JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pandemi Covid-19 sangat berdampak pada kondisi sosial rumah tangga dan pendidikan anak. Di rumah tangga, kondisi tersebut sangat dirasakan para orang tua alias ibu.
Berdasar survei LSI Denny JA menyatakan, para sebanyak 56,1 persen para ibu menyebut bahwa pandemi membuat ekonomi keluarga jadi tidak stabil. Selain itu, pembelajaran jarak jauh (PJJ) alias sekolah daring yang berlangsung selama ini dianggap tidak efektif. Buktinya 70 persen responden yang merupakan ibu-ibu dan memiliki anak usia 3-12 tahun menyatakan sekolah daring tidak efektif.
Hasil survei menunjukkan bahwa mereka sudah sangat begitu khawatir terhadap virus Covid-19 karena mereka tahu bahwa virus ini membahayakan bagi kesehatan (82,5 persen).
Selain itu dampak Covid-19 ini membuat kondisi ekonomi rumah tangga tidak stabil (56,1 persen). Di sisi lain, mayoritas menilai bahwa sekolah daring tidak efektif jika terus menerus dilakukan (70 persen).
“Mayoritas ibu-ibu atau sebanyak 70 persen dari mereka menilai sekolah daring tidak efektif jika terus menerus dilakukan,” kata Ingen Ate, Manajer Marketing Lotte Choco Pie Indonesia dalam Webinar gratis bertajuk Pentingnya Kesehatan Mental Bagi Para Ibu di Tengah Pandemi.
Dengan tidak efektifnya sekolah daring itu, Ingen Ate berharap para ibu dapat menjaga kondisi mental buah hati mereka. Terutama dalam mendampingi selama belajar secara jarak jauh atau belajar secara daring.
Adapun survei dilakukan sejak 24 September–8 Oktober 2020, dengan jumlah responden 440 orang. Para responden tersebut terdiri atas para ibu yang memiliki anak berumur 3-12 tahun.
Menurut Ingen Ate, peran Ibu begitu krusial di tengah keluarga. Terutama dalam kondisi pandemi Covid-19. Awareness ibu terhadap anak sangat penting demi menjaga kesehatan mental mereka.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pandemi Covid-19 sangat berdampak pada kondisi sosial rumah tangga dan pendidikan anak. Di rumah tangga, kondisi tersebut sangat dirasakan para orang tua alias ibu.
Berdasar survei LSI Denny JA menyatakan, para sebanyak 56,1 persen para ibu menyebut bahwa pandemi membuat ekonomi keluarga jadi tidak stabil. Selain itu, pembelajaran jarak jauh (PJJ) alias sekolah daring yang berlangsung selama ini dianggap tidak efektif. Buktinya 70 persen responden yang merupakan ibu-ibu dan memiliki anak usia 3-12 tahun menyatakan sekolah daring tidak efektif.
- Advertisement -
Hasil survei menunjukkan bahwa mereka sudah sangat begitu khawatir terhadap virus Covid-19 karena mereka tahu bahwa virus ini membahayakan bagi kesehatan (82,5 persen).
Selain itu dampak Covid-19 ini membuat kondisi ekonomi rumah tangga tidak stabil (56,1 persen). Di sisi lain, mayoritas menilai bahwa sekolah daring tidak efektif jika terus menerus dilakukan (70 persen).
- Advertisement -
“Mayoritas ibu-ibu atau sebanyak 70 persen dari mereka menilai sekolah daring tidak efektif jika terus menerus dilakukan,” kata Ingen Ate, Manajer Marketing Lotte Choco Pie Indonesia dalam Webinar gratis bertajuk Pentingnya Kesehatan Mental Bagi Para Ibu di Tengah Pandemi.
Dengan tidak efektifnya sekolah daring itu, Ingen Ate berharap para ibu dapat menjaga kondisi mental buah hati mereka. Terutama dalam mendampingi selama belajar secara jarak jauh atau belajar secara daring.
Adapun survei dilakukan sejak 24 September–8 Oktober 2020, dengan jumlah responden 440 orang. Para responden tersebut terdiri atas para ibu yang memiliki anak berumur 3-12 tahun.
Menurut Ingen Ate, peran Ibu begitu krusial di tengah keluarga. Terutama dalam kondisi pandemi Covid-19. Awareness ibu terhadap anak sangat penting demi menjaga kesehatan mental mereka.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman