Sabtu, 23 November 2024
spot_img

ICW: Polisi Terkesan Menutupi Dua Pelaku Penyiram Novel Baswedan

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Peneliti ICW Wana Alamsyah mengatakan, ada kesan Polri menutup-nutupi kasus penyiraman Novel Baswedan setelah ditangkapnya dua anggota kepolisian. Wana melihat polisi tidak mengungkap motif pelaku dalam menyerang penyidik senior KPK itu.

"Bagaimanapun juga informasi yang kami dapatkan adalah informasi yang parsial dari kepolisian semata. Bahwa dua orang pelaku tersebut telah diamankan. Tetapi kami tidak mengetahui, apakah di balik dua pelaku tersebut ada aktor intelektual atau tidak," kata Wana di Kantor ICW, Jakarta Selatan, Minggu (29/12).

Wana menilai harusnya polisi membuka kasus itu selebar-lebarnya. Hal itu penting dalam pembuktian dan penjeratan pasal terhadap dua polisi yang identitasnya masih dirahasiakan itu, hanya dibubuhi inisial RB dan RM.

Baca Juga:  Airlangga Jalankan Amanat Ayahnya di Haul Leluhur, Ki Ageng Gribig Klaten

Menurutnya, apabila ada keterlibatan aktor intelektual, maka para pelaku bisa dijerat pasal yang lebih tinggi, bukan tentang penganiayaan yang dikenakan saat ini. Wana sendiri melihat pelaku bisa dikenakan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana. Sebab, hal itu melihat cara pelaku menyiram korban seperti yang terekam dalam CCTV.

"Itu telah ada pengondisian pertama kali. Ini jadi bukan hanya penganiayaan semata saja, bukan hanya ketika ada orang ketemu, lalu bertengkar, lalu terjadi penganiayaan. Bukan seperti itu," jelas dia.

Meski begitu, kata Wana, saat ini masalahnya polisi belum menjelaskan kepada publik secara jelas. Apakah kedua polisi itu aktor intelektual atau hanya pelaku lapangan saja.

Baca Juga:  Eropa Resah dengan Brexit ala Johnson

"Kami pun juga mendorong kepolisian harus tegas dalam konteks penangkapan atau penyerahan diri. Sehingga kami bisa melihat sebenarnya dan juga mengukur bagaimana sebenarnya kinerja kepolisian dalam mengungkap kasus Novel," kata dia. (tan/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Peneliti ICW Wana Alamsyah mengatakan, ada kesan Polri menutup-nutupi kasus penyiraman Novel Baswedan setelah ditangkapnya dua anggota kepolisian. Wana melihat polisi tidak mengungkap motif pelaku dalam menyerang penyidik senior KPK itu.

"Bagaimanapun juga informasi yang kami dapatkan adalah informasi yang parsial dari kepolisian semata. Bahwa dua orang pelaku tersebut telah diamankan. Tetapi kami tidak mengetahui, apakah di balik dua pelaku tersebut ada aktor intelektual atau tidak," kata Wana di Kantor ICW, Jakarta Selatan, Minggu (29/12).

- Advertisement -

Wana menilai harusnya polisi membuka kasus itu selebar-lebarnya. Hal itu penting dalam pembuktian dan penjeratan pasal terhadap dua polisi yang identitasnya masih dirahasiakan itu, hanya dibubuhi inisial RB dan RM.

Baca Juga:  Eropa Resah dengan Brexit ala Johnson

Menurutnya, apabila ada keterlibatan aktor intelektual, maka para pelaku bisa dijerat pasal yang lebih tinggi, bukan tentang penganiayaan yang dikenakan saat ini. Wana sendiri melihat pelaku bisa dikenakan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana. Sebab, hal itu melihat cara pelaku menyiram korban seperti yang terekam dalam CCTV.

- Advertisement -

"Itu telah ada pengondisian pertama kali. Ini jadi bukan hanya penganiayaan semata saja, bukan hanya ketika ada orang ketemu, lalu bertengkar, lalu terjadi penganiayaan. Bukan seperti itu," jelas dia.

Meski begitu, kata Wana, saat ini masalahnya polisi belum menjelaskan kepada publik secara jelas. Apakah kedua polisi itu aktor intelektual atau hanya pelaku lapangan saja.

Baca Juga:  Inilah Gejala dan Faktor Risiko Kanker Rahim

"Kami pun juga mendorong kepolisian harus tegas dalam konteks penangkapan atau penyerahan diri. Sehingga kami bisa melihat sebenarnya dan juga mengukur bagaimana sebenarnya kinerja kepolisian dalam mengungkap kasus Novel," kata dia. (tan/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari