Kamis, 19 September 2024

BMKG: Waspadai Potensi Hujan Lebat di Sejumlah Daerah

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan masyarakat untuk waspada akan potensi cuaca buruk. Hujan lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang diprakirakan terjadi di sejumlah daerah di Indonesia pada Selasa (25/1).

Dalam sistem peringatan dini cuaca, BMKG memprakirakan wilayah yang berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang seperti di Aceh, Banten, Bengkulu, DKI Jakarta. Kemudian Gorontalo, Jambi, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Lampung, dan Maluku.

Selain itu, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan.

Sebelumnya, BMKG melaporkan adanya bibit siklon 91W di utara Indonesia, tepatnya di sekitar Samudra Pasifik barat sebelah timur Filipina bagian selatan atau di 8,3°LU 128,0°BT, berdampak pada kondisi cuaca.

- Advertisement -
Baca Juga:  Respons Tudingan AS, Anggota DPR Sebut PeduliLindungi Tak Langgar HAM

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto seperti dilansir dari Antara mengatakan, melalui pemantauan Jakarta Tropical Cyclone Warning Center (TCWC), bibit siklon tersebut memiliki kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 20 knot (37 km/jam). Dengan tekanan udara minimum di sekitar pusat sistem mencapai 1.008 hPa.

Guswanto menjelaskan, sistem bibit siklon 91W bergerak ke arah barat hingga barat laut mendekati wilayah daratan Filipina dan semakin menjauhi wilayah Indonesia. Dalam periode 24 jam ke depan masih berada pada kategori rendah untuk menjadi sistem siklon tropis.

- Advertisement -

Dia menuatakan, suatu kriteria bahwa bibit siklon dapat dikatakan meningkat menjadi siklon tropis adalah apabila kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai minimal 35 knot (65 km/jam). Keberadaan bibit siklon tropis 91W tersebut, dapat membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin di wilayah perairan Laut Sulu, Laut Sulawesi, dan perairan sebelah utara Maluku Utara.

Baca Juga:  Mayat Ditemukan Mengapung, Warga Perawang Geger

”Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah pusat tekanan rendah dan di sepanjang daerah konvergensi atau konfluens tersebut yang terbentuk di wilayah perairan,” terang Guswanto pada Selasa (25/1).

Dalam 24 jam ke depan, menurut dia, bibit siklon tropis 91W dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi gelombang di wilayah Indonesia. Yakni tinggi gelombang 2,5–4,0 meter (rough sea) di Perairan Kepulauan Talaud, Laut Maluku bagian utara, Perairan utara Kepulauan Halmahera, Laut Halmahera dan Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan masyarakat untuk waspada akan potensi cuaca buruk. Hujan lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang diprakirakan terjadi di sejumlah daerah di Indonesia pada Selasa (25/1).

Dalam sistem peringatan dini cuaca, BMKG memprakirakan wilayah yang berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang seperti di Aceh, Banten, Bengkulu, DKI Jakarta. Kemudian Gorontalo, Jambi, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Lampung, dan Maluku.

Selain itu, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan.

Sebelumnya, BMKG melaporkan adanya bibit siklon 91W di utara Indonesia, tepatnya di sekitar Samudra Pasifik barat sebelah timur Filipina bagian selatan atau di 8,3°LU 128,0°BT, berdampak pada kondisi cuaca.

Baca Juga:  Musang

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto seperti dilansir dari Antara mengatakan, melalui pemantauan Jakarta Tropical Cyclone Warning Center (TCWC), bibit siklon tersebut memiliki kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 20 knot (37 km/jam). Dengan tekanan udara minimum di sekitar pusat sistem mencapai 1.008 hPa.

Guswanto menjelaskan, sistem bibit siklon 91W bergerak ke arah barat hingga barat laut mendekati wilayah daratan Filipina dan semakin menjauhi wilayah Indonesia. Dalam periode 24 jam ke depan masih berada pada kategori rendah untuk menjadi sistem siklon tropis.

Dia menuatakan, suatu kriteria bahwa bibit siklon dapat dikatakan meningkat menjadi siklon tropis adalah apabila kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai minimal 35 knot (65 km/jam). Keberadaan bibit siklon tropis 91W tersebut, dapat membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin di wilayah perairan Laut Sulu, Laut Sulawesi, dan perairan sebelah utara Maluku Utara.

Baca Juga:  Respons Tudingan AS, Anggota DPR Sebut PeduliLindungi Tak Langgar HAM

”Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah pusat tekanan rendah dan di sepanjang daerah konvergensi atau konfluens tersebut yang terbentuk di wilayah perairan,” terang Guswanto pada Selasa (25/1).

Dalam 24 jam ke depan, menurut dia, bibit siklon tropis 91W dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi gelombang di wilayah Indonesia. Yakni tinggi gelombang 2,5–4,0 meter (rough sea) di Perairan Kepulauan Talaud, Laut Maluku bagian utara, Perairan utara Kepulauan Halmahera, Laut Halmahera dan Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari