JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menjelaskan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara terakhir di Asia Tenggara yang membuka kembali sekolah. Hanya Filipina yang hingga saat ini belum membuka sekolah.
Nadiem mengatakan, sektor pendidikan juga menjadi sektor terakhir yang diberikan relaksasi pembukaan di Indonesia. Sedangkan, sektor yang menggerakkan ekonomi sudah diberikan kelonggaran untuk kembali buka dengan protokol kesehatan.
"Jadi pada saat kita mengeluarkan SKB Empat Menteri, kami mengambil posisi bahwa di zona kuning dan hijau, itu kami tidak memaksa membuka, tapi memberikan hak kembali kepada pemda (pemerintah daerah) untuk menentukan apakah mereka siap melakukan tatap muka atau tidak," ujar Nadiem, Kamis (27/8).
Nadiem mengatakan, untuk pemda pun walaupun ingin melaksanakan tatap muka, harus mendapatkan izin daripada masing-masing kepala sekolah dan juga persetujuan komite sekolah, yaitu perwakilan dari orang tua.
"Bahkan, kalau sekolah dapat persetujuan dari komite sekolah dan akhirnya memulai tatap muka, kalau ada individu orang tua yang menginginkan anaknya tidak ke sekolah, itu hak orang tua dan anak itu bisa mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ)," imbuh Nadiem.
Nadiem pun mengatakan bahwa masyarakat tidak perlu cemas akan relaksasi pembukaan sekolah ini. Apalagi dari zona hijau dan kuning yang dibuka, hanya sekitar 20 persen sekolah yang siap melakukan tatap muka.
"Protokol kesehatan ketat yang masuk itu juga 50 persen dari kapasitas kelas, jadi ini merupakan hal yang makan waktu. Walau kebijakan sudah keluar, akan selalu ada waktu dan kita harus melatih terus ini karena kita tidak tau kapan berakhir situasi ini," tutupnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi