Sabtu, 5 April 2025
spot_img

Kepala Sering Gatal,Padahal Sering Keramas

RIAUPOS.CO-Rambut sehat dan indah juga harus didukung dengan kulit kepala yang sehat. Apakah Anda sering mengeluhkan gatal-gatal di kepala padahal sudah rajin keramas? Jika ya,

Anda pasti bertanya-tanya apa yang jadi penyebabnya. Gatal di kepala bisa bikin tak nyaman, apalagi jika dilakukan di depan banyak orang. Perlu diketahui, rajin mencuci rambut tidak menjamin kepala bebas gatal. Beberapa penyebab yang membuat kepala jadi gatal antara lain:

1. Ketombe

Ketombe adalah penyebab paling sering gatal di kulit kepala. Jika kulit kepala kering dan gatal, serta terlihat serpihan putih seperti kerak di rambut atau di bahu, kemungkinan besar Anda memiliki ketombe.

Normalnya, terdapat jamur yang hidup di kulit kepala dan di kulit bagian tubuh lainnya yang berambut. Namun, jika jamur terlalu banyak, tubuh akan memberikan respons peradangan, sehingga menyebabnya gatal dan terjadinya ketombe.

Pada kasus yang ringan, ketombe dapat diatasi dengan menggunakan sampo yang mengandung selenium atau zinc pyrithione. Keduanya bisa membantu mengendalikan produksi jamur.

Namun, pada kasus yang lebih berat, Anda mungkin perlu berobat ke dokter spesialis kulit untuk mendapatkan perawatan yang sesuai. Misalnya dengan obat antiradang, antijamur dalam bentuk sampo atau krim, dan lain-lain.

2. Psoriasis

Psoriasis adalah penyakit autoimun yang menyebabkan kulit atau kulit kepala merah,

meninggi, serta bersisik yang bentuknya menyerupai kepulauan. Penderita juga biasanya akan mengalami keluhan gatal di kulit kepala.

Baca Juga:  Menantu Nurhadi Terungkap Bergaya Hidup Mewah dan Berbisnis Fiktif

Penyebab pasti dari psoriasis masih tidak diketahui. Namun, psoriasis memiliki risiko
diturunkan dalam keluarga. Pengobatan psoriasis harus dengan dokter spesialis kulit.
Pengobatannya meliputi obat antiradang, sampo yang mengandung tar batubara, atau asam salisilat.

3. Tinea capitis

Tinea capitis adalah infeksi jamur yang sering diketahui sebagai kurap atau ringworm.
Infeksi jamur ini berbeda dengan ketombe biasa. Infeksi tinea capitis dapat menginfeksi
hingga ke dalam folikel rambut, sehingga menyebabkan pulau-pulau bulat yang botak, yang dapat membesar seiring dengan waktu.

Kulit kepala juga bisa mengalami kemerahan dan dapat meninggi, serta terdapat bintik-bintik

hitam. Penderita juga akan mengalami gatal di kulit kepala. Pengobatannya tidak hanya

dengan obat oles (topikal), tetapi mungkin butuh obat oral.

4. Kutu rambut

Saat melihat seseorang heboh menggaruk kepalanya, yang ada di benak pasti, “ih, kutuan!”Kutu rambut sering dikaitkan dengan kebersihan yang kurang. Padahal, faktanya kutu rambut menyenangi lingkungan yang bersih. Kutu rambut dapat menyerang kulit kepala semua orang, bukan hanya anak usia sekolah.
Jika diperhatikan baik-baik, telur kutu menempel pada masing-masih helai rambut.

Penampakannya mirip ketombe, tetapi tak mudah dibuang karena telur tersebut menempel pada rambut. Terkadang, kutu rambut juga terlihat walaupun sulit karena pergerakannya.

Baca Juga:  PJJ akan Tetap Ada Dalam Sistem Pendidikan Indonesia pada Masa Depan

Biasanya, kutu rambut bisa diatasi dengan penggunaan sampo yang mengandung pyrethrin atau permethrin.

5. Reaksi alergi

Penyebab lain dari gatal pada kulit kepala adalah alergi. Alergi dapat terjadi akibat
pemakaian cat rambut, shampo, atau karena kondisi medis seperti eksem atau dermatitis
atopi.Reaksi alergi biasanya akan sembuh dengan sendirinya jika sudah menghindari pemicunya (alergen). Jika reaksi terus berlangsung, sebaiknya penderita berkonsultasi ke dokter spesialis kulit.

Kulit kepala sering gatal, kapan harus periksa ke dokter?

Inilah waktu yang tepat untuk memeriksakan diri jika sering mengalami keluhan gatal di kepala.

Sering keramas dengan sampo tapi tak ada perbaikan. Gatal menyerang saat tidur di pada malam hari atau mengganggu kegiatan belajar atau bekerja sehari-hari Terlihat ada telur kutu di helaian rambut. Bagian kulit kepala yang gatal terasa sakit saat disentuh

Itulah beberapa kemungkinan penyebab sudah rajin keramas tetapi kepala masih sering gatal. Ingat, keramas tak selalu menjamin kulit kepala bebas gatal. Jika gatal sangat mengganggu yang bukan disebabkan karena malas cuci rambut, sebaiknya periksakan diri ke dokter agar bisa ditangani sesuai penyebabnya.(RN/ RVS)

Sumber: JPNN.com
Editor: Deslina

    

RIAUPOS.CO-Rambut sehat dan indah juga harus didukung dengan kulit kepala yang sehat. Apakah Anda sering mengeluhkan gatal-gatal di kepala padahal sudah rajin keramas? Jika ya,

Anda pasti bertanya-tanya apa yang jadi penyebabnya. Gatal di kepala bisa bikin tak nyaman, apalagi jika dilakukan di depan banyak orang. Perlu diketahui, rajin mencuci rambut tidak menjamin kepala bebas gatal. Beberapa penyebab yang membuat kepala jadi gatal antara lain:

1. Ketombe

Ketombe adalah penyebab paling sering gatal di kulit kepala. Jika kulit kepala kering dan gatal, serta terlihat serpihan putih seperti kerak di rambut atau di bahu, kemungkinan besar Anda memiliki ketombe.

Normalnya, terdapat jamur yang hidup di kulit kepala dan di kulit bagian tubuh lainnya yang berambut. Namun, jika jamur terlalu banyak, tubuh akan memberikan respons peradangan, sehingga menyebabnya gatal dan terjadinya ketombe.

Pada kasus yang ringan, ketombe dapat diatasi dengan menggunakan sampo yang mengandung selenium atau zinc pyrithione. Keduanya bisa membantu mengendalikan produksi jamur.

Namun, pada kasus yang lebih berat, Anda mungkin perlu berobat ke dokter spesialis kulit untuk mendapatkan perawatan yang sesuai. Misalnya dengan obat antiradang, antijamur dalam bentuk sampo atau krim, dan lain-lain.

2. Psoriasis

Psoriasis adalah penyakit autoimun yang menyebabkan kulit atau kulit kepala merah,

meninggi, serta bersisik yang bentuknya menyerupai kepulauan. Penderita juga biasanya akan mengalami keluhan gatal di kulit kepala.

Baca Juga:  Harapan Musnah Akibat Corona, Honorer K2 Menderita

Penyebab pasti dari psoriasis masih tidak diketahui. Namun, psoriasis memiliki risiko
diturunkan dalam keluarga. Pengobatan psoriasis harus dengan dokter spesialis kulit.
Pengobatannya meliputi obat antiradang, sampo yang mengandung tar batubara, atau asam salisilat.

3. Tinea capitis

Tinea capitis adalah infeksi jamur yang sering diketahui sebagai kurap atau ringworm.
Infeksi jamur ini berbeda dengan ketombe biasa. Infeksi tinea capitis dapat menginfeksi
hingga ke dalam folikel rambut, sehingga menyebabkan pulau-pulau bulat yang botak, yang dapat membesar seiring dengan waktu.

Kulit kepala juga bisa mengalami kemerahan dan dapat meninggi, serta terdapat bintik-bintik

hitam. Penderita juga akan mengalami gatal di kulit kepala. Pengobatannya tidak hanya

dengan obat oles (topikal), tetapi mungkin butuh obat oral.

4. Kutu rambut

Saat melihat seseorang heboh menggaruk kepalanya, yang ada di benak pasti, “ih, kutuan!”Kutu rambut sering dikaitkan dengan kebersihan yang kurang. Padahal, faktanya kutu rambut menyenangi lingkungan yang bersih. Kutu rambut dapat menyerang kulit kepala semua orang, bukan hanya anak usia sekolah.
Jika diperhatikan baik-baik, telur kutu menempel pada masing-masih helai rambut.

Penampakannya mirip ketombe, tetapi tak mudah dibuang karena telur tersebut menempel pada rambut. Terkadang, kutu rambut juga terlihat walaupun sulit karena pergerakannya.

Baca Juga:  Anggota IMI Dapat Layanan Gratis di Lounge Bandara Seluruh Indonesia

Biasanya, kutu rambut bisa diatasi dengan penggunaan sampo yang mengandung pyrethrin atau permethrin.

5. Reaksi alergi

Penyebab lain dari gatal pada kulit kepala adalah alergi. Alergi dapat terjadi akibat
pemakaian cat rambut, shampo, atau karena kondisi medis seperti eksem atau dermatitis
atopi.Reaksi alergi biasanya akan sembuh dengan sendirinya jika sudah menghindari pemicunya (alergen). Jika reaksi terus berlangsung, sebaiknya penderita berkonsultasi ke dokter spesialis kulit.

Kulit kepala sering gatal, kapan harus periksa ke dokter?

Inilah waktu yang tepat untuk memeriksakan diri jika sering mengalami keluhan gatal di kepala.

Sering keramas dengan sampo tapi tak ada perbaikan. Gatal menyerang saat tidur di pada malam hari atau mengganggu kegiatan belajar atau bekerja sehari-hari Terlihat ada telur kutu di helaian rambut. Bagian kulit kepala yang gatal terasa sakit saat disentuh

Itulah beberapa kemungkinan penyebab sudah rajin keramas tetapi kepala masih sering gatal. Ingat, keramas tak selalu menjamin kulit kepala bebas gatal. Jika gatal sangat mengganggu yang bukan disebabkan karena malas cuci rambut, sebaiknya periksakan diri ke dokter agar bisa ditangani sesuai penyebabnya.(RN/ RVS)

Sumber: JPNN.com
Editor: Deslina

    

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Kepala Sering Gatal,Padahal Sering Keramas

RIAUPOS.CO-Rambut sehat dan indah juga harus didukung dengan kulit kepala yang sehat. Apakah Anda sering mengeluhkan gatal-gatal di kepala padahal sudah rajin keramas? Jika ya,

Anda pasti bertanya-tanya apa yang jadi penyebabnya. Gatal di kepala bisa bikin tak nyaman, apalagi jika dilakukan di depan banyak orang. Perlu diketahui, rajin mencuci rambut tidak menjamin kepala bebas gatal. Beberapa penyebab yang membuat kepala jadi gatal antara lain:

1. Ketombe

Ketombe adalah penyebab paling sering gatal di kulit kepala. Jika kulit kepala kering dan gatal, serta terlihat serpihan putih seperti kerak di rambut atau di bahu, kemungkinan besar Anda memiliki ketombe.

Normalnya, terdapat jamur yang hidup di kulit kepala dan di kulit bagian tubuh lainnya yang berambut. Namun, jika jamur terlalu banyak, tubuh akan memberikan respons peradangan, sehingga menyebabnya gatal dan terjadinya ketombe.

Pada kasus yang ringan, ketombe dapat diatasi dengan menggunakan sampo yang mengandung selenium atau zinc pyrithione. Keduanya bisa membantu mengendalikan produksi jamur.

Namun, pada kasus yang lebih berat, Anda mungkin perlu berobat ke dokter spesialis kulit untuk mendapatkan perawatan yang sesuai. Misalnya dengan obat antiradang, antijamur dalam bentuk sampo atau krim, dan lain-lain.

2. Psoriasis

Psoriasis adalah penyakit autoimun yang menyebabkan kulit atau kulit kepala merah,

meninggi, serta bersisik yang bentuknya menyerupai kepulauan. Penderita juga biasanya akan mengalami keluhan gatal di kulit kepala.

Baca Juga:  Cegah Virus Korona, Angkasa Pura I Cek Kesehatan Penumpang

Penyebab pasti dari psoriasis masih tidak diketahui. Namun, psoriasis memiliki risiko
diturunkan dalam keluarga. Pengobatan psoriasis harus dengan dokter spesialis kulit.
Pengobatannya meliputi obat antiradang, sampo yang mengandung tar batubara, atau asam salisilat.

3. Tinea capitis

Tinea capitis adalah infeksi jamur yang sering diketahui sebagai kurap atau ringworm.
Infeksi jamur ini berbeda dengan ketombe biasa. Infeksi tinea capitis dapat menginfeksi
hingga ke dalam folikel rambut, sehingga menyebabkan pulau-pulau bulat yang botak, yang dapat membesar seiring dengan waktu.

Kulit kepala juga bisa mengalami kemerahan dan dapat meninggi, serta terdapat bintik-bintik

hitam. Penderita juga akan mengalami gatal di kulit kepala. Pengobatannya tidak hanya

dengan obat oles (topikal), tetapi mungkin butuh obat oral.

4. Kutu rambut

Saat melihat seseorang heboh menggaruk kepalanya, yang ada di benak pasti, “ih, kutuan!”Kutu rambut sering dikaitkan dengan kebersihan yang kurang. Padahal, faktanya kutu rambut menyenangi lingkungan yang bersih. Kutu rambut dapat menyerang kulit kepala semua orang, bukan hanya anak usia sekolah.
Jika diperhatikan baik-baik, telur kutu menempel pada masing-masih helai rambut.

Penampakannya mirip ketombe, tetapi tak mudah dibuang karena telur tersebut menempel pada rambut. Terkadang, kutu rambut juga terlihat walaupun sulit karena pergerakannya.

Baca Juga:  Ayah yang Baik Harus Punya 7 Hal Ini

Biasanya, kutu rambut bisa diatasi dengan penggunaan sampo yang mengandung pyrethrin atau permethrin.

5. Reaksi alergi

Penyebab lain dari gatal pada kulit kepala adalah alergi. Alergi dapat terjadi akibat
pemakaian cat rambut, shampo, atau karena kondisi medis seperti eksem atau dermatitis
atopi.Reaksi alergi biasanya akan sembuh dengan sendirinya jika sudah menghindari pemicunya (alergen). Jika reaksi terus berlangsung, sebaiknya penderita berkonsultasi ke dokter spesialis kulit.

Kulit kepala sering gatal, kapan harus periksa ke dokter?

Inilah waktu yang tepat untuk memeriksakan diri jika sering mengalami keluhan gatal di kepala.

Sering keramas dengan sampo tapi tak ada perbaikan. Gatal menyerang saat tidur di pada malam hari atau mengganggu kegiatan belajar atau bekerja sehari-hari Terlihat ada telur kutu di helaian rambut. Bagian kulit kepala yang gatal terasa sakit saat disentuh

Itulah beberapa kemungkinan penyebab sudah rajin keramas tetapi kepala masih sering gatal. Ingat, keramas tak selalu menjamin kulit kepala bebas gatal. Jika gatal sangat mengganggu yang bukan disebabkan karena malas cuci rambut, sebaiknya periksakan diri ke dokter agar bisa ditangani sesuai penyebabnya.(RN/ RVS)

Sumber: JPNN.com
Editor: Deslina

    

RIAUPOS.CO-Rambut sehat dan indah juga harus didukung dengan kulit kepala yang sehat. Apakah Anda sering mengeluhkan gatal-gatal di kepala padahal sudah rajin keramas? Jika ya,

Anda pasti bertanya-tanya apa yang jadi penyebabnya. Gatal di kepala bisa bikin tak nyaman, apalagi jika dilakukan di depan banyak orang. Perlu diketahui, rajin mencuci rambut tidak menjamin kepala bebas gatal. Beberapa penyebab yang membuat kepala jadi gatal antara lain:

1. Ketombe

Ketombe adalah penyebab paling sering gatal di kulit kepala. Jika kulit kepala kering dan gatal, serta terlihat serpihan putih seperti kerak di rambut atau di bahu, kemungkinan besar Anda memiliki ketombe.

Normalnya, terdapat jamur yang hidup di kulit kepala dan di kulit bagian tubuh lainnya yang berambut. Namun, jika jamur terlalu banyak, tubuh akan memberikan respons peradangan, sehingga menyebabnya gatal dan terjadinya ketombe.

Pada kasus yang ringan, ketombe dapat diatasi dengan menggunakan sampo yang mengandung selenium atau zinc pyrithione. Keduanya bisa membantu mengendalikan produksi jamur.

Namun, pada kasus yang lebih berat, Anda mungkin perlu berobat ke dokter spesialis kulit untuk mendapatkan perawatan yang sesuai. Misalnya dengan obat antiradang, antijamur dalam bentuk sampo atau krim, dan lain-lain.

2. Psoriasis

Psoriasis adalah penyakit autoimun yang menyebabkan kulit atau kulit kepala merah,

meninggi, serta bersisik yang bentuknya menyerupai kepulauan. Penderita juga biasanya akan mengalami keluhan gatal di kulit kepala.

Baca Juga:  Game Baru MOBA, Legend of Kingdoms – The Nex Generation

Penyebab pasti dari psoriasis masih tidak diketahui. Namun, psoriasis memiliki risiko
diturunkan dalam keluarga. Pengobatan psoriasis harus dengan dokter spesialis kulit.
Pengobatannya meliputi obat antiradang, sampo yang mengandung tar batubara, atau asam salisilat.

3. Tinea capitis

Tinea capitis adalah infeksi jamur yang sering diketahui sebagai kurap atau ringworm.
Infeksi jamur ini berbeda dengan ketombe biasa. Infeksi tinea capitis dapat menginfeksi
hingga ke dalam folikel rambut, sehingga menyebabkan pulau-pulau bulat yang botak, yang dapat membesar seiring dengan waktu.

Kulit kepala juga bisa mengalami kemerahan dan dapat meninggi, serta terdapat bintik-bintik

hitam. Penderita juga akan mengalami gatal di kulit kepala. Pengobatannya tidak hanya

dengan obat oles (topikal), tetapi mungkin butuh obat oral.

4. Kutu rambut

Saat melihat seseorang heboh menggaruk kepalanya, yang ada di benak pasti, “ih, kutuan!”Kutu rambut sering dikaitkan dengan kebersihan yang kurang. Padahal, faktanya kutu rambut menyenangi lingkungan yang bersih. Kutu rambut dapat menyerang kulit kepala semua orang, bukan hanya anak usia sekolah.
Jika diperhatikan baik-baik, telur kutu menempel pada masing-masih helai rambut.

Penampakannya mirip ketombe, tetapi tak mudah dibuang karena telur tersebut menempel pada rambut. Terkadang, kutu rambut juga terlihat walaupun sulit karena pergerakannya.

Baca Juga:  Ayah yang Baik Harus Punya 7 Hal Ini

Biasanya, kutu rambut bisa diatasi dengan penggunaan sampo yang mengandung pyrethrin atau permethrin.

5. Reaksi alergi

Penyebab lain dari gatal pada kulit kepala adalah alergi. Alergi dapat terjadi akibat
pemakaian cat rambut, shampo, atau karena kondisi medis seperti eksem atau dermatitis
atopi.Reaksi alergi biasanya akan sembuh dengan sendirinya jika sudah menghindari pemicunya (alergen). Jika reaksi terus berlangsung, sebaiknya penderita berkonsultasi ke dokter spesialis kulit.

Kulit kepala sering gatal, kapan harus periksa ke dokter?

Inilah waktu yang tepat untuk memeriksakan diri jika sering mengalami keluhan gatal di kepala.

Sering keramas dengan sampo tapi tak ada perbaikan. Gatal menyerang saat tidur di pada malam hari atau mengganggu kegiatan belajar atau bekerja sehari-hari Terlihat ada telur kutu di helaian rambut. Bagian kulit kepala yang gatal terasa sakit saat disentuh

Itulah beberapa kemungkinan penyebab sudah rajin keramas tetapi kepala masih sering gatal. Ingat, keramas tak selalu menjamin kulit kepala bebas gatal. Jika gatal sangat mengganggu yang bukan disebabkan karena malas cuci rambut, sebaiknya periksakan diri ke dokter agar bisa ditangani sesuai penyebabnya.(RN/ RVS)

Sumber: JPNN.com
Editor: Deslina

    

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari