(RIAUPOS.CO) — Gerakan sosial melawan Covid-19 terus bergulir. Salah satu orang terkaya di Indonesia, Dato Sri Tahir, ikut menyisihkan hartanya. Tidak tanggung-tanggung, dia menggelontorkan Rp52 miliar untuk membantu upaya melawan pandemi tersebut.
Dari nilai itu, 70 persen dirupakan voucher belanja. Selebihnya berupa peralatan kesehatan untuk mendukung kerja para tenaga medis. ”Ini merupakan bantuan gelombang pertama untuk melawan Covid-19,” terang CEO Mayapada Group itu Jumat (27/3).
Menurut satu di antara sembilan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) 2019–2024 itu, bantuan tersebut disalurkan ke empat provinsi. ”Bantuan untuk warga DKI senilai Rp22 miliar,” lanjutnya. Selebihnya dibagi ke Provinsi Jabar, Jateng, dan Jatim, masing-masing Rp10 miliar.
Sebagian besar voucher belanja itu disalurkan lewat lembaga keagamaan. Untuk Jakarta, 80 persen diserahkan kepada Masjid Istiqlal, 10 persen kepada Keuskupan Agung, dan 10 persen kepada Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia. Termasuk di dalamnya Rp2 miliar lewat Kementerian Sosial.(byu/c11/ayi/jrr)
Laporan JPG, Jakarta
(RIAUPOS.CO) — Gerakan sosial melawan Covid-19 terus bergulir. Salah satu orang terkaya di Indonesia, Dato Sri Tahir, ikut menyisihkan hartanya. Tidak tanggung-tanggung, dia menggelontorkan Rp52 miliar untuk membantu upaya melawan pandemi tersebut.
Dari nilai itu, 70 persen dirupakan voucher belanja. Selebihnya berupa peralatan kesehatan untuk mendukung kerja para tenaga medis. ”Ini merupakan bantuan gelombang pertama untuk melawan Covid-19,” terang CEO Mayapada Group itu Jumat (27/3).
- Advertisement -
Menurut satu di antara sembilan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) 2019–2024 itu, bantuan tersebut disalurkan ke empat provinsi. ”Bantuan untuk warga DKI senilai Rp22 miliar,” lanjutnya. Selebihnya dibagi ke Provinsi Jabar, Jateng, dan Jatim, masing-masing Rp10 miliar.
Sebagian besar voucher belanja itu disalurkan lewat lembaga keagamaan. Untuk Jakarta, 80 persen diserahkan kepada Masjid Istiqlal, 10 persen kepada Keuskupan Agung, dan 10 persen kepada Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia. Termasuk di dalamnya Rp2 miliar lewat Kementerian Sosial.(byu/c11/ayi/jrr)
- Advertisement -
Laporan JPG, Jakarta