Senin, 1 Desember 2025
spot_img

Aparat Australia Ungkap Penyelundupan Narkoba

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Petugas Pasukan Perbatasan Australia (Australian Border Force/ABF) di Sydney menemukan hampir dua kilogram narkotika ilegal berjenis metamfetamin yang disembunyikan di dalam paket impor yang diklaim sebagai alat pelindung corona (Covid-19).

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Jumat (22/5), ABF mengatakan gelombang pertama obat-obatan terlarang tersebut ditemukan pada 6 Mei, disembunyikan di dalam sebuah paket yang berasal dari Kanada dengan isinya dijelaskan sebagai obat-obatan dan pakaian.

Dalam pemeriksaan lebih lanjut, petugas menemukan tidak hanya masker dan cairan pembersih tangan, tetapi juga satu kilogram zat mirip kristal yang disembunyikan di dalam sebuah rongga rahasia yang melekat pada bagian bawah paket. Zat tersebut kemudian teridentifikasi sebagai metamfetamin.

Baca Juga:  Berkah Ramadan, Asral Dapat Bingkisan Jagung dari Istri Gubri

Seorang juru bicara ABF mengatakan kepada Xinhua bahwa kedua paket tersebut dikirim oleh pengirim yang berbeda di Kanada. Pada 8 Mei lalu, petugas ABF di Sydney mencegat paket kedua dari seorang pengirim berbeda di Kanada yang juga berisi masker dan cairan pembersih tangan. Total 800 gram metamfetamin kemudian ditemukan di dalam dua botol cairan pembersih tangan.

Superintendent ABF John Fleming mengatakan para petugas selalu mengawasi siapa pun yang mencoba memanfaatkan pandemi Covid-19 untuk menyelundupkan narkoba ke Australia. "Kami tahu para penjahat akan berusaha keras untuk menyelundupkan narkoba ke Australia, jadi tidak mengherankan mereka mencoba menggunakan barang-barang yang banyak diminati seperti masker dan cairan pembersih tangan untuk menyembunyikannya," papar Fleming seperti dilansir dari Antara.

Baca Juga:  4 Korban Hanyut di Kepenuhan Ditemukan Meninggal Dunia

"Para pelaku kejahatan harus tahu bahwa upaya kami untuk mengamankan perbatasan tidak berhenti karena Covid-19. Kami terus mendeteksi dan menghentikan zat terlarang yang masuk ke Australia, tidak peduli bagaimana zat tersebut disembunyikan," urainya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Petugas Pasukan Perbatasan Australia (Australian Border Force/ABF) di Sydney menemukan hampir dua kilogram narkotika ilegal berjenis metamfetamin yang disembunyikan di dalam paket impor yang diklaim sebagai alat pelindung corona (Covid-19).

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Jumat (22/5), ABF mengatakan gelombang pertama obat-obatan terlarang tersebut ditemukan pada 6 Mei, disembunyikan di dalam sebuah paket yang berasal dari Kanada dengan isinya dijelaskan sebagai obat-obatan dan pakaian.

Dalam pemeriksaan lebih lanjut, petugas menemukan tidak hanya masker dan cairan pembersih tangan, tetapi juga satu kilogram zat mirip kristal yang disembunyikan di dalam sebuah rongga rahasia yang melekat pada bagian bawah paket. Zat tersebut kemudian teridentifikasi sebagai metamfetamin.

Baca Juga:  Waspadai Penyebaran Virus Ebola ke Indonesia

Seorang juru bicara ABF mengatakan kepada Xinhua bahwa kedua paket tersebut dikirim oleh pengirim yang berbeda di Kanada. Pada 8 Mei lalu, petugas ABF di Sydney mencegat paket kedua dari seorang pengirim berbeda di Kanada yang juga berisi masker dan cairan pembersih tangan. Total 800 gram metamfetamin kemudian ditemukan di dalam dua botol cairan pembersih tangan.

Superintendent ABF John Fleming mengatakan para petugas selalu mengawasi siapa pun yang mencoba memanfaatkan pandemi Covid-19 untuk menyelundupkan narkoba ke Australia. "Kami tahu para penjahat akan berusaha keras untuk menyelundupkan narkoba ke Australia, jadi tidak mengherankan mereka mencoba menggunakan barang-barang yang banyak diminati seperti masker dan cairan pembersih tangan untuk menyembunyikannya," papar Fleming seperti dilansir dari Antara.

- Advertisement -
Baca Juga:  Pengacara Nikita Mirzani Minta Penjelasan RS

"Para pelaku kejahatan harus tahu bahwa upaya kami untuk mengamankan perbatasan tidak berhenti karena Covid-19. Kami terus mendeteksi dan menghentikan zat terlarang yang masuk ke Australia, tidak peduli bagaimana zat tersebut disembunyikan," urainya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

- Advertisement -

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Petugas Pasukan Perbatasan Australia (Australian Border Force/ABF) di Sydney menemukan hampir dua kilogram narkotika ilegal berjenis metamfetamin yang disembunyikan di dalam paket impor yang diklaim sebagai alat pelindung corona (Covid-19).

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Jumat (22/5), ABF mengatakan gelombang pertama obat-obatan terlarang tersebut ditemukan pada 6 Mei, disembunyikan di dalam sebuah paket yang berasal dari Kanada dengan isinya dijelaskan sebagai obat-obatan dan pakaian.

Dalam pemeriksaan lebih lanjut, petugas menemukan tidak hanya masker dan cairan pembersih tangan, tetapi juga satu kilogram zat mirip kristal yang disembunyikan di dalam sebuah rongga rahasia yang melekat pada bagian bawah paket. Zat tersebut kemudian teridentifikasi sebagai metamfetamin.

Baca Juga:  Waspadai Penyebaran Virus Ebola ke Indonesia

Seorang juru bicara ABF mengatakan kepada Xinhua bahwa kedua paket tersebut dikirim oleh pengirim yang berbeda di Kanada. Pada 8 Mei lalu, petugas ABF di Sydney mencegat paket kedua dari seorang pengirim berbeda di Kanada yang juga berisi masker dan cairan pembersih tangan. Total 800 gram metamfetamin kemudian ditemukan di dalam dua botol cairan pembersih tangan.

Superintendent ABF John Fleming mengatakan para petugas selalu mengawasi siapa pun yang mencoba memanfaatkan pandemi Covid-19 untuk menyelundupkan narkoba ke Australia. "Kami tahu para penjahat akan berusaha keras untuk menyelundupkan narkoba ke Australia, jadi tidak mengherankan mereka mencoba menggunakan barang-barang yang banyak diminati seperti masker dan cairan pembersih tangan untuk menyembunyikannya," papar Fleming seperti dilansir dari Antara.

Baca Juga:  Agnez Mo Ungkapkan Kecintaanya untuk Indonesia

"Para pelaku kejahatan harus tahu bahwa upaya kami untuk mengamankan perbatasan tidak berhenti karena Covid-19. Kami terus mendeteksi dan menghentikan zat terlarang yang masuk ke Australia, tidak peduli bagaimana zat tersebut disembunyikan," urainya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari