- Advertisement -
TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) – Ilmu pengetahuan yang didapat dari membaca akan membuat kita bisa menjelajah dunia. Semakin banyak membaca buku, semakin terbuka dunia untuk kita. Dengan tingkat memahami literasi yang lebih baik, maka akan memperbaiki kualitas pengetahuan kita.
Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Masrul Hakim MPd ketika membuka acara Pembinaan Komunitas Literasi di Hotel Angela, Telukkuantan, Selasa (23/7/2019). Kegiatan yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Riau (BBR) ini akan berlangsung hingga hari Rabu ini.
Acara ini diikuti 125 peserta yang terdiri dari guru-guru dan para pegiat literasi dan taman bacaan masyarakat (TBM) dari berbagai daerah di Kuansing. Selain Kepala BBR Drs Songgo A Siruah yang memberikan materi tentang Kebijakan Bahasa, dua narasumber lainnya dalam kegiatan ini adalah Fakhrunnas MA Jabbar dan Dody Prayitno SIP.
Masrul sangat mengapresiasi apa yang dilakukan BBR ini dalam ikut menumbuhkan pemahaman literasi kepada masyarakat.Dia berharap para peserta yang ikut kegiatan ini nantinya akan menularkan ilmunya kepada masyarakat. Dengan begitu bisa meningkatkan minat baca masyarakat di Kuansing.
“Kami sangat berterima kasih kepada BBR yg telah memberikan pembinaan, baik kepada guru yang mengelola pustaka, maupun pengelola TBM. Saya berharap mereka nanti terus membantu dan melayani masyarakat dalam hal pemahaman literasi,” ungkap Masrul Hakim.
Kepala BBR, Songgo A Siruah, menjelaskan, di era teknologi informasi 4.0 ini membuat kita harus mencari informasi sebanyak-banyaknya agar bisa bersaing dalam bidang apa pun. Untuk itu membaca dan memahami isi bacaan dengan baik wajib dilakukan.
“Kami mendatangkan narasumber yang memiliki kompetensi terpercaya. Kami berharap, peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya agar dapat menyerap ilmu yang disampaikan oleh para mereka,” jelas mantan Kepala Kantor Bahasa Maluku Utara dan Nusa Tenggara Barat (NTB) ini.
Ketua panitia penyelenggara kegiatn, Yulita Fitriana, menjelaskan, tujuan kegiatan ini pada intinya adalah memberikan pembinaan kepada guru dan pengelola perpustakaan di TBM tentang cara mengelola perpustakaan yang menarik dan menyenangkan. Selain itu juga mencari solusi bagaimana menumbuhkembangkan minat baca masyarakat.
“Guru dan para pegiat taman bacaan masyaakat bisa menjadi yang terdepan dalam membantu masyarakat dalam peningkatan pemahaman literasi ini,” kata Yulita.
Ia juga menyampaikan bahwa BBR punya komitmen besar dalam masalah literasi ini. Karena itu sebagian program BBR tahun ini adalah menguatkan pemahaman literasi kepada masyarakat di berbagai daerah di Riau dengan menyelenggarakan pelatihan maupun pembinaan, baik kepada guru, siswa, komunitas sastra, maupun pegiat TBM.
Laporan: Hary B Koriun
Editor: Fopin A Sinaga