Sabtu, 9 November 2024

Siapkan 3 Heli dan Tiga Rumah Sakit Rujukan

- Advertisement -

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Kementerian Kesehatan (Kesehatan) bakal lebih ketat mengobservasi 188 WNI dari Kapal Pesiar World Dream. Menurut Kepala Pusat Krisis Kemenkes Budi Sylvana, pihaknya melakukan itu sebagai langkah antisipasi dinamika penanganan wabah virus corona. Dia menyebut, ratusan WNI yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) di kapal pesiar itu memang sudah mendapatkan sertifikat sehat dari pemerintah Hongkong. Namun demikian, sertifikat tersebut tidak lantas membuat Kemenkes mengendurkan prosedur.

"Jadi, kami akan melakukan pemeriksaan ulang, laboratorium dan swab," terang Budi, kemarin (26/2). Tindakan itu bakal dilakukan oleh Tim Kemenkes yang ikut dalam misi evakuasi menggunakan KRI dr Soeharso-990. Dia mengakui swab kini dilakukan lantaran pemerintah tidak ingin kecolongan. Mengingat dinamika terus terjadi di dunia.

- Advertisement -

Budi menegaskan pihaknya sudah menyiapkan banyak skenario. Termasuk untuk menghadapi situasi terburuk yang bisa saja terjadi.

"Kami berusaha mempertahankan kalau bisa jangan sampai ada (kasus corona) di Indonesia," tegasnya.

Baca Juga:  Kerusuhan di Monokwari, 3 Orang Aparat Kepolisian Luka-Luka

Karena itu, perlakuan terhadap WNI yang diobservasi di Pulau Sebaru Kecil lebih ketat ketimbang observasi di Natuna.

- Advertisement -

"Kali ini Kemenkes menurunkan tim multidisiplin," beber dia.

Tim itu terdiri atas dokter spesialis. Mulai dokter spesialis penyakit dalam, spesialis anastesi, spesilis paru, spesialis janting, sampai spesialis kesehatan jiwa atau psikolog. Mereka semua juga didatangkan dari berbagai rumah sakit rujukan utama seperti RSCM dan RSPAD Gatot Soebroto di Jakarta.

"Jadi, lebih komplet, lebih komprehensif layanan yang kali ini," terang Budi. Secara keseluruhan, tim multidisiplin tersebut berisikan 39 dokter.

Bukan hanya pemeriksaan laboratorium dan swab, dia memastikan general check up dilaksanakan saat perpindahan ship to ship dari World Dream ke KRI dr Soeharso-990. Semua itu dilakukan untuk meyakinkan bahwa 188 WNI yang dipindahkan dari kapal pesiar tersebut benar-benar sehat dan sudah bebas virus korona.

Baca Juga:  Anak Ridwan Kamil Hilang, Sungai Aare Swiss Biasa Jadi Lokasi Renang

"Walau pun sudah dinyatakan sehat dari kapal (World Dream). Tapi, boleh dong kami periksa lagi," imbuhnya.

Pemeriksaan setiap WNI, lanjut dia, bakal diteruskan selama masa observasi berlangsung. Hitungan observasi dimulai sejak mereka tiba di Pulau Sebaru kecil. Bila tidak ada hambatan, Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilah) I memprediksi KRI dr Soeharso-990 sudah merapat di Pulau Sebaru Kecil besok (28/2). Kemarin siang, ship to ship sudah selesai dilaksanakan.

Untuk menyambut kedatangan mereka, kemarin tim gabungan dari TNI, Polri, Kemenkes, BNPB, dan Artha Graha Peduli (AGP) dikirim ke Pulau Sebaru Kecil. Mereka diberangkatkan menggunakan KRI Banda Aceh-593. Menurut Budi, semua personel yang dikirim ke sana sudah diperiksa dan dipastikan sehat. Selain itu, sejumlah alat kesehatan juga ikut diangkut menggunakan kapal milik TNI AL tersebut.(syn/lyn/mia/jpg)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Kementerian Kesehatan (Kesehatan) bakal lebih ketat mengobservasi 188 WNI dari Kapal Pesiar World Dream. Menurut Kepala Pusat Krisis Kemenkes Budi Sylvana, pihaknya melakukan itu sebagai langkah antisipasi dinamika penanganan wabah virus corona. Dia menyebut, ratusan WNI yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) di kapal pesiar itu memang sudah mendapatkan sertifikat sehat dari pemerintah Hongkong. Namun demikian, sertifikat tersebut tidak lantas membuat Kemenkes mengendurkan prosedur.

"Jadi, kami akan melakukan pemeriksaan ulang, laboratorium dan swab," terang Budi, kemarin (26/2). Tindakan itu bakal dilakukan oleh Tim Kemenkes yang ikut dalam misi evakuasi menggunakan KRI dr Soeharso-990. Dia mengakui swab kini dilakukan lantaran pemerintah tidak ingin kecolongan. Mengingat dinamika terus terjadi di dunia.

Budi menegaskan pihaknya sudah menyiapkan banyak skenario. Termasuk untuk menghadapi situasi terburuk yang bisa saja terjadi.

- Advertisement -

"Kami berusaha mempertahankan kalau bisa jangan sampai ada (kasus corona) di Indonesia," tegasnya.

Baca Juga:  Kiat Mencegah Kanker Otak Seperti yang Dialami Agung Hercules

Karena itu, perlakuan terhadap WNI yang diobservasi di Pulau Sebaru Kecil lebih ketat ketimbang observasi di Natuna.

"Kali ini Kemenkes menurunkan tim multidisiplin," beber dia.

Tim itu terdiri atas dokter spesialis. Mulai dokter spesialis penyakit dalam, spesialis anastesi, spesilis paru, spesialis janting, sampai spesialis kesehatan jiwa atau psikolog. Mereka semua juga didatangkan dari berbagai rumah sakit rujukan utama seperti RSCM dan RSPAD Gatot Soebroto di Jakarta.

"Jadi, lebih komplet, lebih komprehensif layanan yang kali ini," terang Budi. Secara keseluruhan, tim multidisiplin tersebut berisikan 39 dokter.

Bukan hanya pemeriksaan laboratorium dan swab, dia memastikan general check up dilaksanakan saat perpindahan ship to ship dari World Dream ke KRI dr Soeharso-990. Semua itu dilakukan untuk meyakinkan bahwa 188 WNI yang dipindahkan dari kapal pesiar tersebut benar-benar sehat dan sudah bebas virus korona.

Baca Juga:  BREAKING NEWS: Menteri Sosial Jadi Tersangka Penerima Suap Pengadaan Bansos Corona

"Walau pun sudah dinyatakan sehat dari kapal (World Dream). Tapi, boleh dong kami periksa lagi," imbuhnya.

Pemeriksaan setiap WNI, lanjut dia, bakal diteruskan selama masa observasi berlangsung. Hitungan observasi dimulai sejak mereka tiba di Pulau Sebaru kecil. Bila tidak ada hambatan, Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilah) I memprediksi KRI dr Soeharso-990 sudah merapat di Pulau Sebaru Kecil besok (28/2). Kemarin siang, ship to ship sudah selesai dilaksanakan.

Untuk menyambut kedatangan mereka, kemarin tim gabungan dari TNI, Polri, Kemenkes, BNPB, dan Artha Graha Peduli (AGP) dikirim ke Pulau Sebaru Kecil. Mereka diberangkatkan menggunakan KRI Banda Aceh-593. Menurut Budi, semua personel yang dikirim ke sana sudah diperiksa dan dipastikan sehat. Selain itu, sejumlah alat kesehatan juga ikut diangkut menggunakan kapal milik TNI AL tersebut.(syn/lyn/mia/jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari