- Advertisement -
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Pemerintah terus mematangkan wacana mengenai pemindahan ibu kota yang sudah ditetapkan di Provinsi Kalimantan Timur menggantikan DKI Jakarta.
Ketua Komisi II DPR, Zainudin Amali menanggapi bahwa pemindahan ibu kota lebih murah. Menurutnya ketimbang memperbaiki infrastruktur yang ada di Jakarta, maka lebih relevan pemerintah membuat ibu kota baru.
- Advertisement -
“Untuk Jakarta butuhnya luar biasa besar. Bahkan, lebih besar dari anggaran yang dibutuhkan untuk pemindahan ibu kota. Pak Anies kalau tidak salah, ngomong Rp 571 triliun,” ujar Amali kepada wartawan, Selasa (27/8).
Sehingga menurut Amali, sangat tepat apabila pemindahan ibu kota ini. Karena sudah bisa dibandingkan lebih menghemat ketimbang melakukan perawatan. “ke Kalimantan Timur cuma Rp 466 triliun. Jadi dari situ saja kita sudah bisa bandingkan,” katanya.
Apalagi DKI Jakarta sudah terlalu banyak permasalahannya. Misalnya banjir, pencemaran air hingga polusi udara. Sehingga memang tepat yang dilakukan pemerintah untuk pemerataan ekonomi dan tidak lagi ada Jawa sentris dalam pembangunan.
- Advertisement -
Selain itu dengan dipilihnya Kalimantan Timur sebagai ibu kota ini juga membuktikan keseriusan pemerintah dalam ingin melakukan pemerataan ekonomi. Sehingga awalnya yang hanya dianggap sebagai wacana akhirnya bisa dibuktikan.
“Ini menunjukan pemerintah serius memindahkan ibu kota karena sebelumnya ada yang mengatakan pemindahan ibu kota hanya pengalihan isu dan tidak sungguh-sungguh,” pungkasnya.
Sebelumnya, pada Maret 2019 lalu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengajukan proposal kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk percepatan pembangunan DKI Jakarta. Jumlahnya mencapai Rp 571 triliun.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Pemerintah terus mematangkan wacana mengenai pemindahan ibu kota yang sudah ditetapkan di Provinsi Kalimantan Timur menggantikan DKI Jakarta.
Ketua Komisi II DPR, Zainudin Amali menanggapi bahwa pemindahan ibu kota lebih murah. Menurutnya ketimbang memperbaiki infrastruktur yang ada di Jakarta, maka lebih relevan pemerintah membuat ibu kota baru.
“Untuk Jakarta butuhnya luar biasa besar. Bahkan, lebih besar dari anggaran yang dibutuhkan untuk pemindahan ibu kota. Pak Anies kalau tidak salah, ngomong Rp 571 triliun,” ujar Amali kepada wartawan, Selasa (27/8).
- Advertisement -
Sehingga menurut Amali, sangat tepat apabila pemindahan ibu kota ini. Karena sudah bisa dibandingkan lebih menghemat ketimbang melakukan perawatan. “ke Kalimantan Timur cuma Rp 466 triliun. Jadi dari situ saja kita sudah bisa bandingkan,” katanya.
Apalagi DKI Jakarta sudah terlalu banyak permasalahannya. Misalnya banjir, pencemaran air hingga polusi udara. Sehingga memang tepat yang dilakukan pemerintah untuk pemerataan ekonomi dan tidak lagi ada Jawa sentris dalam pembangunan.
Selain itu dengan dipilihnya Kalimantan Timur sebagai ibu kota ini juga membuktikan keseriusan pemerintah dalam ingin melakukan pemerataan ekonomi. Sehingga awalnya yang hanya dianggap sebagai wacana akhirnya bisa dibuktikan.
“Ini menunjukan pemerintah serius memindahkan ibu kota karena sebelumnya ada yang mengatakan pemindahan ibu kota hanya pengalihan isu dan tidak sungguh-sungguh,” pungkasnya.
Sebelumnya, pada Maret 2019 lalu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengajukan proposal kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk percepatan pembangunan DKI Jakarta. Jumlahnya mencapai Rp 571 triliun.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal