bahwa pada babak pertama, timnya kesulitan untuk membongkar pertahanan dan organisasi permainan Lyon yang rapi. Pada 20 sampai 25 menit awal, Kevin De Bruyne dkk sangat kesusahan untuk mengembangkan permainan.

Baca Juga:  AC MILAN V RENNES; BUKTIKAN SESUMBAR

“Pada babak kedua, kondisinya membaik. Namun Anda semua tahu, sebuah tim harus tampil sempurna dalam kompetisi ini,” kata Guardiola dalam konferensi pers pasca laga.

“Saya masih belum mampu membawa para pemain luar biasa ini untuk melampaui perempat final. Dalam tiga tahun beruntun, kami selalu tersingkir. Kami layak melaju sampai semifinal, namun kami ternyata tidak mampu. Dalam hidup, kami harus bangkit dan mencoba lagi,” imbuhnya.

Maxwel Cornet membuka kemenangan Lyon pada menit ke-24. Moussa Dembele menambahkan dua gol masing-masing pada menit ke-79 dan 87. Satu-satunya gol City dicetak oleh Kevin De Bruyne pada menit ke-69.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Liga Champions 2019-2020 menghadirkan banyak sekali kejutan dan situasi yang berada di luar dugaan.

Kekalahan Manchester City dengan skor 1-3 melawan Olympique Lyon pada perempat final dini hari ini (16/8), menghadirkan catatan besar. Untuk kali pertama dalam sejarah Liga Champions, tidak ada tim dari Spanyol, Inggris, atau Italia yang berada di semifinal.

- Advertisement -

Empat besar Liga Champions musim ini dikuasai oleh dua tim dari Bundesliga dan Ligue 1.

Pada semifinal nanti, Bayern Muenchen akan melawan Lyon pada 20 Agustus. Sedangkan sehari sebelumnya (19/8), RB Leipzig menantang Paris Saint-Germain. Kedua pertandingan tersebut berlangsung di Estadio Jose Alvalade dan Estadio da Luz, Lisbon.

- Advertisement -

Sebelum tahun ini, satu-satunya musim ketika empat semifinalis tidak ada yang berasal dari Liga Inggris, Liga Spanyol, dan Liga Italia terjadi pada 1990-1991. Saat itu, kompetisi paling elite di Eropa tersebut masih bernama Piala Champions.

Baca Juga:  Everton Samai Catatan 82 Tahun Silam

Keempat tim yang bertarung adalah Red Star Belgrade, Marseille, Spartak Moscow, dan Bayern.

Dan untuk kali pertama dalam sejarah turnamen ini sejak 1955-1956, ada dua tim Ligue 1 yang bertarung di semifinal.

Pelatih Lyon Rudi Garcia mengatakan bahwa kunci kemenangan mereka atas City adalah taktik yang lebih baik.

“Kami tahu bahwa Pep akan menyebabkan masalah bagi kami. Namun, kami akhirnya mampu menang dalam sebuah pertarungan taktik yang intens,” ucap Garcia sebagaimana dilansir Reuters.

“Saya merasakan banyak sekali kebahagiaan di kamar ganti dan saya mengatakan kepada diri saya sendiri bahwa saya melakukan hal yang benar,” tambahnya.

Sementara itu, Guardiola mengakui bahwa pada babak pertama, timnya kesulitan untuk membongkar pertahanan dan organisasi permainan Lyon yang rapi. Pada 20 sampai 25 menit awal, Kevin De Bruyne dkk sangat kesusahan untuk mengembangkan permainan.

Baca Juga:  Kemiskinan dan Kerja Ibu Antar Jorginho ke Puncak

“Pada babak kedua, kondisinya membaik. Namun Anda semua tahu, sebuah tim harus tampil sempurna dalam kompetisi ini,” kata Guardiola dalam konferensi pers pasca laga.

“Saya masih belum mampu membawa para pemain luar biasa ini untuk melampaui perempat final. Dalam tiga tahun beruntun, kami selalu tersingkir. Kami layak melaju sampai semifinal, namun kami ternyata tidak mampu. Dalam hidup, kami harus bangkit dan mencoba lagi,” imbuhnya.

Maxwel Cornet membuka kemenangan Lyon pada menit ke-24. Moussa Dembele menambahkan dua gol masing-masing pada menit ke-79 dan 87. Satu-satunya gol City dicetak oleh Kevin De Bruyne pada menit ke-69.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari