PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Jemaah haji Riau asal Kota Pekanbaru yang tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 3 BTH telah menuntaskan rangkaian ibadah haji. Sesuai jadwal mereka tiba di asrama haji Batam, Senin (24/6) hari ini dan diinapkan satu malam sebelum diterbangkan ke Kota Pekanbaru, Selasa (25/6) besok.
“Besok (hari ini, red) jemaah kita sudah tiba di Batam. Kemudian pada 25 Juni baru diterbangkan ke Pekanbaru. Mereka menginap dulu di Batam,” ujar Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pekanbaru, Syahrul Mauludi, Ahad (23/6).
Dikatakan Syahrul, dilaporkan ada satu jemaah yang akan kembali tersebut mendapatkan perawatan karena kelelahan. Jemaah ini akan diterbangkan ke Indonesia setelah kondisi kesehatannya stabil. “Informasinya kelelahan,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Riau Muliardi kembali berpesan agar seluruh jemaah haji Riau tidak membawa air zamzam ke dalam koper karena akan dibongkar langsung oleh pihak maskapai.
“Air zamzam itu nanti akan dibagikan saat tiba di daerah. Jadi tidak perlu lagi membawa air zamzam dari Makkah. Jangan coba-coba untuk mengelabui petugas dengan memasukkan zamzam dalam koper karena akan dikeluarkan paksa oleh petugas penimbangan dan X-ray,” jelasnya.
6 Juli, 335 Jemaah Haji Tiba di Pelalawan
Jika jemaah asal Pekanbaru akan tiba di Batam hari ini, jemaah asal Pelalawan yang tergabung pada Kloter 12 BTH dijadwalkan kembali ke Negeri Seiya Sekata ini pada 6 Juli 2024 atau pekan depan. Kemenag Pelalawan bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan akan menyambut kepulangan jemaah secara optimal.
“Kami sudah berkoordinasi dengan instasi terkait di lingkungan Pemkab Pelalawan dalam penyambutan kedatangan 345 jemaah haji ke Kabupaten Pelalawan,” ujar Kakan Kemenag Pelalawan Jisman, Ahad (23/6). ‘’Tanggal 5 Juli dijadwalkan akan sampai di Batam,’’ tambahnya.
Jemaah Haji asal Rohil Wafat
Sementara itu, Plt Kakan Kemenag Rokan Hilir (Rohil) H Khairul melalui Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Rohil H Tarmizi menyampaikan kabar duka, Ahad (23/6). “Innalillahi wainna ilaihi rojiun, telah berpulang ke rahmatullah H Awaluddin Panjaitan pada Sabtu (22/6) sekitar pukul 13.21 waktu di Arab Saudi di King Faisal Hospital,” ujarnya.
Almarhum merupakan salah satu dari 282 jemaah haji asal Rohil yang tergabung dalam Kloter 14 BTH. “Semoga almarhum diterima iman dan islamnya serta menjadi haji yang mabrur. Semoga juga diberikan ketabahan bagi keluarga yang ditinggalkan. Aamiin ya rabbal alamin,” kata Tarmizi.
Dengan wafatnya H Awaluddin ini maka total telah dua orang jemaah haji asal Rohil yang wafat di Tanah Suci. Sebelumnya Uminem Sumo Taruno (70) binti Sumu Taruno meninggal dunia di Arafah, Jumat (14/6) lalu. Kini jemaah haji asal Rohil ada 280 orang.
Ditambahkan para jemaah haji saat ini, menunggu jadwal kembali ke Madinah yang akan diberangkatkan pada 28 Juni. Pemberangkatan ke Madinah setelah tawaf wada. Lebih kurang delapan hari mereka di Madinah untuk menunggu jadwal kepulangan ke Tanah Air pada 6 Juli.
‘’Seperti keberangkatan sebelumnya, maka pada kepulangan juga akan singgah di Batam dengan jadwal pada 7 Juli. Selanjutnya pada 8 Juli diperkirakan tiba di Pelabuhan Dumai dan langsung kembali ke kecamatan masing-masing.
Secara nasional, hingga kemarin tercatat sudah 234 jemaah Indonesia yang meninggal dunia di musim haji tahun ini. Dari jumlah itu, 40 jemaah atau 17 persennya meninggal selama fase pelaksanaan puncak haji di Armuzna (Arafah Muzdalifah Mina).
Meski begitu, secara umum, tingkat kematian pada musim haji kali ini menurun signifikan. Tahun lalu ada 772 jemaah yang wafat di Tanah Suci. Atau turun hingga 70 persen. Penurunan juga terjadi pada jumlah jemaah yang meninggal selama pelaksanaan ibadah di Armuzna. Tahun lalu tercatat ada 63 jemaah.
Kabid Kesehatan PPIH Arab Saudi dr Indro Murwoko menjelaskan, meski jumlah kematian berkurang, pihaknya tetap meminta jemaah untuk tetap menjaga kondisi. ”Sebab, bagaimanapun saat ini kondisi cuaca di Arab Saudi masih sangat panas. Sehingga rawan menimbulkan gangguan kesehatan,” katanya.
Di sisi lain, meski terjadi penurunan yang sangat signifikan, masih adanya jemaah haji yang meninggal di Tanah Suci tetap menjadi salah satu bagian evaluasi Kemenag. ”Sebab, bagi kami, kematian jemaah bukan masalah angka. Tapi, ini menyangkut nyawa para jemaah,” kata Menag RI Yaqut Cholil Qoumas.
Dia menjelaskan, pihaknya tetap akan mengevaluasi prosedur pengawasan dan penanganan kesehatan para jemaah haji Indonesia. Targetnya, tingkat kematian para jemaah selama di Tanah Suci akan terus menurun.
Isu Politik
Isu politik mewarnai hasil pemantauan Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR. Sejumlah sorotan yang disampaikan timwas dianggap memicu kontroversi. Selain dianggap tak valid dan tanpa melalui observasi, evaluasi timwas dituding sarat nuansa politis.
Misalnya, saat rapat koordinasi Timwas Haji DPR dengan jajaran Kemenag di Madinah pada akhir pekan lalu. Salah satu yang jadi sorotan timwas adalah kinerja para petugas haji. Dalam rakor itu, anggota timwas Selly Andriany menyoroti aktivitas sejumlah petugas haji yang tengah berada di pusat perbelanjaan di sekitar Masjid Nabawi, Madinah. ”Mohon maaf nih. Kami melihat petugas haji yang seharusnya bertugas di Masjid Nabawi malah terlihat dalam pertokoan,” katanya.
Sebelumnya, sorotan lain juga dialamatkan timwas terhadap layanan jemaah haji, terutama saat di Armuzna. Hanya, sorotan itu akhirnya jadi bola liar karena dianggap tidak sesuai fakta. Sampai-sampai Naib Amirul Hajj Anwar Abbas ikut mengomentari kinerja timwas. ”Sorotan-sorotan itu seharusnya disertai dengan fakta yang sebenarnya di lapangan,” katanya.
Dia mencontohkan sorotan terhadap para petugas haji yang berada di pertokoan. Saat itu, para petugas memang belum menjalankan tugasnya. Sebab, belum ada satu pun jemaah haji Indonesia yang tiba di Madinah. ”Menurut saya, itu tak masalah. Sebab, jemaah yang akan dilayani kan masih belum tiba. Terus siapa yang mau dilayani?” ucap Buya Anwar, sapaan akrabnya.
Seharusnya, timwas ikut memantau kerja keras para petugas haji di situasi-situasi berat. Misalnya, selama ibadah puncak di Armuzna di tengah suhu yang panas-panasnya. Berbagai sorotan timwas juga ditanggapi Menag Yaqut Cholil Qoumas. Dia meminta jajaran petugas penyelenggara ibadah haji (PPIH) untuk tetap bekerja. ”Untuk urusan politik, biarkan saya yang menangani,” katanya.
Evaluasi Haji Pekan Depan
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy memastikan evaluasi penyelenggaraan ibadah haji 2024 terus dilakukan. Pekan depan, ia berencana terbang ke Arab Saudi untuk pimpin langsung evaluasi penyelenggaraan ibadah haji 2024 di Tanah Suci.
”Saya rencana 3 Juli akan ke Saudi untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap berbagai macam pelayanan haji,” ujarnya saat menyambut kepulangan jemaah haji Indonesia Kloter 1 JKT di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Ahad (23/6) pagi.
Selain evaluasi, Muhadjir akan mengecek proses persiapan pengiriman dam jemaah haji yang akan dikirim ke Indonesia. Rencananya, daging dam tersebut akan dikirim dalam bentuk olahan sehingga bisa aman dikonsumsi. Seperti diketahui, tahun ini, Pemerintah Indonesia meminta agar dam jemaah haji Indonesia bisa dikirimkan ke Tanah Air.
Nantinya, daging tersebut akan dibagikan pada warga tidak mampu, khususnya untuk ibu hamil dan anak-anak. Langkah ini sebagai salah satu ikhtiar mencegah stunting. Saat ini, tim dari Kementerian Agama, Kemenko PMK, Baznas, dan BPOM sudah bekerja mengatur pengelolaan dam tersebut.
”In sya Allah izin dari Kementan juga tidak ada masalah. Saya sudah minta izin agar tim Pak Mentan, Pak Amran bisa bergabung sehingga tak akan ada masalah ketika sampai. Tapi harus dipastikan dalam kondisi baik,” paparnya.
Dalam kesempatan tersebut, Muhadjir turut menyambut kedatangan sekitar 392 jemaah Kloter 1 JKT yang baru tiba dari Tanah Suci. Menurutnya, masih ada 1 jemaah dari kloter tersebut yang terpaksa harus tinggal karena sakit dan memerlukan pengobatan.
Dia berharap, proses pemulangan seluruh jemaah haji Indonesia dapat berjalan lancar tanpa ada kendala. Sejak Sabtu (22/6) malam, jemaah haji Indonesia mulai kembali ke Tanah Air. Kementerian Agama (Kemenag) mengingatkan, supaya jemaah menyelesaikan rangkaian hajinya dengan paripurna. Di antaranya adalah ibadah tawaf wada atau tawaf perpisahan.
Pesan tersebut disampaikan anggota Media Center Kemenag Widi Dwinanda di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur kemarin (23/6). Dia mengatakan semua petugas haji terus mengingatkan supaya sebelum kembali ke Tanah Air, jemaah melakukan tawaf terlebih dahulu.
Meskipun bukan bagian dari rukun haji, Tawaf Wada sangat dianjurkan. “Bagi jemaah haji lansia dan risiko tinggi (risti) dianjurkan melakukan Tawaf Wada dengan menggunakan kursi roda,” katanya. Ketika kondisi di Masjidilharam sesak, mereka bisa menggunakan skuter matik yang sudah disiapkan pengelola.
Widi menjelaskan, jemaah haji lemah dan sakit yang benar-benar tidak mampu melakukan Tawaf Wada dapat mengambil pendapat Imam Malik. Menurut pendapat Imam Malik, hukum tawaf wada adalah sunah dan bagi orang sakit atau uzur. Sehingga bagi yang meninggalkan tawaf wada tidak dikenakan dam.
Widi juga berpesan, sebelum pulang ke Indonesia, seluruh jemaah agar mempersiapkan diri sebaik mungkin. Di antaranya dengan menjaga kesehatan tubuh karena akan melakoni perjalanan udara panjang. Kemudian ditambah perjalanan dari asrama haji menuju kediaman.
“Jemaah haji lemah, lansia, dan risti sebaiknya tidak memburu ibadah-ibadah sunah yang memerlukan tenaga ekstra pasca-mabit di Mina,” katanya. Ibadah yang memaksakan itu seperti dengan selalu datang untuk salat berjamaah di Masjidilharam, melakukan umrah sunah, atau melakukan tawaf sunah berulang-ulang.
Widi menjelaskan berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) pukul 10.10 WIB kemarin, jemaah haji Indonesia yang wafat berjumlah 233 orang. Kemudian pada 23 Juni kemarin, ada 20 kelompok terbang, dengan jumlah 7.961 jemaah haji akan diterbangkan menuju Indonesia.(ilo/fad/amn/mia/wan/ris/c6/oni/jpg)