JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Ketegangan terjadi di Balai Kota DKI Jakarta saat aksi unjuk rasa mahasiswa Trisakti berujung bentrok dengan aparat keamanan, Rabu (21/5/2025) sore. Aksi ini sempat terekam jelas oleh kamera pengawas (CCTV), memperlihatkan detik-detik mahasiswa nekat menerobos gerbang kantor pemerintahan.
Sekitar pukul 16.34 WIB, puluhan mahasiswa tampak datang menggunakan sepeda motor dengan melawan arus lalu lintas di Jalan Merdeka Selatan, tepatnya menuju kawasan Balai Kota.
Dua orang mahasiswa yang berboncengan berhasil masuk melalui akses keluar-masuk pegawai yang saat itu masih terbuka. Menyadari hal tersebut, petugas langsung menutup pintu gerbang rapat-rapat.
Hal itu memicu amarah massa yang berada di luar. Aksi dorong pun berubah menjadi bentrokan fisik antara mahasiswa dan aparat. Rekaman lain menunjukkan aksi saling pukul yang merembet hingga ke area dalam Balai Kota.
Kasi Humas Polres Metro Jakarta Pusat Ipda Ruslan menjelaskan, bentrokan berawal dari iring-iringan massa yang berangkat dari kampus menuju Jalan Kebon Sirih, kemudian berbelok ke Jalan Merdeka Selatan melawan arah.
“Dua mahasiswa menggunakan sepeda motor menerobos masuk ke Balai Kota, lalu terjadi keributan yang berujung pengeroyokan terhadap tujuh anggota Polri,” ungkapnya.
AKBP M Firdaus, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, menambahkan bahwa sebanyak 93 mahasiswa beserta 43 unit sepeda motor langsung diamankan dan dibawa ke Polda untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Tujuh anggota kepolisian mengalami luka akibat dugaan penganiayaan dalam kericuhan tersebut.
Sebelumnya, kepolisian telah mengerahkan 967 personel gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Pusat, dan jajaran Polsek untuk mengamankan dua aksi unjuk rasa yang berlangsung di kawasan Monas.
Pada pagi hari, aksi digelar oleh Ikatan Lintas Pegawai PTN Baru se-Indonesia, menuntut pengalihan status PPPK BAST PTNB menjadi PNS.
Sementara itu, siang harinya, mahasiswa Trisakti melakukan demonstrasi menuntut penyelesaian kasus Tragedi Trisakti 12 Mei 1998.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menegaskan, pihaknya tetap mengedepankan pendekatan yang humanis dan profesional dalam mengawal aksi unjuk rasa.
“Kami akan layani saudara-saudara yang menyampaikan pendapat dengan pendekatan humanis dan profesional,” ujarnya.
Sumber: Jawapos.com