BANGKINANG (RIAUPOS.CO) — Sejumlah investor PT Kawasan Kurma Riau (KKR) bergejolak. Baru-baru ini, sejumlah investor mendatangi kantor KKR mempertanyakan hasil investasi mereka.
Salah satu kawasan yang dituntut oleh investor pada hari itu adalah kebun kurma yang sedang dikembangkan KKR di Desa Ranah Sungkai, Kecamatan XIII Koto Kampar itu.
Saat akan dikonfirmasi terkait tuntutan sejumlah investornya ini, Direktur KKR Syafrizal memilih buang badan. Dirinya yang ditemui Riau Pos di gedung DPRD Kampar menolak untuk menjelaskan permasalahan tersebut.
Syafrizal juga tidak membenarkan dan juga tidak membantah terkait gejolak sejumlah investornya tersebut. Dirinya mengarahkan kepada humas perusahaan.
"Terkait itu semua tanya sama humas ya, humasnya ada," kata Syarfrizal saat didesak sejumlah awak media di gedung DPRD Kampar Jalan Lingkar Bangkinang, Senin (28/10). Dirinya memilih berlalu dan tetap mempersilahkan wartawan menghubungi salah satu tim humasnya ketika didesak.
Karena tetap tidak bersedia memberikan keterangan, sejumlah awak media akhirnya menghungi humas yang disebutkan bos perusahaan perkebunan kurma tersebut. Sayangnya, nama yang disebutkan Syafrizal justru mengaku sudah mundur sebagai humas.
Adapun investor yang menuntut kejelasan arah investasi kurma milik PT KKR ini adalah investor asal Kota Pekanbaru. Investor ini mendatangi langsung kantor Pemasaran PT KKR yang berada di Kecamatan Salo. KKR sendiri saat ini mengelola puluhan hektare kebun kurma dengan biaya dari para investornya. Tidak hanya dari Kampar, investor juga banyak dari Kota Pekanbaru dan sejumlah daerah di Provinsi Riau.(end)
BANGKINANG (RIAUPOS.CO) — Sejumlah investor PT Kawasan Kurma Riau (KKR) bergejolak. Baru-baru ini, sejumlah investor mendatangi kantor KKR mempertanyakan hasil investasi mereka.
Salah satu kawasan yang dituntut oleh investor pada hari itu adalah kebun kurma yang sedang dikembangkan KKR di Desa Ranah Sungkai, Kecamatan XIII Koto Kampar itu.
- Advertisement -
Saat akan dikonfirmasi terkait tuntutan sejumlah investornya ini, Direktur KKR Syafrizal memilih buang badan. Dirinya yang ditemui Riau Pos di gedung DPRD Kampar menolak untuk menjelaskan permasalahan tersebut.
Syafrizal juga tidak membenarkan dan juga tidak membantah terkait gejolak sejumlah investornya tersebut. Dirinya mengarahkan kepada humas perusahaan.
- Advertisement -
"Terkait itu semua tanya sama humas ya, humasnya ada," kata Syarfrizal saat didesak sejumlah awak media di gedung DPRD Kampar Jalan Lingkar Bangkinang, Senin (28/10). Dirinya memilih berlalu dan tetap mempersilahkan wartawan menghubungi salah satu tim humasnya ketika didesak.
Karena tetap tidak bersedia memberikan keterangan, sejumlah awak media akhirnya menghungi humas yang disebutkan bos perusahaan perkebunan kurma tersebut. Sayangnya, nama yang disebutkan Syafrizal justru mengaku sudah mundur sebagai humas.
Adapun investor yang menuntut kejelasan arah investasi kurma milik PT KKR ini adalah investor asal Kota Pekanbaru. Investor ini mendatangi langsung kantor Pemasaran PT KKR yang berada di Kecamatan Salo. KKR sendiri saat ini mengelola puluhan hektare kebun kurma dengan biaya dari para investornya. Tidak hanya dari Kampar, investor juga banyak dari Kota Pekanbaru dan sejumlah daerah di Provinsi Riau.(end)