Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Masyarakat Sumbar Tolak Turis Cina

PADANG (RIAUPOS.CO) — Penolakan dari berbagai unsur masyarakat di sejumlah daerah di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) terkait kunjungan ratusan wisatawan asal Kunming (Cina) di tengah-tengah kasus virus Corona, membuat beberapa jadwal perjalanan wisatawan tersebut terpaksa dibatalkan.

Informasi yang dihimpun Padang Ekspres (RPG), lokasi-lokasi wisata yang batal dikunjungi ratusan turis asal negeri Tirai Bambu seperti ke Kota Bukittinggi, Kabupaten Tanah Datar dan Istana Baso Pagaruyung. Namun dalam kunjungan ke kawasan Kampung Pondok Padang atau tepatnya ke Kelenteng See Hin Kiong, ratusan wisatawan tersebut disambut dengan penampilan barongsai oleh masyarakat sekitar.

Staf Lapangan Coco’s Tour Indonesia, Robin mengatakan pembatalan beberapa jadwal kunjungan wisatawan ke beberapa destinasi disebabkan salah satunya oleh penolakan yang dilakukan oleh sejumlah masyarakat di sekitar lokasi-lokasi destinasi wisata. Ia menambahkan, penolakan tersebut juga mengakibatkan lama waktu kunjungan dari wisatawan Kunming tersebut juga menjadi tidak menentu lantaran adanya berbagai pertimbangan dan koordinasi dari instansi-instansi terkait.

Baca Juga:  Habib Bahar Langsung Cium Bendera Merah Putih Usai Divonis 3 Tahun

"Jadwal sebelumnya wisatawan tersebut akan ada di Sumbar selama 5 hari 4 malam. Namun karena ada hal yang semacamnya ini, kami belum tau durasi waktu para wisatawan tersebut di Sumbar," tukasnya.

Lebih lanjut Robin menyampaikan, untuk jadwal kunjungan ke destinasi selanjutnya, pihaknya masih berkoodinasi dengan instansi-instansi terkait.

"Jadi kami masih menunggu keputusan mau pergi atau berkunjung kemana nanti," ungkapnya.

Terpisah, Perwakilan Coco’s Tour Sumbar, Yunando mengatakan selama satu hari kemarin, wisatawan asal Kunming hanya melakukan perjalanan di Kota Padang saja. Mereka mengunjungi Kelenteng See Hin Kiong di Kampung Pondok Padang.

"Satu hari ini hanya di Kota Padang saja. Para wisatawan tersebut hanya jalan-jalan di Kota Padang yakni di Kawasan Kampung Pondok tepatnya di Kelenteng See Hin Kiong," jelasnya.

Baca Juga:  97 Pendatang dari Malaysia Dikarantina di Sumbar

Ia menambahkan, dalam 150 wisatawan dari Kunming yang datang mengunjungi Sumbar terdapat sebanyak 15 orang.

"Ada sebanyak 15 wisatawan yang beragama Islam, karena seperti kita tahu Kunming berada di Provinsi Yunnnan yang merupakan salah satu daerah yang banyak beragama Islam," ungkapnya.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Sumbar, Novrial mengatakan terkait wacana pemulangan ratusan wisatawan Kunming, ia mengatakan setelah berkoordinasi dengan pihak travel maka akan secepatnya diproses pemulangan tersebut.

"Memang karena ada gejolak dan penolakan dari masyarakat, ada beberapa agenda jadwal yang dibatalkan seperti di Kabupaten Tanah Datar. Soal proses pemulangan, saya hanya bisa katakan secepatnya," jelasnya.(*1/wir/hsb/sol/esi/ali/rpg/ted)

PADANG (RIAUPOS.CO) — Penolakan dari berbagai unsur masyarakat di sejumlah daerah di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) terkait kunjungan ratusan wisatawan asal Kunming (Cina) di tengah-tengah kasus virus Corona, membuat beberapa jadwal perjalanan wisatawan tersebut terpaksa dibatalkan.

Informasi yang dihimpun Padang Ekspres (RPG), lokasi-lokasi wisata yang batal dikunjungi ratusan turis asal negeri Tirai Bambu seperti ke Kota Bukittinggi, Kabupaten Tanah Datar dan Istana Baso Pagaruyung. Namun dalam kunjungan ke kawasan Kampung Pondok Padang atau tepatnya ke Kelenteng See Hin Kiong, ratusan wisatawan tersebut disambut dengan penampilan barongsai oleh masyarakat sekitar.

- Advertisement -

Staf Lapangan Coco’s Tour Indonesia, Robin mengatakan pembatalan beberapa jadwal kunjungan wisatawan ke beberapa destinasi disebabkan salah satunya oleh penolakan yang dilakukan oleh sejumlah masyarakat di sekitar lokasi-lokasi destinasi wisata. Ia menambahkan, penolakan tersebut juga mengakibatkan lama waktu kunjungan dari wisatawan Kunming tersebut juga menjadi tidak menentu lantaran adanya berbagai pertimbangan dan koordinasi dari instansi-instansi terkait.

Baca Juga:  Pengunjuk Rasa Makin Brutal, Sopir Taksi jadi Korban

"Jadwal sebelumnya wisatawan tersebut akan ada di Sumbar selama 5 hari 4 malam. Namun karena ada hal yang semacamnya ini, kami belum tau durasi waktu para wisatawan tersebut di Sumbar," tukasnya.

- Advertisement -

Lebih lanjut Robin menyampaikan, untuk jadwal kunjungan ke destinasi selanjutnya, pihaknya masih berkoodinasi dengan instansi-instansi terkait.

"Jadi kami masih menunggu keputusan mau pergi atau berkunjung kemana nanti," ungkapnya.

Terpisah, Perwakilan Coco’s Tour Sumbar, Yunando mengatakan selama satu hari kemarin, wisatawan asal Kunming hanya melakukan perjalanan di Kota Padang saja. Mereka mengunjungi Kelenteng See Hin Kiong di Kampung Pondok Padang.

"Satu hari ini hanya di Kota Padang saja. Para wisatawan tersebut hanya jalan-jalan di Kota Padang yakni di Kawasan Kampung Pondok tepatnya di Kelenteng See Hin Kiong," jelasnya.

Baca Juga:  Kedubes Inggris Kibarkan Bendera LGBT, MUI: Tamu Harus Tahu Diri!

Ia menambahkan, dalam 150 wisatawan dari Kunming yang datang mengunjungi Sumbar terdapat sebanyak 15 orang.

"Ada sebanyak 15 wisatawan yang beragama Islam, karena seperti kita tahu Kunming berada di Provinsi Yunnnan yang merupakan salah satu daerah yang banyak beragama Islam," ungkapnya.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Sumbar, Novrial mengatakan terkait wacana pemulangan ratusan wisatawan Kunming, ia mengatakan setelah berkoordinasi dengan pihak travel maka akan secepatnya diproses pemulangan tersebut.

"Memang karena ada gejolak dan penolakan dari masyarakat, ada beberapa agenda jadwal yang dibatalkan seperti di Kabupaten Tanah Datar. Soal proses pemulangan, saya hanya bisa katakan secepatnya," jelasnya.(*1/wir/hsb/sol/esi/ali/rpg/ted)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari