SIAK (RIAUPOS.CO)- Meski Satgas Karhutla Koto Gasib terus-menerus melakukan patroli dan antisipasi, namun karhutla di lahan gambut tak terelakkan. Terbakarnya lahan gambut terjadi pada Ahad (26/1) malam, di wilayah Sri Gemilang yang berbatasan dengan Sengkemang. Di lahan gambut yang terbakar itu ada kebun kelapa sawit.
Hal itu dijelaskan Kapolres Siak AKBP Doddy F Sanjaya melalui Kapolsek Koto Gasib Ipda Suryawan pada Senin (27/1) petang.
“Sejak Ahad kami sudah berjibaku memadamkan api karena dikhawatirkan meluas. Tidak hanya Satgas Karhutla Koto Gasib yang turun, namun Camat Dicky Sofyan dan pihak perusahaan juga ikut membantu dengan menurunkan alat dan personel,” jelasnya.
Upaya pemadaman malam tadi disebutkan Suryawan hingga pukul 02.00 WIB, setelah pihaknya berhasil melakukan lokalisir dengan alat berat, tim diperbolehkan pulang. Senin pagi, semuanya kembali ke lokasi karhutla untuk dilakukan pendinginan agar api tidak meluas.
“Ini bukan masalah lahan siapa yang terbakar, namun bagaimana api dapat dipadamkan sesegera mungkin secara bersama sama,” ucap Suryawan.
Setelah ini, menurut Suryawan pihaknya akan melakukan penyelidikan terkait lahan yang terbakar itu.
Sementara Camat Koto Gasib Dicky Sofyan menjelaskan pihaknya sudah siap atas apa yang terjadi. Menurutnya kemarau seperti ini, situasi sulit diprediksi. Meski pihaknya sudah memiliki Satgas Karhutla, dan rutin melakukan patrol, dan koordinasi antar-RT dan RW T tetap dilakukan melalui penghulu, namun karhutla terjadi dan semua tim ikut berjibaku memadamkan api. Tak terkecuali tim dari sejumlah perusahaan yang ada di Koto Gasib.
“Kami tidak mau ada yang berpangku tangan, sementara yang lain berada di lapangan memadamkan api. Kami ingin bagaimana api dapat cepat padam dan dilakukan bersama sama,” jelasnya.
Dijelaskan Dicky, apa yang terjadi ini menjadi pelajaran berharga. Patroli akan terus ditingkatkan dan warga diingatkan agar tidak membuka lahan dengan cara membakar. Jika ada melihat karhutla, dia meminta segera melaporkan.
Laporan: Monang Lubis (Siak)
Editor: Hary B Koriun