PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sebanyak 25 orang mahasiswi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Diniyah Pekanbaru, menerima bantuan beasiswa terpadu dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Riau, Jumat (23/4).
Pimpinan Baznas Provinsi Riau Dr Yohanan mengatakan, Baznas Riau telah menyalurkan zakat dalam bentuk beasiswa kepada 25 orang mahasiswi STAI Diniyah Pekanbaru yang diasramakan.
“Kerja sama ini antara Yayasan STAI Diniyah dengan Baznas Riau. Dan yang ditanggung oleh Baznas Riau mulai dari SPP kemudian biaya hidup (makan mahasiswi yang di asrama kan),” ujar Yohanan kepada Riau Pos, kemarin.
Kemudian nanti lanjutnya, ke depan STAI Diniyah dengan Baznas Riau juga akan bekerjasama dalam hal pembekalan bagi mahasiswi tergantung skill yang mereka miliki.
“Sehingga kita berharap bukan hanya selesai dari beasiswa ini tamat jadi sarjana, tetapi kita berharap setelah atau tamat kuliah mereka punya skill sehingga bisa menciptakan lapangan pekerjaan,” harapnya.
Selain itu kami juga berharap ke depan kepada semua alumni beasiswa yang Baznas Provinsi Riau ini tidak hanya mereka menjadi ASN, tapi mereka punya skill. “Total bantuan beasiswa yang diberikan Baznas Provinsi Riau kepada STAI Diniyah adalah Rp 262.250.000,” pungkasnya.
Sementara Wakil Ketua Umum Yayasan STAI Diniyah Pekanbaru H Firdaus mengatakan, kami sebagai pengurus yayasan mengucapkan terimakasih dan bergembira.
Menurutnya, dengan adanya program bantuan beasiswa dari Baznas Provinsi Riau ini itu sangat mendukung dari segi meningkatkan pendidikan. “Khusus bagi yayasan STAI Diniyah Pekanbaru yang telah dapat bantuan dukungan dana kepada sebanyak 25 orang mahasiswi,” ujar H Firdaus. Untuk itu terangnya, yayasan berkewajiban untuk mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung agar mereka mahasiswi bisa ditampung di asrama Yayasan STAI Diniyah.
Wakil Ketua I Bidang Pengumpulan Baznas Provinsi Riau, M Erwin menambahkan, berharap agar mereka yang mendapatkan bantuan beasiswa dari Baznas Provinsi Riau bisa menjadi mahasiswa yang mumpuni, mahasiswa yang paripurna, mahasiswa yang bisa menjadi ujung tombak dakwah.
“Tidak hanya berbicara tentang masalah zakat, tetapi dia berbicara juga tentang masalah ekonomi hukum Islam dan pengembangannya untuk umat Islam ke depannya agar lebih baik lagi,” ujar M Erwin.
Ditambahkannya, kami harapkan mahsiswa-mahasiswa itu nantinya menjadi pilar-pilar dan pendakwah- pendakwah sehingga bisa mengajak masyarakat agar lebih dekat lagi Allah SWT.(dof)