Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Komisioner KPU Debat Sengit dengan Kuasa Hukum 02

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan terlibat perdebatan sengit dengan anggota tim kuasa hukum pasangan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto – Sandiaga Uno, Teuku Nasrullah.

Perdebatan itu terjadi di dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat, Jumat (21/6/2019). Perdebatan bermula saat Nasrullah bertanya ke Anas Nashikin, saksi tim kuasa hukum paslon 02 di sidang sengketa hasil Pilpres 2019.

Pertanyaan itu terkait acara pelatihan mentor saksi pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) – Ma’ruf Amin. ’’Acara TOT (training of trainer) terbatas dan tertutup untuk saksi 01. Tadi Anda sebut hadir KPU, Bawaslu dan DKPP?’’ tanya Nasrullah ke Anas dalam persidangan.

Anas mengaku perwakilan KPU, Bawaslu, dan DKPP hadir di acara pelatihan mentor saksi. Perwakilan tiga institusi itu hadir sebagai pemberi materi. ’’Lalu, KPU memberikan materi apa?’’ tanya Nasrullah kepada Anas.

Baca Juga:  2019, Imigrasi Bagansiapiapi Terbitkan 5.092 Paspor

Menurut Anas, perwakilan KPU berbicara tentang tata kerja tata kelola lembaga penyelenggara pemilu terkait dengan pelaksanaan pesta demokrasi. Jawaban itu, lantas disambut Nasrullah dengan pertanyaan lanjutan. Dia merasa heran Anas mengundang KPU dan Bawaslu meskipun acara itu bersifat tertutup internal.

’’Kenapa menghadirkan KPU dan Bawaslu? Apa sudah menempatkan KPU bagian tidak terpisahkan?’’ tanya Nasrullah ke Anas.
Pertanyaan itu membuat Komisioner KPU Wahyu Setiawan menyampaikan protes di dalam persidangan. Wahyu tidak terima pertanyaan Nasrullah yang mengesankan KPU menjadi bagian paslon tertentu.

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan terlibat perdebatan sengit dengan anggota tim kuasa hukum pasangan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto – Sandiaga Uno, Teuku Nasrullah.

Perdebatan itu terjadi di dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat, Jumat (21/6/2019). Perdebatan bermula saat Nasrullah bertanya ke Anas Nashikin, saksi tim kuasa hukum paslon 02 di sidang sengketa hasil Pilpres 2019.

- Advertisement -
Pertanyaan itu terkait acara pelatihan mentor saksi pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) – Ma’ruf Amin. ’’Acara TOT (training of trainer) terbatas dan tertutup untuk saksi 01. Tadi Anda sebut hadir KPU, Bawaslu dan DKPP?’’ tanya Nasrullah ke Anas dalam persidangan.

Anas mengaku perwakilan KPU, Bawaslu, dan DKPP hadir di acara pelatihan mentor saksi. Perwakilan tiga institusi itu hadir sebagai pemberi materi. ’’Lalu, KPU memberikan materi apa?’’ tanya Nasrullah kepada Anas.

Baca Juga:  MA Kabulkan Kasasi, Idrus Marham Bakal Keluar September 2020

Menurut Anas, perwakilan KPU berbicara tentang tata kerja tata kelola lembaga penyelenggara pemilu terkait dengan pelaksanaan pesta demokrasi. Jawaban itu, lantas disambut Nasrullah dengan pertanyaan lanjutan. Dia merasa heran Anas mengundang KPU dan Bawaslu meskipun acara itu bersifat tertutup internal.

’’Kenapa menghadirkan KPU dan Bawaslu? Apa sudah menempatkan KPU bagian tidak terpisahkan?’’ tanya Nasrullah ke Anas.
Pertanyaan itu membuat Komisioner KPU Wahyu Setiawan menyampaikan protes di dalam persidangan. Wahyu tidak terima pertanyaan Nasrullah yang mengesankan KPU menjadi bagian paslon tertentu.
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari