Sabtu, 12 Juli 2025

Quartararo Berharap Grip Belakang YZR-M1

TERMAS DE RIO HONDO (RIAUPOS.CO) – Pembalap Monster Energy Yamaha MotoGP Fabio Quartararo tak pernah berjodoh dengan Autodromo Termas de Rio Hondo, Termas de Rio Hondo. Sejak menjadi pembalap Yamaha, Quartararo sekali turun dalam Grand Prix Argentina dan hanya mampu finis di posisi kedelapan pada musim 2019.

Namun, pencapaian Quartararo ketika melakoni Grand Prix Indonesia di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, dua pekan lalu, membuatnya lebih konfiden. Ketika itu, Quartararo mampu finis di posisi kedua di belakang pembalap Red Bull KTM Factory Racing, Miguel Oliveira. Kunci keberhasilan, ungkap Quartararo, adalah peningkatan grip belakang YZR-M1 miliknya.

’’Sudah lama aku tidak punya feel dengan motorku. Pada 2020 dan 2021, aku selalu berada di luar 10 besar dan tak pernah bisa mendapatkan balapan yang hebat (di lintasan basah),’’ tutur Quartararo.

Baca Juga:  Kelelahan Jadi Penyebab Kekalahan Minions

’’Itu salah satu hal yang aku minta kepada Yamaha dalam kondisi itu dan itu yang kami lakukan,’’ lanjut pembalap berjuluk El Diablo tersebut seperti dikutip laman Speedcafe.

Bukan hanya saat di Yamaha. Selama menjadi pembalap, dia selalu sulit menaklukkan Termas de Rio Hondo. Bahkan, ketika masih berkompetisi di Moto2 bersama Kalex dan SpeedUp, dia selalu tercecer. Sekali retired, sekali finis di posisi ke-22.

’’Aku berharap di sini (Termas de Rio Hondo) aku menemukannya lagi,’’ harap pembalap berkebangsaan Prancis itu.

Dikutip laman Yamaha MotoGP, Team Director Monster Energy Yamaha MotoGP Massimo Meregalli mengklaim, Autodromo Termas de Rio Hondo cocok dengan karakter YZR-M1 yang ditunggangi Quartararo.

Baca Juga:  Madrid Harus Hati-Hati, Suarez Siap Tampil pada Derbi Madrid

’’Trek ini (Termas de Rio Hondo) cocok dengan motor kami,’’ ucap Meregalli.

’’Kami berencana menggunakan kelebihan YZR-M1 ini untuk keuntungan kami dan di situ kami mengharapkan akhir pekan yang solid kami dapatkan,’’ sambung Meregalli.

Faktanya, sejauh ini Yamaha hanya dua kali berjaya dalam balapan di Argentina. Yakni, Valentino Rossi (2015) dan Maverick Vinales (2017). Sebaliknya, Honda lebih dominan dengan empat kali kemenangan, yakni pada 2014, 2016, 2018, dan 2019.(ren/c12/bas/jpg)

Editor: Edwar Yaman

TERMAS DE RIO HONDO (RIAUPOS.CO) – Pembalap Monster Energy Yamaha MotoGP Fabio Quartararo tak pernah berjodoh dengan Autodromo Termas de Rio Hondo, Termas de Rio Hondo. Sejak menjadi pembalap Yamaha, Quartararo sekali turun dalam Grand Prix Argentina dan hanya mampu finis di posisi kedelapan pada musim 2019.

Namun, pencapaian Quartararo ketika melakoni Grand Prix Indonesia di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, dua pekan lalu, membuatnya lebih konfiden. Ketika itu, Quartararo mampu finis di posisi kedua di belakang pembalap Red Bull KTM Factory Racing, Miguel Oliveira. Kunci keberhasilan, ungkap Quartararo, adalah peningkatan grip belakang YZR-M1 miliknya.

’’Sudah lama aku tidak punya feel dengan motorku. Pada 2020 dan 2021, aku selalu berada di luar 10 besar dan tak pernah bisa mendapatkan balapan yang hebat (di lintasan basah),’’ tutur Quartararo.

Baca Juga:  Ledakkan Ceko, Denmark Melaju ke Semifinal

’’Itu salah satu hal yang aku minta kepada Yamaha dalam kondisi itu dan itu yang kami lakukan,’’ lanjut pembalap berjuluk El Diablo tersebut seperti dikutip laman Speedcafe.

Bukan hanya saat di Yamaha. Selama menjadi pembalap, dia selalu sulit menaklukkan Termas de Rio Hondo. Bahkan, ketika masih berkompetisi di Moto2 bersama Kalex dan SpeedUp, dia selalu tercecer. Sekali retired, sekali finis di posisi ke-22.

- Advertisement -

’’Aku berharap di sini (Termas de Rio Hondo) aku menemukannya lagi,’’ harap pembalap berkebangsaan Prancis itu.

Dikutip laman Yamaha MotoGP, Team Director Monster Energy Yamaha MotoGP Massimo Meregalli mengklaim, Autodromo Termas de Rio Hondo cocok dengan karakter YZR-M1 yang ditunggangi Quartararo.

- Advertisement -
Baca Juga:  Tentang Penalti, Wasit Mike Dean Dituduh Selalu Rugikan Liverpool

’’Trek ini (Termas de Rio Hondo) cocok dengan motor kami,’’ ucap Meregalli.

’’Kami berencana menggunakan kelebihan YZR-M1 ini untuk keuntungan kami dan di situ kami mengharapkan akhir pekan yang solid kami dapatkan,’’ sambung Meregalli.

Faktanya, sejauh ini Yamaha hanya dua kali berjaya dalam balapan di Argentina. Yakni, Valentino Rossi (2015) dan Maverick Vinales (2017). Sebaliknya, Honda lebih dominan dengan empat kali kemenangan, yakni pada 2014, 2016, 2018, dan 2019.(ren/c12/bas/jpg)

Editor: Edwar Yaman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

TERMAS DE RIO HONDO (RIAUPOS.CO) – Pembalap Monster Energy Yamaha MotoGP Fabio Quartararo tak pernah berjodoh dengan Autodromo Termas de Rio Hondo, Termas de Rio Hondo. Sejak menjadi pembalap Yamaha, Quartararo sekali turun dalam Grand Prix Argentina dan hanya mampu finis di posisi kedelapan pada musim 2019.

Namun, pencapaian Quartararo ketika melakoni Grand Prix Indonesia di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, dua pekan lalu, membuatnya lebih konfiden. Ketika itu, Quartararo mampu finis di posisi kedua di belakang pembalap Red Bull KTM Factory Racing, Miguel Oliveira. Kunci keberhasilan, ungkap Quartararo, adalah peningkatan grip belakang YZR-M1 miliknya.

’’Sudah lama aku tidak punya feel dengan motorku. Pada 2020 dan 2021, aku selalu berada di luar 10 besar dan tak pernah bisa mendapatkan balapan yang hebat (di lintasan basah),’’ tutur Quartararo.

Baca Juga:  Lazio vs AS Roma: Giallorossi Berambisi Bangkit Melalui Derby

’’Itu salah satu hal yang aku minta kepada Yamaha dalam kondisi itu dan itu yang kami lakukan,’’ lanjut pembalap berjuluk El Diablo tersebut seperti dikutip laman Speedcafe.

Bukan hanya saat di Yamaha. Selama menjadi pembalap, dia selalu sulit menaklukkan Termas de Rio Hondo. Bahkan, ketika masih berkompetisi di Moto2 bersama Kalex dan SpeedUp, dia selalu tercecer. Sekali retired, sekali finis di posisi ke-22.

’’Aku berharap di sini (Termas de Rio Hondo) aku menemukannya lagi,’’ harap pembalap berkebangsaan Prancis itu.

Dikutip laman Yamaha MotoGP, Team Director Monster Energy Yamaha MotoGP Massimo Meregalli mengklaim, Autodromo Termas de Rio Hondo cocok dengan karakter YZR-M1 yang ditunggangi Quartararo.

Baca Juga:  Lawan Corona, Bambang Pamungkas Lelang Sepatu Keramat

’’Trek ini (Termas de Rio Hondo) cocok dengan motor kami,’’ ucap Meregalli.

’’Kami berencana menggunakan kelebihan YZR-M1 ini untuk keuntungan kami dan di situ kami mengharapkan akhir pekan yang solid kami dapatkan,’’ sambung Meregalli.

Faktanya, sejauh ini Yamaha hanya dua kali berjaya dalam balapan di Argentina. Yakni, Valentino Rossi (2015) dan Maverick Vinales (2017). Sebaliknya, Honda lebih dominan dengan empat kali kemenangan, yakni pada 2014, 2016, 2018, dan 2019.(ren/c12/bas/jpg)

Editor: Edwar Yaman

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari