Kamis, 19 September 2024

Yusril Kutip Tiga Ayat Alquran

JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Ketua Tim Hukum Joko Widodo – Ma’ruf Amin, Yusril Ihza Mahendra mengutip tiga ayat alquran saat membacakan jawaban sebagai pihak terkait di sidang sengketa Pilpres 2019. Ayat alquran tersebut untuk mengangkat muruah Mahkamah Konstitusi (MK) yang sempat delegitimasi oleh kubu Prabowo Subianto – Sandiaga Uno.

Menurut Yusril, MK merupakan pihak berwenang yang diatur dalam undang-undang dalam menyelesaikan perselisihan pemilu. Dia menjelaskan, perselisihan dalam pemilu lazim dan sangat mungkin akan terjadi dalam kehidupan demokrasi di suatu negara modern yang jika dilihat dari perspektif Islam, hal-hal seperti itu akan bisa diselesaikan oleh badan-badan peradilan yang imparsial dan objektif.

“Alquran telah memberikan pedoman dan bimbingan mengenai pembentukan mahkamah untuk memutuskan berbagai perselisihan dalam kehidupan demokrasi sebuah negara modern sebagaimana tertuang dalam surah An-Nisa ayat 58,” kata Yusril.

Baca Juga:  Lima Bus Tambahan untuk Vaksinasi Corona Akan Dilepas Walikota

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu untuk menyampaikan amanat kepada barang siapa yang berhak untuk menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaklah kamu menetapkannya dengan adil. Sesungguhnya Allah sebaik-baik pemberi pelajaran kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat,” kata Yusril membacakan terjemahan ayat An-Nisa ayat 58.

Yusril melanjutkan, dalam surah An-Nisa ayat 135 disebutkan, wahai orang-orang yang beriman, jadilah kalian penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, walaupun terhadap dirimu sendiri atau terhadap kedua orang tuamu. Jika mereka kaya atau miskin, maka Allah lebih tahu akan kemaslahatannya. Maka janganlah kalian mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kalian memutarbalikkan kata- kata atau enggan menjadi saksi, maka ketahuilah bahwa Allah Maha Teliti terhadap segala sesuatu yang kalian kerjakan.

- Advertisement -
Baca Juga:  Reaktif, Satu Peserta Ujian SKB Dijadwalkan BKN

“Kemudian di dalam surah Al-Maidah ayat 8 Allah berfirman wahai orang- orang yang beriman, jadilah kalian penegak keadilan karena Allah dan jika kalian menjadi saksi, hendaklah memberikan keterangan dengan adil. Dan janganlah kebencian kalian terhadap suatu golongan mendorong kalian untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa,” tutur Yusril.

Lebih jauh kata Yusril, hal yang disoal Prabowo – Sandi dengan KPU dan Bawaslu dalam sengketa Pilpres ini bukanlah berkaitan dengan perselisihan mengenai konsepsi ketuhanan yang menjadi doktrin teologis suatu agama.

- Advertisement -

“Konsepsi ketuhanan justru tidak mungkin bisa diselesaikan oleh para pemimpin dan pemeluk agama-agama yang berbeda di atas dunia ini, apa pun dan bagaimana pun argumentasi teologis yang dikemukakan,” katanya. (tan)

Sumber: Jpnn.com
Editor: Deslina

   

JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Ketua Tim Hukum Joko Widodo – Ma’ruf Amin, Yusril Ihza Mahendra mengutip tiga ayat alquran saat membacakan jawaban sebagai pihak terkait di sidang sengketa Pilpres 2019. Ayat alquran tersebut untuk mengangkat muruah Mahkamah Konstitusi (MK) yang sempat delegitimasi oleh kubu Prabowo Subianto – Sandiaga Uno.

Menurut Yusril, MK merupakan pihak berwenang yang diatur dalam undang-undang dalam menyelesaikan perselisihan pemilu. Dia menjelaskan, perselisihan dalam pemilu lazim dan sangat mungkin akan terjadi dalam kehidupan demokrasi di suatu negara modern yang jika dilihat dari perspektif Islam, hal-hal seperti itu akan bisa diselesaikan oleh badan-badan peradilan yang imparsial dan objektif.

“Alquran telah memberikan pedoman dan bimbingan mengenai pembentukan mahkamah untuk memutuskan berbagai perselisihan dalam kehidupan demokrasi sebuah negara modern sebagaimana tertuang dalam surah An-Nisa ayat 58,” kata Yusril.

Baca Juga:  Pengamat Militer Menilai, Istana Justru Melemahkan Sikap Menlu

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu untuk menyampaikan amanat kepada barang siapa yang berhak untuk menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaklah kamu menetapkannya dengan adil. Sesungguhnya Allah sebaik-baik pemberi pelajaran kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat,” kata Yusril membacakan terjemahan ayat An-Nisa ayat 58.

Yusril melanjutkan, dalam surah An-Nisa ayat 135 disebutkan, wahai orang-orang yang beriman, jadilah kalian penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, walaupun terhadap dirimu sendiri atau terhadap kedua orang tuamu. Jika mereka kaya atau miskin, maka Allah lebih tahu akan kemaslahatannya. Maka janganlah kalian mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kalian memutarbalikkan kata- kata atau enggan menjadi saksi, maka ketahuilah bahwa Allah Maha Teliti terhadap segala sesuatu yang kalian kerjakan.

Baca Juga:  AHY Sepakat TWK Tak Jadi Acuan KPK Berhentikan Pegawai

“Kemudian di dalam surah Al-Maidah ayat 8 Allah berfirman wahai orang- orang yang beriman, jadilah kalian penegak keadilan karena Allah dan jika kalian menjadi saksi, hendaklah memberikan keterangan dengan adil. Dan janganlah kebencian kalian terhadap suatu golongan mendorong kalian untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa,” tutur Yusril.

Lebih jauh kata Yusril, hal yang disoal Prabowo – Sandi dengan KPU dan Bawaslu dalam sengketa Pilpres ini bukanlah berkaitan dengan perselisihan mengenai konsepsi ketuhanan yang menjadi doktrin teologis suatu agama.

“Konsepsi ketuhanan justru tidak mungkin bisa diselesaikan oleh para pemimpin dan pemeluk agama-agama yang berbeda di atas dunia ini, apa pun dan bagaimana pun argumentasi teologis yang dikemukakan,” katanya. (tan)

Sumber: Jpnn.com
Editor: Deslina

   

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari