JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah mencetuskan program Merdeka Belajar. Di mana program tersebut memberikan kesempatan belajar secara bebas dan nyaman kepada para siswa dengan memperhatikan bakat alami yang mereka miliki.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendikbud Ainun Naim mengatakan, pihaknya dalam program tersebut akan menerapkan kolaborasi dan pembinaan antar sekolah. Baik tingkat TK, SD, SMP, SMA/SMK dan juga pendidikan informal.
Yang di maksudkan adalah, Indonesia memiliki banyak sekolah yang memiliki sejumlah prestasi di dunia, namun demikian, banyak juga sekolah yang belum memenuhi standar mutu pendidikan nasional.
"Kita banyak sekolah maju, bahkan kalau kita lihat kompetisi tingkat dunia, sering kita menemukan murid kita menjadi juara di berbagai ajang olimpiade, tetapi banyak juga sekolah kita yang belum memenuhi standar mutu pendidikan. Nah yang kita maksudkan adanya kolaborasi ini adalah sekolah yang maju itu hendaknya membantu mengembangkan sekolah yang belum maju," ungkap dia melalui webinar, Sabtu (20/6).
Kolaborasi tersebut yakni seperti meningkatkan kapasitas guru, pertukaran guru hingga membantu sekolah tersebut memenuhi kebutuhan bahan materi untuk para murid.
"Jadi ada kerja sama antara sekolah yang berkualitas tinggi dengan yang harus bekerja keras untuk mengejar ketertinggalan," tambah dia.
Nantinya, para sekolah-sekolah yang memberikan pendampingan kepada satuan pendidikan yang masih belum memenuhi standar pendidikan akan disebut dengan Sekolah Penggerak.
"Sekolah-sekolah ini kita sebut dengan Sekolah Penggerak, guru juga begitu, yang punya kualifikasi lebih tinggi harus mengembangkan guru lainnya yang belum memenuhi standar kualifikasi guru, kita namakan Guru Penggerak," tutupnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi