JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Jumat (27/3) mengatakan, seluruh penerbangan internasional akan dibatalkan sebagai bagian dari upaya melawan wabah corona (Covid-19).
Dia mengumumkan kebijakan baru itu dalam siaran langsung di televisi. Erdogan juga mengatakan bahwa perjalanan antarkota di negara tersebut harus memperoleh izin dari gubernur masing-masing provinsi.
"Sistem kerja yang fleksibel akan diterapkan dengan jumlah pegawai seminimal mungkin, baik di sektor swasta maupun publik," kata Erdogan seperti dilansir Antara dari Xinhua.
"Kebijakan anti-coronavirus akan diimplementasikan dengan ketat di 30 kota besar Turki," imbuhnya.
Dia juga menambahkan bahwa dewan pandemi akan dibentuk di kota-kota tersebut untuk mengambil langkah pencegahan tambahan jika diperlukan.
Pembatasan fisik atau physical distancing akan diterapkan pada transportasi publik, sementara tempat-tempat piknik, hutan, dan situs arkeologi akan ditutup pada akhir pekan, lanjut sang presiden.
Sebelumnya pada hari yang sama, Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu mengumumkan bahwa 12 kota dan desa dikarantina untuk melawan penyebaran wabah corona.
"Ketika risiko penularan di beberapa desa atau kota tinggi, keputusan seperti ini dapat diambil," kata Soylu kepada NTV.
Jumlah kematian akibat korona di Turki naik menjadi 92 kasus dengan 5.698 kasus terkonfirmasi.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Jumat (27/3) mengatakan, seluruh penerbangan internasional akan dibatalkan sebagai bagian dari upaya melawan wabah corona (Covid-19).
Dia mengumumkan kebijakan baru itu dalam siaran langsung di televisi. Erdogan juga mengatakan bahwa perjalanan antarkota di negara tersebut harus memperoleh izin dari gubernur masing-masing provinsi.
- Advertisement -
"Sistem kerja yang fleksibel akan diterapkan dengan jumlah pegawai seminimal mungkin, baik di sektor swasta maupun publik," kata Erdogan seperti dilansir Antara dari Xinhua.
"Kebijakan anti-coronavirus akan diimplementasikan dengan ketat di 30 kota besar Turki," imbuhnya.
- Advertisement -
Dia juga menambahkan bahwa dewan pandemi akan dibentuk di kota-kota tersebut untuk mengambil langkah pencegahan tambahan jika diperlukan.
Pembatasan fisik atau physical distancing akan diterapkan pada transportasi publik, sementara tempat-tempat piknik, hutan, dan situs arkeologi akan ditutup pada akhir pekan, lanjut sang presiden.
Sebelumnya pada hari yang sama, Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu mengumumkan bahwa 12 kota dan desa dikarantina untuk melawan penyebaran wabah corona.
"Ketika risiko penularan di beberapa desa atau kota tinggi, keputusan seperti ini dapat diambil," kata Soylu kepada NTV.
Jumlah kematian akibat korona di Turki naik menjadi 92 kasus dengan 5.698 kasus terkonfirmasi.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi