JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Acara Maulid Akbar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Masjid Istiqlal tadi malam (21/11) dipadati jamaah. Gubernur Anies Baswedan menyebutkan, jamaah yang hadir mencapai 200 ribu orang.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj hadir pada acara itu. Ma’ruf mengingatkan bahwa watak NU adalah organisasi perbaikan. Baik itu perbaikan aspek agama maupun tatanan masyarakat. â€(NU, Red) Menjaga yang lama yang baik. Mengambil yang baru yang lebih baik. Jadi melakukan transformasi,†katanya. Ma’ruf menuturkan, saat ini watak tersebut perlu ditingkatkan. NU juga perlu mendorong inovasi. Dia berharap NU terus konsisten mengawal paham keagamaan.
Dia menyatakan, cara berpikir warga NU harus moderat. Tidak tekstual maupun liberal. Pemikiran warga NU tidak boleh statis. Perlu pijakan ijtihadi atau hasil ijtihad ulama untuk merespons permasalahan yang berkembang. Sebaliknya, NU juga tidak liberal. â€(Liberal, Red) semua ditafsiri. Kebanyakan tafsir. NU itu dinamis,†katanya.
Said Aqil Siroj menyampaikan, istilah maulid atau maulud sama-sama benar. Maulid berarti memperingati atau menghormati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Maulud itu menghormati bayinya. â€Maulid boleh, maulud boleh. Yang penting ada berkatnya,†candanya, disambut riuh jamaah.
Editor : Deslina
Sumber: Jawapos.com
JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Acara Maulid Akbar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Masjid Istiqlal tadi malam (21/11) dipadati jamaah. Gubernur Anies Baswedan menyebutkan, jamaah yang hadir mencapai 200 ribu orang.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj hadir pada acara itu. Ma’ruf mengingatkan bahwa watak NU adalah organisasi perbaikan. Baik itu perbaikan aspek agama maupun tatanan masyarakat. â€(NU, Red) Menjaga yang lama yang baik. Mengambil yang baru yang lebih baik. Jadi melakukan transformasi,†katanya. Ma’ruf menuturkan, saat ini watak tersebut perlu ditingkatkan. NU juga perlu mendorong inovasi. Dia berharap NU terus konsisten mengawal paham keagamaan.
- Advertisement -
Dia menyatakan, cara berpikir warga NU harus moderat. Tidak tekstual maupun liberal. Pemikiran warga NU tidak boleh statis. Perlu pijakan ijtihadi atau hasil ijtihad ulama untuk merespons permasalahan yang berkembang. Sebaliknya, NU juga tidak liberal. â€(Liberal, Red) semua ditafsiri. Kebanyakan tafsir. NU itu dinamis,†katanya.
Said Aqil Siroj menyampaikan, istilah maulid atau maulud sama-sama benar. Maulid berarti memperingati atau menghormati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Maulud itu menghormati bayinya. â€Maulid boleh, maulud boleh. Yang penting ada berkatnya,†candanya, disambut riuh jamaah.
- Advertisement -
Editor : Deslina
Sumber: Jawapos.com