BANDUNG (RIAUPOS.CO) – Tersangka penyebar berita hoaks yang menyebutkan Brimob impor tentara dari Cina, berinisial YHA menyebutkan tidak ada maksud untuk menyudutkan Polri. Namun dia mengaku bahwa tindakannya itu merupakan sesuatu yang salah.
’’Ya saya mengaku salah atas postingan itu dan saya meminta maaf,’’ lirih YHA di gedung Ditreskrimsus Polda Jabar, Senin (27/5/2019).
Selaku bos pemilik dan pengelola jasa security, warga Majalengka itu menyatakan dirinya tak mungkin menyudutkan Polri. ’’Saya setiap hari berhubungan dengan instansi Polri dalam pekerjaan saya, masa saya menyudutkan Polri. Tak mungkin,’’ jelasnya.
YHA menegaskan, dirinya bukan yang memproduksi berita hoaks itu. Akan tetapi, dia membeberkan bahwa berita hoaks itu didapatnya di sebuah grup Whatsapp dengan nama Rumah Smart Indonesia. ’’Saya dapat dari grup itu, lalu maksudnya mau bertanya soal postingan itu,’’ jelasnya.
YHA menyatakan, bahwa grup Rumah Smart Indonesia itu merupakan grup jaringan pendukung Prabowo Sandi. ’’Memang ada jaringan PADI (relawan Prabowo-Sandi) dan disitu saya ikut,’’ katanya.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menyatakan, pelaku sendiri diamankan di kediamannya, Sabtu 25 Mei 2019 di Majalengka. ’’Pelaku ini telah mendistribusikan konten foto anggota Brimob mirip seperti tentara Cina pada 21 Mei lalu,’’ kata Trunoyudo.
Untuk melengkapi penyebaran berita hoax sekaligus memicu reaksi masyarakat, pelaku memberikan caption provokatif. ’’Dengan caption ’perhatikan warna kulit dan mata sipit anggota Brimob ini sangat mencurigakan, jangan jangan tentara Cina menyamar’,’’ beber Trunoyudo.(rif)
Sumber: Pojoksatu
Editor: Fopin A Sinaga
BANDUNG (RIAUPOS.CO) – Tersangka penyebar berita hoaks yang menyebutkan Brimob impor tentara dari Cina, berinisial YHA menyebutkan tidak ada maksud untuk menyudutkan Polri. Namun dia mengaku bahwa tindakannya itu merupakan sesuatu yang salah.
’’Ya saya mengaku salah atas postingan itu dan saya meminta maaf,’’ lirih YHA di gedung Ditreskrimsus Polda Jabar, Senin (27/5/2019).
Selaku bos pemilik dan pengelola jasa security, warga Majalengka itu menyatakan dirinya tak mungkin menyudutkan Polri. ’’Saya setiap hari berhubungan dengan instansi Polri dalam pekerjaan saya, masa saya menyudutkan Polri. Tak mungkin,’’ jelasnya.
YHA menegaskan, dirinya bukan yang memproduksi berita hoaks itu. Akan tetapi, dia membeberkan bahwa berita hoaks itu didapatnya di sebuah grup Whatsapp dengan nama Rumah Smart Indonesia. ’’Saya dapat dari grup itu, lalu maksudnya mau bertanya soal postingan itu,’’ jelasnya.
- Advertisement -
YHA menyatakan, bahwa grup Rumah Smart Indonesia itu merupakan grup jaringan pendukung Prabowo Sandi. ’’Memang ada jaringan PADI (relawan Prabowo-Sandi) dan disitu saya ikut,’’ katanya.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menyatakan, pelaku sendiri diamankan di kediamannya, Sabtu 25 Mei 2019 di Majalengka. ’’Pelaku ini telah mendistribusikan konten foto anggota Brimob mirip seperti tentara Cina pada 21 Mei lalu,’’ kata Trunoyudo.
Untuk melengkapi penyebaran berita hoax sekaligus memicu reaksi masyarakat, pelaku memberikan caption provokatif. ’’Dengan caption ’perhatikan warna kulit dan mata sipit anggota Brimob ini sangat mencurigakan, jangan jangan tentara Cina menyamar’,’’ beber Trunoyudo.(rif)
Sumber: Pojoksatu
Editor: Fopin A Sinaga