Minggu, 10 November 2024

Dirawat di RS, Tiga Mahasiswa Dapat Perhatian Khusus

- Advertisement -

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Ratusan mahasiswa harus menjalani perawatan karena kericuhan saat demonstrasi di depan gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa (24/9). Berdasar data Pemprov DKI Jakarta, sedikitnya 273 orang dirawat di sejumlah rumah sakit.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menuturkan, kebanyakan pasien yang dirawat mengalami sesak napas dan kelelahan. Namun, karena tidak memerlukan penanganan khusus, beberapa mahasiswa sudah bisa pulang kemarin (25/9).

- Advertisement -

Hingga kemarin siang, tersisa 19 orang yang masih dirawat di beberapa rumah sakit. Termasuk tiga pasien yang harus menjalani operasi. Anies menegaskan bahwa pihaknya memfasilitasi pembiayaan pengobatan para korban.

Dia menyatakan, sebagian besar mahasiswa menjalani perawatan di RS TNI-AL Mintohardjo dan Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP). ”Tadi malam (Selasa malam, Red) memang ada 273 orang yang dirawat di rumah sakit umum. Ada 24 rumah sakit yang memang sudah disiagakan,” kata Anies di balai kota kemarin. Sedikitnya 40 ambulans dan lebih dari 100 tenaga medis juga selalu siaga di lapangan.

Baca Juga:  Belanja Pemerintah Pusat Sentuh Rp 1.236,5 Triliun

Salah satu korban, Naufal Siregar, mahasiswa Universitas Pertamina, kemarin sekitar pukul 11.30 meninggalkan Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSPP. Dua perban menempel di pelipis kanan dan pipi kanan dekat mulutnya.

- Advertisement -

Naufal sebenarnya tak tahu pasti mengapa pelipisnya lebam. Sebab, dia sempat tak sadarkan diri. Dia bangun ketika sudah di IGD. Malam itu dia terpisah dari rombongannya saat hendak pulang.

Saat itu, ada 89 mahasiswa yang dirawat di RSPP, termasuk Naufal. Mayoritas terkena gas air mata. Akibatnya, banyak yang sesak napas dan sakit di bagian mata.

”Tujuh puluh empat (pasien) kondisinya berkategori triase emergency hijau, cukup stabil. Kesadaran penuh. Observasi beberapa saat dan bisa dipulangkan,” jelas Direktur RSPP Kurniawan Iskandarsyah.

Baca Juga:  Keraguan Khairul Fahmi: Granat Asap Tidak Timbulkan Ledakan Besar

Sebanyak 14 orang lainnya masuk kategori kuning dan membutuhkan observasi. Ada tiga orang yang mendapat perhatian khusus. Sebab, luka yang dialami serius. Pertama, luka akibat pukulan benda tumpul yang mengakibatkan retak tengkorak atas sisi kanan. ”Menyebabkan pendarahan sub-aranoid hemoragic (salah satu pembuluh di otak, Red),” ungkapnya.

Satu pasien lainnya juga mengalami luka di kepala. Lalu, ada pasien yang mengalami luka di tulang belakang. ”Apabila terjadi kondisi tertentu, mungkin dilanjutkan dengan operasi,” ujarnya.

Seluruh korban yang masih dirawat berjenis kelamin laki-laki. Dua orang berusia 19 tahun dan satu lagi berusia 20 tahun. ”Salah satu dari Universitas Pamulang.”

Sumber: Jawapos.com

Editor: wws

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Ratusan mahasiswa harus menjalani perawatan karena kericuhan saat demonstrasi di depan gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa (24/9). Berdasar data Pemprov DKI Jakarta, sedikitnya 273 orang dirawat di sejumlah rumah sakit.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menuturkan, kebanyakan pasien yang dirawat mengalami sesak napas dan kelelahan. Namun, karena tidak memerlukan penanganan khusus, beberapa mahasiswa sudah bisa pulang kemarin (25/9).

- Advertisement -

Hingga kemarin siang, tersisa 19 orang yang masih dirawat di beberapa rumah sakit. Termasuk tiga pasien yang harus menjalani operasi. Anies menegaskan bahwa pihaknya memfasilitasi pembiayaan pengobatan para korban.

Dia menyatakan, sebagian besar mahasiswa menjalani perawatan di RS TNI-AL Mintohardjo dan Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP). ”Tadi malam (Selasa malam, Red) memang ada 273 orang yang dirawat di rumah sakit umum. Ada 24 rumah sakit yang memang sudah disiagakan,” kata Anies di balai kota kemarin. Sedikitnya 40 ambulans dan lebih dari 100 tenaga medis juga selalu siaga di lapangan.

- Advertisement -
Baca Juga:  Dua Napi Perempuan Hafal 30 Juz Alquran

Salah satu korban, Naufal Siregar, mahasiswa Universitas Pertamina, kemarin sekitar pukul 11.30 meninggalkan Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSPP. Dua perban menempel di pelipis kanan dan pipi kanan dekat mulutnya.

Naufal sebenarnya tak tahu pasti mengapa pelipisnya lebam. Sebab, dia sempat tak sadarkan diri. Dia bangun ketika sudah di IGD. Malam itu dia terpisah dari rombongannya saat hendak pulang.

Saat itu, ada 89 mahasiswa yang dirawat di RSPP, termasuk Naufal. Mayoritas terkena gas air mata. Akibatnya, banyak yang sesak napas dan sakit di bagian mata.

”Tujuh puluh empat (pasien) kondisinya berkategori triase emergency hijau, cukup stabil. Kesadaran penuh. Observasi beberapa saat dan bisa dipulangkan,” jelas Direktur RSPP Kurniawan Iskandarsyah.

Baca Juga:  Dihantam Gelombang, Kapal Nelayan Terbalik

Sebanyak 14 orang lainnya masuk kategori kuning dan membutuhkan observasi. Ada tiga orang yang mendapat perhatian khusus. Sebab, luka yang dialami serius. Pertama, luka akibat pukulan benda tumpul yang mengakibatkan retak tengkorak atas sisi kanan. ”Menyebabkan pendarahan sub-aranoid hemoragic (salah satu pembuluh di otak, Red),” ungkapnya.

Satu pasien lainnya juga mengalami luka di kepala. Lalu, ada pasien yang mengalami luka di tulang belakang. ”Apabila terjadi kondisi tertentu, mungkin dilanjutkan dengan operasi,” ujarnya.

Seluruh korban yang masih dirawat berjenis kelamin laki-laki. Dua orang berusia 19 tahun dan satu lagi berusia 20 tahun. ”Salah satu dari Universitas Pamulang.”

Sumber: Jawapos.com

Editor: wws

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari