Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Koper Jamaah Langsung Diantar ke Hotel

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Kini jamaah calon haji (JCH) tak perlu berlama-lama saat di bandara. Mereka tak perlu lagi antre dan mencari-cari koper masing-masing. Sebab, koper otomatis diantarkan di hotel tempat jamaah menginap.

Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag Sri Ilham Lubis mengatakan bahwa layanan pengantaran koper tersebut berlaku untuk JCH yang mendarat di Madinah maupun di Jeddah. “Jadi, sejak dari pengurusan bea cukai, bagasi jamaah diurus oleh Maktab Wimala Almuwahhad. Mereka mengantar sampai hotel,” katanya, Ahad (26/5).

Sri menuturkan bahwa perjanjian pelayanan koper tersebut ditandatangani pada 25 Mei lalu. Tujuannya agar proses pengurusan koper jamaah mulai dari kedatangan di bandara sampai di hotel berjalan lancar. Untuk kepentingan itu pihak Indonesia dan Saudi akan menyusun standar pelayanan bersama. Kemenag nantinya akan menempatkan petugas khusus di gate atau pintu bandara. Mereka bertugas untuk memastikan seluruh bagasi atau koper JCH terangkut semua menuju hotel.

Baca Juga:  Jadi Inspirasi Perempuan Turki, Wali Kota Risma Bertemu Erdogan

Untuk mencegah koper jamaah hilang atau tidak sampai di hotel, nantinya pengantaran menggunakan mobil boks khusus. Setiap mobil boks itu dilengkapi dengan alat pelacak untuk memudahkan penelusuran koper.

“Apabila ada koper jamaah hilang di bandara dalam perjalanan, maka akan diberikan asuransi 100 dolar AS,” tutur Sri.

Setiap koper jamaah nantinya juga diberikan tanda khusus. Selain itu juga diberi keterangan nama jamaah beserta hotel tempat menginapnya. Sri juga mengingatkan ada ketentuan koper tidak boleh diikat dengan tali atau jaring. Cukup diberi tanda berupa sabuk dengan warna sesuai rombongan kloternya. Setiap satu kloter akan terbagi dalam sepuluh rombongan. Di mana setiap rombongan akan memiliki tanda warna berbeda-beda.

Baca Juga:  Dukung Menara Vokasi di Riau, Pemko Pekanbaru Perjuangkan Pendirian Politeknik Negeri

“Jamaah hanya diperkenankan membawa koper, tas kabin, dan tas paspor yang diberikan oleh pihak maskapai ,” katanya.

Dengan ketentuan berat maksimal 32 kg untuk koper dan 7 kg untuk tas kabin. Jamaah juga diimbau untuk menaruh barang berharga dan obat-obatan di tas tentengan atau tas kabin. Selain itu, Sri menjelaskan jamaah yang tiba di Arafah pada 8 Zulhijjah di siang hari, akan diberikan layanan makan.
Peningkatan layanan ini tertuang dalam kontrak katering di Masyair (Arafah, Mudzalifah, dan Mina). Nantinya layanan katering di 55 maktab dari 73 maktab akan disiapkan oleh Muasassah. Sisanya disiapkan oleh perusahaan yang telah ditunjuk.(wan/git/jpg)

Editor: Eko Faizin

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Kini jamaah calon haji (JCH) tak perlu berlama-lama saat di bandara. Mereka tak perlu lagi antre dan mencari-cari koper masing-masing. Sebab, koper otomatis diantarkan di hotel tempat jamaah menginap.

Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag Sri Ilham Lubis mengatakan bahwa layanan pengantaran koper tersebut berlaku untuk JCH yang mendarat di Madinah maupun di Jeddah. “Jadi, sejak dari pengurusan bea cukai, bagasi jamaah diurus oleh Maktab Wimala Almuwahhad. Mereka mengantar sampai hotel,” katanya, Ahad (26/5).

- Advertisement -

Sri menuturkan bahwa perjanjian pelayanan koper tersebut ditandatangani pada 25 Mei lalu. Tujuannya agar proses pengurusan koper jamaah mulai dari kedatangan di bandara sampai di hotel berjalan lancar. Untuk kepentingan itu pihak Indonesia dan Saudi akan menyusun standar pelayanan bersama. Kemenag nantinya akan menempatkan petugas khusus di gate atau pintu bandara. Mereka bertugas untuk memastikan seluruh bagasi atau koper JCH terangkut semua menuju hotel.

Baca Juga:  Hutan Kota akan Jadi Ikon Wisata Bawu di Rohil

Untuk mencegah koper jamaah hilang atau tidak sampai di hotel, nantinya pengantaran menggunakan mobil boks khusus. Setiap mobil boks itu dilengkapi dengan alat pelacak untuk memudahkan penelusuran koper.

- Advertisement -

“Apabila ada koper jamaah hilang di bandara dalam perjalanan, maka akan diberikan asuransi 100 dolar AS,” tutur Sri.

Setiap koper jamaah nantinya juga diberikan tanda khusus. Selain itu juga diberi keterangan nama jamaah beserta hotel tempat menginapnya. Sri juga mengingatkan ada ketentuan koper tidak boleh diikat dengan tali atau jaring. Cukup diberi tanda berupa sabuk dengan warna sesuai rombongan kloternya. Setiap satu kloter akan terbagi dalam sepuluh rombongan. Di mana setiap rombongan akan memiliki tanda warna berbeda-beda.

Baca Juga:  Dukung Menara Vokasi di Riau, Pemko Pekanbaru Perjuangkan Pendirian Politeknik Negeri

“Jamaah hanya diperkenankan membawa koper, tas kabin, dan tas paspor yang diberikan oleh pihak maskapai ,” katanya.

Dengan ketentuan berat maksimal 32 kg untuk koper dan 7 kg untuk tas kabin. Jamaah juga diimbau untuk menaruh barang berharga dan obat-obatan di tas tentengan atau tas kabin. Selain itu, Sri menjelaskan jamaah yang tiba di Arafah pada 8 Zulhijjah di siang hari, akan diberikan layanan makan.
Peningkatan layanan ini tertuang dalam kontrak katering di Masyair (Arafah, Mudzalifah, dan Mina). Nantinya layanan katering di 55 maktab dari 73 maktab akan disiapkan oleh Muasassah. Sisanya disiapkan oleh perusahaan yang telah ditunjuk.(wan/git/jpg)

Editor: Eko Faizin
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari