JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pesawat nirawak atau drone memang dirancang untuk keperluan terbang tanpa dibutuhkan pilot di dalamnya. Di beberapa negara, drone juga dipakai untuk keperluan spionase atau mata-mata oleh militer untuk menjaga suatu negara dari ancaman yang mungkin datang dari luar.
Tak hanya drone militer saja yang kini punya kemampuan daya jelajah yang tinggi dan jauh. Drone yang banyak dibuat oleh pabrikan-pabrikan teknologi saat ini juga demikian, bisa terbang tinggi dan cukup jauh.
Beda peruntukan, drone di pasaran kini biasanya digunakan untuk keperluan entertainment misalnya mengambil foto atau video dari kejauhan atau untuk kebutuhan pemetaan lokasi suatu tempat.
Untuk drone sendiri, salah satu nama yang cukup dikenal saat ini adalah DJI. Pabrikan tersebut banyak membesut drone dengan kemampuan dan teknologi tinggi yang kemudian bisa digunakan masyarakat untuk banyak keperluan yang dia butuhkan.
Namun yang satu ini jangan ditiru. Drone besutan DJI yakni DJI Mini 2 ini malah digunakan untuk mengirimkan paket narkotika oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Dilansir dari Ubergizmo, drone DJI Mini 2 digunakan untuk menyelundupkan narkoba ke perbatasan Amerika Serikat (AS)-Meksiko.
Kasus penyelundupan narkoba ke perbatasan dengan drone memang telah banyak dilaporkan. Namun, kasus yang satu ini dilaporkan berbeda lantaran menggunakan drone berukuran mungil untuk menyelundupkan narkoba ke perbatasan Meksiko.
Drone ini jelas tidak dirancang untuk melakukan hal yang melawan hukum. Selain untuk mengirim narkoba, seperti sudah disinggung di atas, cukup banyak terdengar cerita tentang bagaimana drone telah digunakan untuk menyelundupkan barang selundupan dan bahkan membantu dalam upaya melarikan diri dari penjara.
Menurut surat perintah penggeledahan yang baru-baru ini dirilis dari Drug Enforcement Administration, tampaknya pada Oktober 2021 lalu, Stasiun Patroli Perbatasan Campo Tecate melihat sebuah drone terbang di atas pagar setinggi 25 kaki atau 7 meter lebih sebelum akhirnya mobil Mercedes abu-abu tiba dan seorang pria berusaha untuk mengumpulkan drone tersebut.
Sadar ada yang janggal, para penegak hukum di wilayah tersebut kemudian sigap melakukan penindakan. Nah, diketahui drone yang digunakan para pelaku adalah drone DJI Mini 2 yang merupakan drone berukuran kecil.
Ini adalah drone kecil dibandingkan dengan drone biasa dan jelas tidak dirancang untuk mengangkut barang. Drone itu sendiri memiliki berat 249 gram, tetapi paket yang dibawanya justru diketahui lebih berat yaitu mencapai 259 gram. Namun, untuk perjalanan yang cukup singkat yang hanya melewati tembok perbatasan, ada kemungkinan bahwa itu benar-benar dapat digunakan untuk membawa lebih dari beratnya sendiri.
Aparat penegak hukum kemudian sedang mencari untuk menarik data dari drone seperti data dari kartu MicroSD-nya. Tetapi tidak jelas apakah mereka akan memerlukan data tambahan dari produsen drone atau tidak untuk mengungkapkan siapa pelaku penyelundupan narkoba dengan drone ini. Selain itu, dari daerah tempat ditemukannya drone mini ini memang dilaporkan kerap terjadi aktivitas kartel narkoba yang terus mencari cara menyelundupkan narkotika.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman