Kamis, 19 September 2024

Jungkalkan Liverpool, Pelatih Southampton Sampai Menangis

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pelatih Southampton Ralph Hasenhuettl meneteskan air mata kegembiraan dan berlutut saat peluit akhir setelah Danny Ings membuat The Saints secara mengejutkan menang 1-0 atas juara bertahan Liga Premier Liverpool, Selasa (5/1) dini hari.

Perayaan emosional pelatih asal Austria itu mungkin membuat beberapa penggemar berpikir bahwa Southampton baru saja mengamankan gelar Liga Premier. Namun, kemenangan atas Liverpool adalah kejadian langka bagi The Saints dan pantas dirayakan Hasenhuettl yang mengambil alih klub pantai selatan pada 2018 itu.

Ada air mata di mata saya. Ini karena angin!” kata Hasenhuettl bercanda kepada BBC Sport seperti dikutip Antara.

“Ketika Anda melihat tim kami berjuang dengan semua yang mereka miliki, itu membuat saya sangat bangga. Anda harus memiliki permainan yang sempurna untuk melawan Liverpool dan saya pikir kami memang memiliki itu,” lanjutnya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Putra-putri Riau Kalahkan Sumut dan Sumbar

Tim asuhan Hasenhuettl dipaksa bertahan dalam waktu lama di babak kedua, dan dia mengakui timnya harus bekerja keras saat tambahan waktu hingga akhirnya mampu mengakhiri pertandingan dengan kemenangan.

Rasanya kami berada di bawah tekanan besar dan pertahanan di sekitar kotak penalti adalah kuncinya hari ini, kemudian tetap mencoba dan bermain tenang. Kami melakukannya dengan cara yang baik,” katanya.

- Advertisement -

Sebaliknya dari pihak Liverpool, pelatih Juergen Klopp merasa sangat frustrasi setelah trio penyerang Roberto Firmino, Mohamed Salah dan Sadio Mane gagal mencetak gol meski mendominasi penguasaan bola di babak kedua.

“Apa yang mengecewakan? Berapa lama waktu yang kita punya? Di awal, jelas, bukan hanya soal gol tapi awal secara umum. Selamat untuk Southampton, mereka pantas mendapatkannya,” kata Klopp.

Baca Juga:  GELAR KESEMBILAN

Pelatih asal Jerman berusia 53 tahun itu mengatakan bahwa timnya tahu apa yang diharapkan dari Southampton, namun timnya terjebak di awal pertandingan tidak bisa mengembalikan ke permainan terbaik.

“Kami seharusnya melakukan lebih baik. Kami bermain di tangan mereka dari awal,” katanya.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pelatih Southampton Ralph Hasenhuettl meneteskan air mata kegembiraan dan berlutut saat peluit akhir setelah Danny Ings membuat The Saints secara mengejutkan menang 1-0 atas juara bertahan Liga Premier Liverpool, Selasa (5/1) dini hari.

Perayaan emosional pelatih asal Austria itu mungkin membuat beberapa penggemar berpikir bahwa Southampton baru saja mengamankan gelar Liga Premier. Namun, kemenangan atas Liverpool adalah kejadian langka bagi The Saints dan pantas dirayakan Hasenhuettl yang mengambil alih klub pantai selatan pada 2018 itu.

Ada air mata di mata saya. Ini karena angin!” kata Hasenhuettl bercanda kepada BBC Sport seperti dikutip Antara.

“Ketika Anda melihat tim kami berjuang dengan semua yang mereka miliki, itu membuat saya sangat bangga. Anda harus memiliki permainan yang sempurna untuk melawan Liverpool dan saya pikir kami memang memiliki itu,” lanjutnya.

Baca Juga:  Sikat Coco Gauff 2-0, Iga Swiatek Juara Prancis Terbuka

Tim asuhan Hasenhuettl dipaksa bertahan dalam waktu lama di babak kedua, dan dia mengakui timnya harus bekerja keras saat tambahan waktu hingga akhirnya mampu mengakhiri pertandingan dengan kemenangan.

Rasanya kami berada di bawah tekanan besar dan pertahanan di sekitar kotak penalti adalah kuncinya hari ini, kemudian tetap mencoba dan bermain tenang. Kami melakukannya dengan cara yang baik,” katanya.

Sebaliknya dari pihak Liverpool, pelatih Juergen Klopp merasa sangat frustrasi setelah trio penyerang Roberto Firmino, Mohamed Salah dan Sadio Mane gagal mencetak gol meski mendominasi penguasaan bola di babak kedua.

“Apa yang mengecewakan? Berapa lama waktu yang kita punya? Di awal, jelas, bukan hanya soal gol tapi awal secara umum. Selamat untuk Southampton, mereka pantas mendapatkannya,” kata Klopp.

Baca Juga:  Kesuksesan Madrid adalah Derita Barcelona, Kasus Messi Contohnya

Pelatih asal Jerman berusia 53 tahun itu mengatakan bahwa timnya tahu apa yang diharapkan dari Southampton, namun timnya terjebak di awal pertandingan tidak bisa mengembalikan ke permainan terbaik.

“Kami seharusnya melakukan lebih baik. Kami bermain di tangan mereka dari awal,” katanya.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari