JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Tendangan parabola gelandang Inter Milan Christian Eriksen sangat mengejutkan David Ospina. Kiper SSC Napoli itu terperangah karena tidak menyangka Eriksen akan melakukan tendangan yang langsung menghunjam ke arah gawang dan berbuah gol.
Momentum pada menit kedua dalam laga di San Paolo kemarin (14/6) tersebut membuat Ospina dibayangi kecemasan. Ospina bisa dijadikan kambing hitam bila Napoli gagal lolos ke final Coppa Italia seiring agregat menjadi 1-1. Untungnya, ada gol Dries Mertens (41’) yang menyelamatkan muka Ospina.
Terlepas gol yang menjadikan Mertens sebagai top scorer sepanjang masa Napoli (dengan 122 gol), Ospina memang layak mengakhiri laga bukan sebagai pemain gagal. Melainkan sebagai pahlawan kesuksean Partenopei –julukan Napoli– menembus final Coppa kali kesepuluh. Sebab, setelah kebobolan, Ospina melakukan sejumlah penyelamatan krusial. Termasuk secara beruntun pada menit ke-39 dan 40. Masing-masing dicetak Antonio Candreva dan Lautaro Martinez.
Total, ada delapan penyelamatan oleh kiper 31 tahun tersebut. Separo di antaranya mementahkan peluang gol Eriksen lainnya. Gol Eriksen kemarin pun sejatinya merupakan satu-satunya kegagalan Ospina menyelamatkan gawang Napoli dari kebobolan selama Coppa Italia musim ini.
Allenatore Inter Antonio Conte setuju bahwa La Aranita atau Si Laba-Laba –julukan Ospina– menjadi alasan timnya gagal lolos ke final Coppa Italia. ’’Dia (Ospina, Red) sudah menyuguhkan keajaiban kepada kami,’’ ungkap Conte kepada Rai Sport.
Sayangnya, kemarin Ospina menerima kartu kuning dari wasit Gianluca Rocchi pada menit ke-79. Penyebabnya sepele, dia dianggap mengulur-ngulur waktu. Atas kartu kuning tersebut, Ospina harus absen di final Coppa Italia melawan Juventus. ’’Kehilangan dia tentu mengecewakan,’’ ujar allenatore Napoli Gennaro Gattuso kepada Radio Kiss Kiss Napoli.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Tendangan parabola gelandang Inter Milan Christian Eriksen sangat mengejutkan David Ospina. Kiper SSC Napoli itu terperangah karena tidak menyangka Eriksen akan melakukan tendangan yang langsung menghunjam ke arah gawang dan berbuah gol.
Momentum pada menit kedua dalam laga di San Paolo kemarin (14/6) tersebut membuat Ospina dibayangi kecemasan. Ospina bisa dijadikan kambing hitam bila Napoli gagal lolos ke final Coppa Italia seiring agregat menjadi 1-1. Untungnya, ada gol Dries Mertens (41’) yang menyelamatkan muka Ospina.
- Advertisement -
Terlepas gol yang menjadikan Mertens sebagai top scorer sepanjang masa Napoli (dengan 122 gol), Ospina memang layak mengakhiri laga bukan sebagai pemain gagal. Melainkan sebagai pahlawan kesuksean Partenopei –julukan Napoli– menembus final Coppa kali kesepuluh. Sebab, setelah kebobolan, Ospina melakukan sejumlah penyelamatan krusial. Termasuk secara beruntun pada menit ke-39 dan 40. Masing-masing dicetak Antonio Candreva dan Lautaro Martinez.
Total, ada delapan penyelamatan oleh kiper 31 tahun tersebut. Separo di antaranya mementahkan peluang gol Eriksen lainnya. Gol Eriksen kemarin pun sejatinya merupakan satu-satunya kegagalan Ospina menyelamatkan gawang Napoli dari kebobolan selama Coppa Italia musim ini.
- Advertisement -
Allenatore Inter Antonio Conte setuju bahwa La Aranita atau Si Laba-Laba –julukan Ospina– menjadi alasan timnya gagal lolos ke final Coppa Italia. ’’Dia (Ospina, Red) sudah menyuguhkan keajaiban kepada kami,’’ ungkap Conte kepada Rai Sport.
Sayangnya, kemarin Ospina menerima kartu kuning dari wasit Gianluca Rocchi pada menit ke-79. Penyebabnya sepele, dia dianggap mengulur-ngulur waktu. Atas kartu kuning tersebut, Ospina harus absen di final Coppa Italia melawan Juventus. ’’Kehilangan dia tentu mengecewakan,’’ ujar allenatore Napoli Gennaro Gattuso kepada Radio Kiss Kiss Napoli.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman