Rabu, 18 September 2024

Persatuan Alumni GMNI Temui Jokowi, Bicara Persoalan Bangsa hingga Agenda Kongres

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Persatuan Almuni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) dan Panitia Nasional Kongres IV diterima oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara hari ini, Senin (31/5/2021). 

Mereka yang datang antara lain Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP PA GMNI) yang juga Wakil Ketua MPR, Ahmad Basarah, Ketua Dewan Ideologi Arief Hidayat, Ketua Dewan Pertimbangan Soekarwo, Ketua Dewan Pakar Theo Sambuaga.

Sejumlah hal dibahas dalam pertemuan itu. Dari persoalan bangsa hingga rencana pelaksanaan kongres yang akan diselenggarakan pada tanggal 21 – 23 Juni 2021 di Bandung. 

"Presiden Jokowi menyambut baik dan mengapresiasi pelaksanaan kongres yang mengangkat tema Nasionalisme Menjawab Tantangan Zaman dan berjanji akan memberikan pengarahan dan membuka secara resmi kongres PA GMNI," kata Ahmad Basarah. 

- Advertisement -
Baca Juga:  Wabup Puji Semangat Atlet Sepatu Roda

"Jokowi menyatakan tema kongres sangat relevan dengan kondisi saat ini dimana dunia tengah mengalami disrupsi dan juga ancaman ideologi-ideologi transnasional yang masuk ke tengah bangsa kita kita karenanya presiden berharap agar kongres alumni GMNI nanti menghasilkan gagasan yang dapat menjawab tantangan zaman," imbuhnya. 

Pada kesempatan itu, Basarah sebagai ketua delegasi menyampaikan terimakasih dan mengapresiasi Presiden Joko Widodo yang telah mengeluarkan Keppres tentang hari lahirnya Pancasila (Keppres nomor 24 Tahun 2016) dan Keppres tentang hari Santri nasional (Keppres No.22 Tahun 2015). 

- Advertisement -

"Kedua Keppres tentang Peringatan Hari Santri dan Peringatan Hari Lahir Pancasila  tersebut sebagai legacy Presiden Jokowi yang menyatukan semangat Keislaman dan Kebangsaan yang bersintesis dalam nilai-nilai Pancasila," jelas Ahmad Basarah

Baca Juga:  Tak Kuat Sai, Pakai Kursi Roda

"Kami bahagia karena alumni GMNI juga ikut mendorong dan mendukung pemerintah dalam  melakukan kajian tentang 1 Juni hari lahirnya Pancasila dan hari Santri," Kata Basarah. 

Wakil Ketua MPR RI ini menceritakan tentang kronologis hari Santri. Menurut dia ide tentang hari santri muncul dari dialog dirinya dengan KH Thoriq Bin Ziyad (Gus Thoriq) alumni GMNI Komisariat UIN Malang yang juga pimpinan pondok pesantren Babussalam Pagelaran Malang, Jawa Timur. 

"Saat Capres Jokowi datang ke pesantren Babussalam Kabupaten Malang tanggal 27 Juni 2014 lalu kami berdua menyodorkan Pak Jokowi untuk menandatangani kontrak politik  mengeluarkan Keputusan Presiden tentang Hari Santri, jika terpilih sebagai presiden," pungkasnya.

 

Laporan: Yusnir (Jakarta)

Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Persatuan Almuni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) dan Panitia Nasional Kongres IV diterima oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara hari ini, Senin (31/5/2021). 

Mereka yang datang antara lain Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP PA GMNI) yang juga Wakil Ketua MPR, Ahmad Basarah, Ketua Dewan Ideologi Arief Hidayat, Ketua Dewan Pertimbangan Soekarwo, Ketua Dewan Pakar Theo Sambuaga.

Sejumlah hal dibahas dalam pertemuan itu. Dari persoalan bangsa hingga rencana pelaksanaan kongres yang akan diselenggarakan pada tanggal 21 – 23 Juni 2021 di Bandung. 

"Presiden Jokowi menyambut baik dan mengapresiasi pelaksanaan kongres yang mengangkat tema Nasionalisme Menjawab Tantangan Zaman dan berjanji akan memberikan pengarahan dan membuka secara resmi kongres PA GMNI," kata Ahmad Basarah. 

Baca Juga:  Rekaman Suara Habib Rizieq: Umat Islam Pemenang di Pilpres 2019

"Jokowi menyatakan tema kongres sangat relevan dengan kondisi saat ini dimana dunia tengah mengalami disrupsi dan juga ancaman ideologi-ideologi transnasional yang masuk ke tengah bangsa kita kita karenanya presiden berharap agar kongres alumni GMNI nanti menghasilkan gagasan yang dapat menjawab tantangan zaman," imbuhnya. 

Pada kesempatan itu, Basarah sebagai ketua delegasi menyampaikan terimakasih dan mengapresiasi Presiden Joko Widodo yang telah mengeluarkan Keppres tentang hari lahirnya Pancasila (Keppres nomor 24 Tahun 2016) dan Keppres tentang hari Santri nasional (Keppres No.22 Tahun 2015). 

"Kedua Keppres tentang Peringatan Hari Santri dan Peringatan Hari Lahir Pancasila  tersebut sebagai legacy Presiden Jokowi yang menyatukan semangat Keislaman dan Kebangsaan yang bersintesis dalam nilai-nilai Pancasila," jelas Ahmad Basarah

Baca Juga:  Antusias Warga Sambut Vaksinasi Massal Partai Demokrat Rohul

"Kami bahagia karena alumni GMNI juga ikut mendorong dan mendukung pemerintah dalam  melakukan kajian tentang 1 Juni hari lahirnya Pancasila dan hari Santri," Kata Basarah. 

Wakil Ketua MPR RI ini menceritakan tentang kronologis hari Santri. Menurut dia ide tentang hari santri muncul dari dialog dirinya dengan KH Thoriq Bin Ziyad (Gus Thoriq) alumni GMNI Komisariat UIN Malang yang juga pimpinan pondok pesantren Babussalam Pagelaran Malang, Jawa Timur. 

"Saat Capres Jokowi datang ke pesantren Babussalam Kabupaten Malang tanggal 27 Juni 2014 lalu kami berdua menyodorkan Pak Jokowi untuk menandatangani kontrak politik  mengeluarkan Keputusan Presiden tentang Hari Santri, jika terpilih sebagai presiden," pungkasnya.

 

Laporan: Yusnir (Jakarta)

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari