NYON (RIAUPOS.CO) – Asosiasi Sepakbola Eropa (UEFA) kabarnya tengah mempertimbangkan untuk menggelar Euro 2020 di satu negara saja, yakni di Rusia.
Sebelumnya, badan tertinggi sepak bola di Benua Biru itu diberitakan ingin mengurangi jumlah tuan rumah ajang empat tahunan yang tertunda karena Covid-19 itu. Kini ada wacana baru yang coba digulirkan.
Seperti dikabarkan Eurosport, Selasa (3/11/2020), Rusia kemungkinan besar ditugaskan untuk menggelar seluruh gelaran Euro 2020 pada musim panas 2021. Turnamen ini harusnya sudah digelar pada 12 Juni sampai 17 Juli 2020. Namun pandemi Covid-19 memaksa UEFA untuk menunda Euro hingga 11 Juni 2021.
Rusia sebelumnya pernah menawarkan diri sebagai tuan rumah darurat untuk jadwal pelaksanaan Euro 2020 pada 12 Juni hingga 12 Juli lalu.
Selain itu, Negeri Beruang Merah itu hingga kini relatif aman dari paparan Covid-19. Menurut data, hanya terdapat sekira 29 ribu kematian dari 1,6 juta kasus positif Covid-19 di Rusia sejak awal 2020. Data tersebut memunculkan secercah harapan untuk menggelar turnamen di tempat yang relatif aman.
Satu keunggulan lainnya dipegang Rusia, yakni mereka berpengalaman menggelar turnamen besar, Piala Dunia pada 2018. Sejumlah faktor tersebut semakin membuat UEFA yakin untuk memindahkan turnamen ke Rusia.
Sejatinya, UEFA digelar di 12 kota pada 12 negara Eropa, yakni Amsterdam (Belanda), Baku (Azerbaijan), Roma (Italia), St Petersburg (Rusia), Munich (Jerman), Kopenhagen (Denmark), Budapest (Hungaria), Dublin (Irlandia), Bucharest (Rumania), Glasgow (Skotlandia), Bilbao (Spanyol), dan London (Inggris).
Namun, karena pandemi Covid-19, UEFA kemudian sempat mempertimbangkan mencoret beberapa kota. Namun, kini mewacanakan memilih satu negara saja untuk membatasi penularan Covid-19.
Selain pandemi, ada alasan lain yang melatarbelakangi keputusan tersebut. Kabarnya Kota Baku tak jadi menggelar Euro 2020 karena sejauh ini Azerbaijan masih terlibat konflik dengan Armenia dan perang bersenjata terus berlangsung.
Sumber: UEFA/News/Daily Mail
Editor: Hary B Koriun