(RIAUPOS.CO) – Tidak menunggu lama, rencana kolaborasi Pemerintah Kabupaten Kampar dan Kota Pekanbaru dalam membangun kawasan perbatasan sudah dimulai. Hal ini ditandai dengan dilakukannya joint survey di kawasan perbatasan Kabupaten Kampar dan Kota Pekanbaru, oleh satuan kerja (satker) terkait.
Kepala Bappeda Kampar Azwan menyebutkan, pihaknya bersama Pemerintah Kota Pekanbaru telah melakukan Joint Survey, Rabu (12/10) lalu. Kegiatan ini dilakukan sesuai dengan rencana awal saat dilakukan penjajakan kerja sama antarkedua belah pihak.
Survei itu sendiri didahului oleh pertemuan sejumlah satker terkait pada kedua belah pihak sehari sebelumnya. Hadir dalam pertemuan tersebut selain Azwan, Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution, Kabid Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Kabupaten Kampar Hanif, Dirut PDAM Kampar M Rusdi, Kasubbid Infrastruktur dan Pertanahan Bappeda Kabupaten Kampar Zaki Helmi.
''Survei ini untuk awal, dilakukan di kawasan Jalan Teropong yang merupakan perbatasan Kampar dan Pekanbaru. Lalu Jalan Datuk Tunggul dan Jalan Karya Masa. Berdasarkan hasil survei, untuk Jalan Teropong perlu aspal lebih kurang 2 km, sementara di Jalan Karya Masa ada box culvert di atas Sungai Bintungan yang perlu diperbaiki, di sana ada sistem drainase yang kurang baik yang jadi penyebab banjir di kawasan tersebut,'' kata Azwan.
Untuk pengaspalan Jalan Teropong ini, dari hasil Joint Survey itu, akan diupayakan melalui Bankeu Provinsi dan selanjutnya diusulkan statusnya menjadi jalan Provinsi. Solusi kedua adalah, lanjut Azwan, sebagian diaspal oleh Pekanbaru dan sebagian lagi oleh Kampar. Sementara untuk box culvert di Jalan Karya Masa akan diupayakan diperbaiki 2021. Demikian juga dengan gapura perbatasan Kampar dan Kota Pekanbaru, kata Azwan, akan dibangun secara bersama.
Terpisah, Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru Indra Pomi mengatakan, pembangunan kawasan ini penting untuk memenuhi dan memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Pembangunan tidak terbatas kepada infrastruktur jalan saja, tapi juga penanganan sampah, banjir, air minum, kesehatan, pendidikan dan lainnya.
''Maka kami menyambut sejumlah pertemuan pendahulu yang diinisiasi Kepala Bappeda Kampar, Pak Azwan. Tentu kedua belah nanti bersama-sama mengembangkan pembangunan di kawasan perbatasan,'' terang mantan Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kampar ini.(adv)