PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di masa pandemi Covid-19, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Hang Tuah Pekanbaru kembali menggelar Webinar Nasional bertajuk ‘’Peran Tenaga Kesehatan dalam Meningkatkan Kesehatan Reproduksi’’ dengan bobot SKP IBI dan IAKMI yang dibuka langsung oleh Ketua Yayasan Hang Tuah Pekanbaru dr H Zainal Abidin MPH dan Ketua STIKes Hang Tuah Pekanbaru H Ahmad Hanafi SKM MKes. Kegiatan Webinar ini diprakarsai oleh Wakil Ketua 1 Bidang Akademik STIKes Hang Tuah Pekanbaru Yuyun Priwahyuni SKM MKes dengan moderator Ketua Program Studi S1 Kebidanan STIKes Hang Tuah Pekanbaru Juli Selvi Yanti SST MKes.
Webinar Nasional yang dilaksanakan pada tanggal 24 Oktober 2020, diikuti oleh lebih 2.500 peserta dari seluruh nusantara dan menghadirkan dua pemateri Dokter Spesialis Obstetri Ginekologi Dr dr M Alamsyah Azis SpOG KFM KIC MKes yang merupakan Ketua Pokja Infeksi Saluran Reproduksi Pengurus Pusat POGI dan dokter ini sangat dikenal andal di bidangnya. Kemudian pembicara berikutnya dokter spesialis kandungan sekaligus Manager Pelayanan Medis Rumah Sakit Santa Maria Pekanbaru dr Ronal Jackson Sinaga SpOG dengan mengangkat judul materi "Triple Eliminasi, Sudah Sampai di Mana Kita? Apa Peran Provider Kesehatan?" dan "Keputihan, Bagaimana Cara Mengatasinya dalam Praktik Sehari-hari?".
Dalam pemaparan materinya Dr dr Alamsyah Azis SpOG KFM KIC MKes mengatakan bahwa penularan HIV, sifilis dan hepatitis B dari ibu ke anak dapat dicegah dengan melakukan promosi kesehatan, surveilans kesehatan, deteksi dini oleh Nakes, pemeriksaan dini pada ibu hamil melalui program ANC dan PMTCT/tes laboratorium dan penanganan kasus yang harus dilakukan dengan benar sehingga risiko penularan dapat segera ditekan.
Dalam materinya dr Ronald Jackson Sinaga SpOG mengungkapkan bahwa keputihan patologis yang terjadi pada wanita jangan dianggap sepele karena dapat menyebabkan tingginya angka morbiditas penyakit vulvovaginitis dan dapat menyebabkan komplikasi pada kehamilan jika tidak segera diatasi. Oleh karena itu bagi Nakes perlu meningkatkan kemampuan diagnostik dalam mengatasi keputihan abnormal.(nto/c)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di masa pandemi Covid-19, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Hang Tuah Pekanbaru kembali menggelar Webinar Nasional bertajuk ‘’Peran Tenaga Kesehatan dalam Meningkatkan Kesehatan Reproduksi’’ dengan bobot SKP IBI dan IAKMI yang dibuka langsung oleh Ketua Yayasan Hang Tuah Pekanbaru dr H Zainal Abidin MPH dan Ketua STIKes Hang Tuah Pekanbaru H Ahmad Hanafi SKM MKes. Kegiatan Webinar ini diprakarsai oleh Wakil Ketua 1 Bidang Akademik STIKes Hang Tuah Pekanbaru Yuyun Priwahyuni SKM MKes dengan moderator Ketua Program Studi S1 Kebidanan STIKes Hang Tuah Pekanbaru Juli Selvi Yanti SST MKes.
Webinar Nasional yang dilaksanakan pada tanggal 24 Oktober 2020, diikuti oleh lebih 2.500 peserta dari seluruh nusantara dan menghadirkan dua pemateri Dokter Spesialis Obstetri Ginekologi Dr dr M Alamsyah Azis SpOG KFM KIC MKes yang merupakan Ketua Pokja Infeksi Saluran Reproduksi Pengurus Pusat POGI dan dokter ini sangat dikenal andal di bidangnya. Kemudian pembicara berikutnya dokter spesialis kandungan sekaligus Manager Pelayanan Medis Rumah Sakit Santa Maria Pekanbaru dr Ronal Jackson Sinaga SpOG dengan mengangkat judul materi "Triple Eliminasi, Sudah Sampai di Mana Kita? Apa Peran Provider Kesehatan?" dan "Keputihan, Bagaimana Cara Mengatasinya dalam Praktik Sehari-hari?".
- Advertisement -
Dalam pemaparan materinya Dr dr Alamsyah Azis SpOG KFM KIC MKes mengatakan bahwa penularan HIV, sifilis dan hepatitis B dari ibu ke anak dapat dicegah dengan melakukan promosi kesehatan, surveilans kesehatan, deteksi dini oleh Nakes, pemeriksaan dini pada ibu hamil melalui program ANC dan PMTCT/tes laboratorium dan penanganan kasus yang harus dilakukan dengan benar sehingga risiko penularan dapat segera ditekan.
Dalam materinya dr Ronald Jackson Sinaga SpOG mengungkapkan bahwa keputihan patologis yang terjadi pada wanita jangan dianggap sepele karena dapat menyebabkan tingginya angka morbiditas penyakit vulvovaginitis dan dapat menyebabkan komplikasi pada kehamilan jika tidak segera diatasi. Oleh karena itu bagi Nakes perlu meningkatkan kemampuan diagnostik dalam mengatasi keputihan abnormal.(nto/c)