Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Perawatan Pasien COVID-19 di Rumah Sakit akan Lebih Selektif

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto menyebutkan, perawatan di rumah sakit bakal selektif dalam merawat pasien yang mengidap virus corona.

Pemerintah akan mengedepankan layanan perawatan bagi pasien yang tidak memungkinkan isolasi secara mandiri.

"Perawatan di rumah sakit akan selektif dilakukan untuk yang memang betul-betul terindikasi penyakit dan tidak memungkinkan melaksanakan isolasi diri," kata Yuri dalam keterangan resminya di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Minggu (29/3).

Adapun, pasien positif yang tidak mampu melaksanakan isolasi mandiri yakni orang tua dan orang dengan penyakit bawaan, seperti diabetes, hipertensi, kelainan jantung, serta masalah paru-paru.

"Inilah yang membutuhkan layanan rawatan maksimal. Inilah yang kami siapkan di rumah sakit," tutur Yuri.

Baca Juga:  Dampak Banjir: Aset Rusak, Distribusi Mandek, Penjualan Turun

Lebih lanjut, kata dia, bagi pasien yang di luar kategori itu bisa melaksanakan isolasi secara mandiri. Proses isolasi mandiri akan dipantau oleh pemerintah.

Namun, Yuri meminta kepada masyarakat tidak mendiskriminasi pasien terkait corona yang menjalani isolasi mandiri. Sebab, pasien perlu dukungan seluruh pihak untuk sembuh dari virus yang kini dinyatakan pandemi global.

"Jangan didiskriminasikan. Jangan distigmatisasi. Lindungi dia agar bisa melakukan isolasi diri dengan baik di rumahnya. Bukan untuk dikucilkan, tetapi dibantu agar dia betul-betul bisa melaksanakan isolasi diri dengan sebaik-baiknya," tegas dia.(mg10/jpnn)

Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto menyebutkan, perawatan di rumah sakit bakal selektif dalam merawat pasien yang mengidap virus corona.

Pemerintah akan mengedepankan layanan perawatan bagi pasien yang tidak memungkinkan isolasi secara mandiri.

- Advertisement -

"Perawatan di rumah sakit akan selektif dilakukan untuk yang memang betul-betul terindikasi penyakit dan tidak memungkinkan melaksanakan isolasi diri," kata Yuri dalam keterangan resminya di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Minggu (29/3).

Adapun, pasien positif yang tidak mampu melaksanakan isolasi mandiri yakni orang tua dan orang dengan penyakit bawaan, seperti diabetes, hipertensi, kelainan jantung, serta masalah paru-paru.

- Advertisement -

"Inilah yang membutuhkan layanan rawatan maksimal. Inilah yang kami siapkan di rumah sakit," tutur Yuri.

Baca Juga:  Simak Fitur Terbaru WhatsApp Business

Lebih lanjut, kata dia, bagi pasien yang di luar kategori itu bisa melaksanakan isolasi secara mandiri. Proses isolasi mandiri akan dipantau oleh pemerintah.

Namun, Yuri meminta kepada masyarakat tidak mendiskriminasi pasien terkait corona yang menjalani isolasi mandiri. Sebab, pasien perlu dukungan seluruh pihak untuk sembuh dari virus yang kini dinyatakan pandemi global.

"Jangan didiskriminasikan. Jangan distigmatisasi. Lindungi dia agar bisa melakukan isolasi diri dengan baik di rumahnya. Bukan untuk dikucilkan, tetapi dibantu agar dia betul-betul bisa melaksanakan isolasi diri dengan sebaik-baiknya," tegas dia.(mg10/jpnn)

Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari