Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Mungkinkah Perjanjian Dagang Amerika-Tiongkok Terjadi di 2020?

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Akankah perekonomian dunia membaik di tengah berita bahwa dua negara terbesar di dunia saat ini, Amerika Serikat dan China akan menandatangani perjanjian dagang minggu depan.

Harian Hong Kong The South China Morning Post melaporkan bahwa Wakil Perdana Menteri China Liu He telah tiba di Washington minggu ini untuk menandatangani perjanjian dagang tersebut.

Penasehat masalah perdagangan Gedung Putih Peter Navarro mengatakan kesepakatan tersebut akan ditandatangani minggu depan.

Namun dia mengatakan pengukuhan kepastian akan diberikan oleh Presiden AS Donald Trump.

Navarro mengatakan kesepakatan setebal 86 halaman tersebut sedang diterjemahkan dan termasuk berbagai hal mengenai hak kepemilikan intelektual, pemaksaan pemindahan teknologi, dan manipulasi mata uang.

Baca Juga:  Guru yang Tak Ingin Menggurui

"Pada dasarnya, semua ini harus diterjemahkan ke bahasa China, dan diperiksa lagi sehingga versi dua bahasa itu benar-benar akurat." katanya kepada Fox News.

Beberapa masalah itu selama ini menjadi keberatan Amerika Serikat yang berakibat Presiden Trump menerapkan biaya tarif atas impor dari China dan kemudian Beijing melakukan tindak balasan.

Berita kemungkinan persetujuan perjanjian dagang antara AS-China ini muncul di saat defisit perdagangan AS berada di titik terencah sejak bulan November 2016.

Perbedaan antara impor dan ekspor yang dilakukan negara tersebut turun sebesar $US 3.6 miliar menjadi $US 63.2 miliar.
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Akankah perekonomian dunia membaik di tengah berita bahwa dua negara terbesar di dunia saat ini, Amerika Serikat dan China akan menandatangani perjanjian dagang minggu depan.

Harian Hong Kong The South China Morning Post melaporkan bahwa Wakil Perdana Menteri China Liu He telah tiba di Washington minggu ini untuk menandatangani perjanjian dagang tersebut.

- Advertisement -

Penasehat masalah perdagangan Gedung Putih Peter Navarro mengatakan kesepakatan tersebut akan ditandatangani minggu depan.

Namun dia mengatakan pengukuhan kepastian akan diberikan oleh Presiden AS Donald Trump.

- Advertisement -

Navarro mengatakan kesepakatan setebal 86 halaman tersebut sedang diterjemahkan dan termasuk berbagai hal mengenai hak kepemilikan intelektual, pemaksaan pemindahan teknologi, dan manipulasi mata uang.

Baca Juga:  Mitra Pengemudi Ojol Tegas Tolak Tapera

"Pada dasarnya, semua ini harus diterjemahkan ke bahasa China, dan diperiksa lagi sehingga versi dua bahasa itu benar-benar akurat." katanya kepada Fox News.

Beberapa masalah itu selama ini menjadi keberatan Amerika Serikat yang berakibat Presiden Trump menerapkan biaya tarif atas impor dari China dan kemudian Beijing melakukan tindak balasan.

Berita kemungkinan persetujuan perjanjian dagang antara AS-China ini muncul di saat defisit perdagangan AS berada di titik terencah sejak bulan November 2016.

Perbedaan antara impor dan ekspor yang dilakukan negara tersebut turun sebesar $US 3.6 miliar menjadi $US 63.2 miliar.
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari