JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Andreas Hugo Pareira menyakini akan terjadi resuffle Kabinet Indonesia Maju. Hal ini menyusul pidato keras Presiden Joko Widodo (Jokowi) dihadapan menteri kabinet dan pimpinan lembaga tinggi negara.
Andreas mengatakan, pidato Jokowi mengandung pesan tegas terkait krisis yang terjadi selama pandemi Covid-19. Para menteri atau pimpinan lembaga yang berkaitan erat dengan penanggulangan wabah ini diperkirakan akan yang dirombak oleh Jokowi.
“Terutama terhadap pembantu-pembantunya yang kurang tanggap sense of crisis, terutama yang berkaitan dengan penanggulan Covid-19, penanggulangan dampak sosial ekonomi dan pemulihan ekonomi,” kata Andreas kepada wartawan, Senin (29/6).
Dia menilai, resuffle ini perlu segera dilakukan oleh Jokowi. Hal itu guna memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa pemerintah serius memulihkan situasi bangsa usai dilanda wabah.
“Langkah ini perlu segera dilakukan agar tidak menjadi rumor politik dan memperkuat kepercayaan publik terhadap keseriusan pemerintah,” tegas Andreas.
Sebelumnya diberitakan, Jokowi geram terhadap kinerja para menteri kabinet Indonesia Maju dalam menangani virus Korona. Bahkan, mantan wali kota Solo itu mengancam akan membubarkan lembaga atau mencopot para menteri. Hal itu ditegaskannya saat membuka sidang kabinet pada Kamis (18/6) lalu.
“Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Sudah kepikiran ke mana-mana saya,” kata Jokowi di hadapan para menteri dalam video yang diunggah di saluran Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (28/6).
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyebut, selama tiga bulan terakhir ini Indonesia berada dalam krisis akibat pandemik Covid-19. Dia meminta agar para pembantunya itu menyadari krisis yang dialami sekarang ini.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Andreas Hugo Pareira menyakini akan terjadi resuffle Kabinet Indonesia Maju. Hal ini menyusul pidato keras Presiden Joko Widodo (Jokowi) dihadapan menteri kabinet dan pimpinan lembaga tinggi negara.
Andreas mengatakan, pidato Jokowi mengandung pesan tegas terkait krisis yang terjadi selama pandemi Covid-19. Para menteri atau pimpinan lembaga yang berkaitan erat dengan penanggulangan wabah ini diperkirakan akan yang dirombak oleh Jokowi.
- Advertisement -
“Terutama terhadap pembantu-pembantunya yang kurang tanggap sense of crisis, terutama yang berkaitan dengan penanggulan Covid-19, penanggulangan dampak sosial ekonomi dan pemulihan ekonomi,” kata Andreas kepada wartawan, Senin (29/6).
Dia menilai, resuffle ini perlu segera dilakukan oleh Jokowi. Hal itu guna memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa pemerintah serius memulihkan situasi bangsa usai dilanda wabah.
- Advertisement -
“Langkah ini perlu segera dilakukan agar tidak menjadi rumor politik dan memperkuat kepercayaan publik terhadap keseriusan pemerintah,” tegas Andreas.
Sebelumnya diberitakan, Jokowi geram terhadap kinerja para menteri kabinet Indonesia Maju dalam menangani virus Korona. Bahkan, mantan wali kota Solo itu mengancam akan membubarkan lembaga atau mencopot para menteri. Hal itu ditegaskannya saat membuka sidang kabinet pada Kamis (18/6) lalu.
“Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Sudah kepikiran ke mana-mana saya,” kata Jokowi di hadapan para menteri dalam video yang diunggah di saluran Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (28/6).
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyebut, selama tiga bulan terakhir ini Indonesia berada dalam krisis akibat pandemik Covid-19. Dia meminta agar para pembantunya itu menyadari krisis yang dialami sekarang ini.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman