Senin, 19 Agustus 2024

Mantan Raja Belgia Albert II Akui Anaknya Hasil Selingkuh

Seniman Belgia Delphine Boel memerlukan nyali dan perjuangan demi mengetahui jati dirinya. Semuanya terbayar lunas ketika mantan Raja Belgia Albert II akhirnya mengakui bahwa Delphine adalah putrinya.

SITI AISYAH, Jawa Pos

"KAMI tidak memakai pengaman apa pun." Pernyataan itu dilontarkan Baroness Sybille de Selys Longchamps pada 2013. Untuk kali pertama, dia terbuka kepada publik. Dia mengakui pernah berselingkuh dengan mantan Raja Belgia Albert II. Dia baru berani terbuka setelah Albert II turun takhta.

Longchamps mengungkapkan, perselingkuhan mereka terjadi pada 1966–1984. Saat itu dia mengalami infeksi dan yakin tidak akan bisa memiliki anak. Karena itulah, ketika berhubungan badan, mereka tidak mengantisipasi kemungkinan kehamilan.

- Advertisement -

Setelah dua tahun, anak hasil perselingkuhan mereka, Delphine Boel, lahir. Saat itu Albert II masih berstatus pangeran. Dia berada di urutan kedua ahli waris takhta. Hidupnya penuh kemewahan, pesta, dan keliling dunia. Saat Delphine lahir, sejatinya Albert II secara diam-diam mengakuinya sebagai anak dan mengurusnya. Namun, tentu saja tindakan itu tidak tercium media serta publik.

Albert II harus mengakhiri semua gaya hidupnya saat sang kakak, Raja Baudouin, meninggal karena gagal jantung pada 1993. Raja Baudouin tidak memiliki putra. Mau tak mau, Albert II naik takhta.

- Advertisement -
Baca Juga:  Siswa Witama Wakili Riau ke Ajang KSN Tingkat Nasional

Kisah perselingkuhan dua aristokrat Belgia itu sudah menjadi perbincangan bertahun-tahun. Namun, isu tersebut makin menguat ketika buku biografi tentang Ratu Paola terbit pada 1999. Dia adalah istri sah Albert II. Dalam pidato Natalnya pada tahun yang sama, Albert II mengakui bahwa rumah tangganya dengan Paola sempat mengalami krisis pada 1960-an. Biduk rumah tangga mereka hampir hancur. Beruntung, mereka berhasil mengatasinya.

Pernyataan itu tidak membuat Delphine lega. Perempuan yang juga seniman tersebut tahu bahwa sang raja adalah ayah biologisnya. Sejak saat itu, Delphine berusaha meminta kejelasan dari Albert II. Namun, Albert II tetap bungkam.

Delphine memiliki kesempatan pada 2013 ketika Albert II turun takhta. Begitu tidak lagi menjadi raja, Albert II tidak memiliki imunitas. Delphine langsung mengajukan gugatan. Proses hukum yang panjang harus dilalui sebelum pengadilan memerintah Albert II memberikan sampel air liurnya untuk tes DNA.

Pria kelahiran 6 Juni 1934 itu menolak. Melalui pengacaranya, dia mengajukan banding. Pada Mei tahun lalu, pengadilan memutuskan bahwa Albert II akan dikenai denda EUR 5.000 atau setara Rp75 juta per hari jika terus menolak uji DNA. Ayah tiga anak dari hasil pernikahannya dengan Paola itu akhirnya menyerah dan menyerahkan sampel liurnya untuk dicocokkan dengan milik Delphine. Hasilnya tentu saja positif.

Baca Juga:  Polisi Libatkan Disdukcapil Terkait Adanya Pemalsuan Administrasi 

Alain Berenboom mengungkapkan, Albert II sudah mempelajari hasil tes DNA. "Hasilnya mengindikasikan bahwa dia adalah ayah biologis Delphine Boel," tegas pengacara Albert II tersebut seperti dikutip Agence France-Presse.

Pengakuan itu membuat Delphine berhak menyandang gelar sebagai putri. Dia juga berhak atas seperdelapan kekayaan Albert II jika sang ayah meninggal nanti. Namun, pengacara Delphine, Alain de Jonge, menegaskan bahwa bukan kekayaan yang diburu kliennya. Sebab, ayah tiri yang membesarkannya sudah kaya raya. Delphine hanya membutuhkan kepastian atas jati dirinya.

De Jonge menjelaskan, selama ini Delphine hidup dalam mimpi buruk. Dia tidak pernah mendapatkan kejelasan tentang sosok ayahnya. "Dia (Delphine) adalah anak yang sah sama dengan anak (Albert II) yang lainnya," tegas De Jonge.

Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi

Seniman Belgia Delphine Boel memerlukan nyali dan perjuangan demi mengetahui jati dirinya. Semuanya terbayar lunas ketika mantan Raja Belgia Albert II akhirnya mengakui bahwa Delphine adalah putrinya.

SITI AISYAH, Jawa Pos

"KAMI tidak memakai pengaman apa pun." Pernyataan itu dilontarkan Baroness Sybille de Selys Longchamps pada 2013. Untuk kali pertama, dia terbuka kepada publik. Dia mengakui pernah berselingkuh dengan mantan Raja Belgia Albert II. Dia baru berani terbuka setelah Albert II turun takhta.

Longchamps mengungkapkan, perselingkuhan mereka terjadi pada 1966–1984. Saat itu dia mengalami infeksi dan yakin tidak akan bisa memiliki anak. Karena itulah, ketika berhubungan badan, mereka tidak mengantisipasi kemungkinan kehamilan.

Setelah dua tahun, anak hasil perselingkuhan mereka, Delphine Boel, lahir. Saat itu Albert II masih berstatus pangeran. Dia berada di urutan kedua ahli waris takhta. Hidupnya penuh kemewahan, pesta, dan keliling dunia. Saat Delphine lahir, sejatinya Albert II secara diam-diam mengakuinya sebagai anak dan mengurusnya. Namun, tentu saja tindakan itu tidak tercium media serta publik.

Albert II harus mengakhiri semua gaya hidupnya saat sang kakak, Raja Baudouin, meninggal karena gagal jantung pada 1993. Raja Baudouin tidak memiliki putra. Mau tak mau, Albert II naik takhta.

Baca Juga:  Disparbud Janji Promosikan Kuliner Rohul ke Nasional

Kisah perselingkuhan dua aristokrat Belgia itu sudah menjadi perbincangan bertahun-tahun. Namun, isu tersebut makin menguat ketika buku biografi tentang Ratu Paola terbit pada 1999. Dia adalah istri sah Albert II. Dalam pidato Natalnya pada tahun yang sama, Albert II mengakui bahwa rumah tangganya dengan Paola sempat mengalami krisis pada 1960-an. Biduk rumah tangga mereka hampir hancur. Beruntung, mereka berhasil mengatasinya.

Pernyataan itu tidak membuat Delphine lega. Perempuan yang juga seniman tersebut tahu bahwa sang raja adalah ayah biologisnya. Sejak saat itu, Delphine berusaha meminta kejelasan dari Albert II. Namun, Albert II tetap bungkam.

Delphine memiliki kesempatan pada 2013 ketika Albert II turun takhta. Begitu tidak lagi menjadi raja, Albert II tidak memiliki imunitas. Delphine langsung mengajukan gugatan. Proses hukum yang panjang harus dilalui sebelum pengadilan memerintah Albert II memberikan sampel air liurnya untuk tes DNA.

Pria kelahiran 6 Juni 1934 itu menolak. Melalui pengacaranya, dia mengajukan banding. Pada Mei tahun lalu, pengadilan memutuskan bahwa Albert II akan dikenai denda EUR 5.000 atau setara Rp75 juta per hari jika terus menolak uji DNA. Ayah tiga anak dari hasil pernikahannya dengan Paola itu akhirnya menyerah dan menyerahkan sampel liurnya untuk dicocokkan dengan milik Delphine. Hasilnya tentu saja positif.

Baca Juga:  Tiba di Bengkalis, Presiden Jokowi Tanam Mangrove di Pantai Raja Kecik

Alain Berenboom mengungkapkan, Albert II sudah mempelajari hasil tes DNA. "Hasilnya mengindikasikan bahwa dia adalah ayah biologis Delphine Boel," tegas pengacara Albert II tersebut seperti dikutip Agence France-Presse.

Pengakuan itu membuat Delphine berhak menyandang gelar sebagai putri. Dia juga berhak atas seperdelapan kekayaan Albert II jika sang ayah meninggal nanti. Namun, pengacara Delphine, Alain de Jonge, menegaskan bahwa bukan kekayaan yang diburu kliennya. Sebab, ayah tiri yang membesarkannya sudah kaya raya. Delphine hanya membutuhkan kepastian atas jati dirinya.

De Jonge menjelaskan, selama ini Delphine hidup dalam mimpi buruk. Dia tidak pernah mendapatkan kejelasan tentang sosok ayahnya. "Dia (Delphine) adalah anak yang sah sama dengan anak (Albert II) yang lainnya," tegas De Jonge.

Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari