Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Perlu Waktu Membentuk Imunitas

PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) – PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) bersama beberapa orang yang divaksin perdana, Rabu (27/1) diberikan suntikan kedua vaksin Coronavac dari Sinovac. Pelaksanaan vaksinasi ini tak jauh beda dengan yang pertama.

Presiden Jokowi menerima suntikan dosis kedua vaksin Covid-19  di sisi barat halaman tengah Istana Kepresidenan. Pukul 08.25 WIB, Jokowi tampak menempati meja registrasi untuk melakukan validasi data. Selanjutnya, dia juga melalui tahap penapisan kesehatan seperti pengukuran suhu tubuh, tekanan darah, dan pemeriksaan riwayat kesehatan untuk memastikan berada dalam kondisi prima dan layak mengikuti vaksinasi untuk dosis kedua. Prof dr Abdul Muthalib Sp.PD-KHOMkembali bertindak selaku vaksinator Jokowi.

"Berbincang tadi dengan Bapak Presiden, saya menanyakan apakah Bapak ada keluhan setelah vaksinasi pertama? Ternyata tidak ada sama sekali," kata Abdul seusai memberikan vaksin.

Dia juga menanyakan apa yang dirasakan Jokowi saat disuntik. Menurutnya, Jokowi hanya merasakan sedikit sakit saat disuntik.  

"Kalau dulu setelah dua jam hanya pegal-pegal, kalau sekarang saya kira sama saja," ujar Jokowi setelah menerima suntikan vaksin dosis kedua.

Menurutnya, jika pada awal pemberian masih ada yang kurang baik, maka akan segera diperbaiki. Pada tahapan pertama ini baru dilakukan vaksinasi untuk tenaga kesehatan (nakes). Menurut laporan yang diterima Jokowi, baru 250 ribu nakes yang sudah divaksin.

"Tetapi sehari dua hari ini melonjaknya sudah cukup tajam, sehari bisa 50 ribu (tenaga kesehatan yang divaksin, red)," ungkapnya.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga turut diberikan vaksin dosis kedua. Dia menjelaskan, sejauh ini tidak ada efek samping serius yang dia rasakan selepas menerima suntikan pertama.

"Pembentukan antibodi memerlukan waktu. Biasanya 14 hari sampai satu bulan setelah suntikan kedua. Untuk itu, bagi siapa pun yang menerima vaksin harus  tetap menaati protokol kesehatan," ujarnya.

Selain Budi, ada artis Raffi Ahmad yang juga diberikan vaksin kedua. Dia didapuk sebagai perwakilan anak muda. Dia mengajak seluruh pihak untuk melakukan vaksinasi.

"Kita semua juga percaya kepada pemerintah karena pemerintah juga akan melakukan yang terbaik," bebernya.

Baca Juga:  Dirugikan, Mantan Pimpinan Tim Mawar Adukan majalah Tempo ke Dewan Pers

Di antara tokoh agama yang disuntik vaksin tahap kedua kemarin adalah Kepala Biro Papua Persekutuan Gereja Gereja di Indonesia (PGI) Ronald Richard Tapilatu. Sama halnya dengan Presiden Jokowi serta tokoh-tokoh lainnya, Ronald sebelumnya sudah disuntik vaksin pada tahap pertama dua pekan lalu.

Usai vaksinasi tahap kedua dia mengatakan dalam rentang dua pekan ini tidak ada keluhan apa-apa. Dia merasa sehat sejak disuntik vaksin pertama sampai kedua. Ronald menceritakan saat divaksin kedua kalinya itu dia sedikit tegang.

’’Mungkin karena kurang istirahat. Jadi harus ditensi sampai lima kali,’’ katanya.

Vaksinasi Covid-19 yang diberikan pemerintah secara gratis kepada kurang lebih 181,5 juta masyarakat Indonesia telah dimulai sejak 13 Januari. Pada tahapan awal pelaksanaan yang memprioritaskan tenaga kesehatan untuk memperoleh vaksin. Guna mengejar target vaksinasi nasional ini selesai dalam satu tahun, pemerintah akan  fokus melakukan vaksinasi perharinya sebanyak 900 ribu hingga 1 juta masyarakat. Ini digenjot dengan adanya 30 ribu vaksinator dan 10 ribu puskesmas serta 3 ribu rumah sakit.

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng Mohammad Faqih  menyatakan bahwa vaksinasi awal bagi tenaga kesehatan ini memang diperlukan. Sebab, mereka memiliki risiko tertular yang dihadapi saat tiap harinya.

Daeng menyatakan dengan adanya contoh dari ketua ikatan profesi di setiap tenaga kesehatan, seharusnya membuat seluruh pihak yakin. Selanjutnya, bagi para tenaga kesehatan yang saat ini mungkin masih mengalami kendala untuk mendaftar dan mendapatkan vaksin Covid-19, Daeng menyarankan lapor ke IDI setempat.

Pada kesempatan lain, Tim Mitigasi PB IDI dr Adib Khumaidi SpOT menyatakan vaksin adalah langkah pencegahan. Penghentian penularan virus Covid-19 tidak akan berjalan maksimal apabila masyarakat tetap abai dalam menjalankan protokol kesehatan.

Tim Mitigasi IDI juga meminta pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan strategi testing secara serentak bagi seluruh lapisan masyarakat. Tujuannya agar dapat diketahui berapa jumlah pasien yang terkonfirmasi positif.

"Testing ini diperlukan untuk bukan hanya screening, namun juga tracing dan evaluasi penyembuhan," kata Adib.

Baca Juga:  Terlilit Utang Rp11 Juta dan Istri Baru Melahirkan, Pemuda Bunuh Sopir Online

Hari Ini Vaksinasi Dosis Kedua di Riau

Setelah diberikan vaksinasi Covid-19 dosis pertama pada 14 Januari lalu, para tokoh dan pejabat Riau akan kembali menjalani vaksinasi Covid-19 dosis kedua di aula RSUD Arifin Achmad, hari ini (28/1). Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, sesuai dengan aturan, vaksinasi Covid-19 memang diberikan sebanyak dua kali. Untuk itu, para tokoh dan pejabat Riau yang sudah divaksin akan kembali divaksin untuk dosis kedua.

"Undangan untuk pelaksanaan vaksinasi dosis kedua kepada para tokoh dan pejabat publik Riau sudah disebarkan. Vaksinasi akan dimulai pukul 09.00 WIB," kata Mimi.

Lebih lanjut dikatakannya, untuk para tokoh dan pejabat publik yang akan kembali diberikan vaksin dosis kedua tersebut di antaranya Danrem 031 Wirabima Brigjen TNI M Syech Ismed, Wakajati Riau Daru Tri Sadono, anggota DPRD Riau Ade Hartati.

"Kemudian saya sendiri, selaku Kadiskes Riau. Direktur RSUD Arifin Achmad dr Nuzelly, Juru Bicara Satgas Covid-19 dr Indra Yovi, Kepala BBPOM Pekanbaru Veramika Ginting dan beberapa tokoh masyarakat serta tokoh agama," ujar Mimi.

Tidak hanya para tokoh, nantinya para tenaga medis yang juga sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama juga akan kembali mendapatkan vaksinasi dosis kedua. Termasuk mereka yang ada di kabupaten/kota di Riau.

"Saat ini vaksin juga terus didistribusikan ke kabupaten/kota di Riau. Yang sudah melakukan yakni Kota Pekanbaru, Kabupaten Kampar dan Pelalawan. Sedangkan untuk kabupaten/kota lainnya, pada Februari mendatang," sebutnya.

Untuk update Covid-19 di Riau per Rabu (27/1) tambahan pasien positif Covid-19 sebanyak 129 orang. Dengan tambahan pasien positif tersebut, maka total jumlah pasien positif di Riau hingga saat ini sudah mencapai 28.543 orang.

"Selain itu, ada juga kabar baik, terdapat penambahan 160 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh. Total keseluruhan pasien yang sudah dinyatakan sehat berjumlah 26.555 orang. Dilaporkan juga, terdapat penambahan dua pasien yang dinyatakan meninggal dunia karena Covid-19. Untuk total kasus kematian sejak adanya pandemi corona sudah mencapai 682 orang," paparnya.(lyn/wan/jpg/sol/ted)

 

PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) – PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) bersama beberapa orang yang divaksin perdana, Rabu (27/1) diberikan suntikan kedua vaksin Coronavac dari Sinovac. Pelaksanaan vaksinasi ini tak jauh beda dengan yang pertama.

Presiden Jokowi menerima suntikan dosis kedua vaksin Covid-19  di sisi barat halaman tengah Istana Kepresidenan. Pukul 08.25 WIB, Jokowi tampak menempati meja registrasi untuk melakukan validasi data. Selanjutnya, dia juga melalui tahap penapisan kesehatan seperti pengukuran suhu tubuh, tekanan darah, dan pemeriksaan riwayat kesehatan untuk memastikan berada dalam kondisi prima dan layak mengikuti vaksinasi untuk dosis kedua. Prof dr Abdul Muthalib Sp.PD-KHOMkembali bertindak selaku vaksinator Jokowi.

- Advertisement -

"Berbincang tadi dengan Bapak Presiden, saya menanyakan apakah Bapak ada keluhan setelah vaksinasi pertama? Ternyata tidak ada sama sekali," kata Abdul seusai memberikan vaksin.

Dia juga menanyakan apa yang dirasakan Jokowi saat disuntik. Menurutnya, Jokowi hanya merasakan sedikit sakit saat disuntik.  

- Advertisement -

"Kalau dulu setelah dua jam hanya pegal-pegal, kalau sekarang saya kira sama saja," ujar Jokowi setelah menerima suntikan vaksin dosis kedua.

Menurutnya, jika pada awal pemberian masih ada yang kurang baik, maka akan segera diperbaiki. Pada tahapan pertama ini baru dilakukan vaksinasi untuk tenaga kesehatan (nakes). Menurut laporan yang diterima Jokowi, baru 250 ribu nakes yang sudah divaksin.

"Tetapi sehari dua hari ini melonjaknya sudah cukup tajam, sehari bisa 50 ribu (tenaga kesehatan yang divaksin, red)," ungkapnya.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga turut diberikan vaksin dosis kedua. Dia menjelaskan, sejauh ini tidak ada efek samping serius yang dia rasakan selepas menerima suntikan pertama.

"Pembentukan antibodi memerlukan waktu. Biasanya 14 hari sampai satu bulan setelah suntikan kedua. Untuk itu, bagi siapa pun yang menerima vaksin harus  tetap menaati protokol kesehatan," ujarnya.

Selain Budi, ada artis Raffi Ahmad yang juga diberikan vaksin kedua. Dia didapuk sebagai perwakilan anak muda. Dia mengajak seluruh pihak untuk melakukan vaksinasi.

"Kita semua juga percaya kepada pemerintah karena pemerintah juga akan melakukan yang terbaik," bebernya.

Baca Juga:  1.489 Santri Terpapar Corona dan Tersebar di 28 Pesantren

Di antara tokoh agama yang disuntik vaksin tahap kedua kemarin adalah Kepala Biro Papua Persekutuan Gereja Gereja di Indonesia (PGI) Ronald Richard Tapilatu. Sama halnya dengan Presiden Jokowi serta tokoh-tokoh lainnya, Ronald sebelumnya sudah disuntik vaksin pada tahap pertama dua pekan lalu.

Usai vaksinasi tahap kedua dia mengatakan dalam rentang dua pekan ini tidak ada keluhan apa-apa. Dia merasa sehat sejak disuntik vaksin pertama sampai kedua. Ronald menceritakan saat divaksin kedua kalinya itu dia sedikit tegang.

’’Mungkin karena kurang istirahat. Jadi harus ditensi sampai lima kali,’’ katanya.

Vaksinasi Covid-19 yang diberikan pemerintah secara gratis kepada kurang lebih 181,5 juta masyarakat Indonesia telah dimulai sejak 13 Januari. Pada tahapan awal pelaksanaan yang memprioritaskan tenaga kesehatan untuk memperoleh vaksin. Guna mengejar target vaksinasi nasional ini selesai dalam satu tahun, pemerintah akan  fokus melakukan vaksinasi perharinya sebanyak 900 ribu hingga 1 juta masyarakat. Ini digenjot dengan adanya 30 ribu vaksinator dan 10 ribu puskesmas serta 3 ribu rumah sakit.

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng Mohammad Faqih  menyatakan bahwa vaksinasi awal bagi tenaga kesehatan ini memang diperlukan. Sebab, mereka memiliki risiko tertular yang dihadapi saat tiap harinya.

Daeng menyatakan dengan adanya contoh dari ketua ikatan profesi di setiap tenaga kesehatan, seharusnya membuat seluruh pihak yakin. Selanjutnya, bagi para tenaga kesehatan yang saat ini mungkin masih mengalami kendala untuk mendaftar dan mendapatkan vaksin Covid-19, Daeng menyarankan lapor ke IDI setempat.

Pada kesempatan lain, Tim Mitigasi PB IDI dr Adib Khumaidi SpOT menyatakan vaksin adalah langkah pencegahan. Penghentian penularan virus Covid-19 tidak akan berjalan maksimal apabila masyarakat tetap abai dalam menjalankan protokol kesehatan.

Tim Mitigasi IDI juga meminta pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan strategi testing secara serentak bagi seluruh lapisan masyarakat. Tujuannya agar dapat diketahui berapa jumlah pasien yang terkonfirmasi positif.

"Testing ini diperlukan untuk bukan hanya screening, namun juga tracing dan evaluasi penyembuhan," kata Adib.

Baca Juga:  Minyak Kelapa

Hari Ini Vaksinasi Dosis Kedua di Riau

Setelah diberikan vaksinasi Covid-19 dosis pertama pada 14 Januari lalu, para tokoh dan pejabat Riau akan kembali menjalani vaksinasi Covid-19 dosis kedua di aula RSUD Arifin Achmad, hari ini (28/1). Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, sesuai dengan aturan, vaksinasi Covid-19 memang diberikan sebanyak dua kali. Untuk itu, para tokoh dan pejabat Riau yang sudah divaksin akan kembali divaksin untuk dosis kedua.

"Undangan untuk pelaksanaan vaksinasi dosis kedua kepada para tokoh dan pejabat publik Riau sudah disebarkan. Vaksinasi akan dimulai pukul 09.00 WIB," kata Mimi.

Lebih lanjut dikatakannya, untuk para tokoh dan pejabat publik yang akan kembali diberikan vaksin dosis kedua tersebut di antaranya Danrem 031 Wirabima Brigjen TNI M Syech Ismed, Wakajati Riau Daru Tri Sadono, anggota DPRD Riau Ade Hartati.

"Kemudian saya sendiri, selaku Kadiskes Riau. Direktur RSUD Arifin Achmad dr Nuzelly, Juru Bicara Satgas Covid-19 dr Indra Yovi, Kepala BBPOM Pekanbaru Veramika Ginting dan beberapa tokoh masyarakat serta tokoh agama," ujar Mimi.

Tidak hanya para tokoh, nantinya para tenaga medis yang juga sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama juga akan kembali mendapatkan vaksinasi dosis kedua. Termasuk mereka yang ada di kabupaten/kota di Riau.

"Saat ini vaksin juga terus didistribusikan ke kabupaten/kota di Riau. Yang sudah melakukan yakni Kota Pekanbaru, Kabupaten Kampar dan Pelalawan. Sedangkan untuk kabupaten/kota lainnya, pada Februari mendatang," sebutnya.

Untuk update Covid-19 di Riau per Rabu (27/1) tambahan pasien positif Covid-19 sebanyak 129 orang. Dengan tambahan pasien positif tersebut, maka total jumlah pasien positif di Riau hingga saat ini sudah mencapai 28.543 orang.

"Selain itu, ada juga kabar baik, terdapat penambahan 160 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh. Total keseluruhan pasien yang sudah dinyatakan sehat berjumlah 26.555 orang. Dilaporkan juga, terdapat penambahan dua pasien yang dinyatakan meninggal dunia karena Covid-19. Untuk total kasus kematian sejak adanya pandemi corona sudah mencapai 682 orang," paparnya.(lyn/wan/jpg/sol/ted)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari