Sabtu, 9 November 2024

Olah Serasah Membawa Berkah

- Advertisement -

(RIAUPOS.CO) – POHON memberikan manfaat bagi alam dan lingkungan. Bahkan helaian daun yang jatuh pun masih bisa bermanfaat, juga bernilai lebih jika dimanfaatkan dengan baik oleh orang-orang yang tepat.  Itulah yang dilakukan Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Minas Tahura. Mereka memanfaatkan sampah organik yang bersumber dari Serasah, yakni bahan organik mati berupa ranting dan daun bekas di kawasan konservasi Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Hasyim (SSH), menjadi kompos. Dengan pemanfaatan Serasah tersebut bisa membawa berkah menjadi bermanfaat secara ekonomi dan lingkungan.

Ketua KPH Minas Tahura Setio Widodo menjelaskan, Tahura SSH adalah kawasan hutan yang terbagi dalam zona-zona, salah satunya adalah zona pemanfaatan yang dibolehkan digunakan sebagai wisata alam.

- Advertisement -

“Wisata hutan adalah lokasi yang menarik. Ada pepohonan, fauna, dan lain-lain. Kita juga harus memikirkan terkait keindahan, kebersihan, dan keselamatan. Salah satu yang harus diperhatikan adalah masalah kebersihan. Di hutan serasah itu banyak, tiap hari ada daun yang gugur, dan tertumpuk di lantai hutan,” kata Setio, akhir pekan lalu.

Baca Juga:  Dirjen Cipta Karya Bantu Air Bersih di KITB

Dikatakannya, pihaknya membersihkan zona pemanfaatan agar aman dan nyaman saat dikunjungi masyarakat. Selain itu, juga sebagai antisipasi terhadap munculnya satwa berbahaya yang bisa menganggu pengunjung seperti ular dan lainnya.

Menurut Setio, ular adalah satwa yang saat musim panas mencari tempat-tempat seperti di balik Serasah, sehingga diperlukan pembersihan serasah di lantai hutan zona pemanfaatan. Oleh karena itu, Serasah tersebut kemudian dimanfaatkan lagi menjadi suatu hak yang berguna dan bernilai ekonomi. Terlebih Setio menuturkan, pihaknya juga memiliki alat untuk pengolahan kompos. “Ketika Serasah ini dibersihkan, terus mau dikemanakan. Maka dari itu, kami jadikan Serasah ini kompos, jadi tidak dibuang cuma-cuma. Kami juga memiliki koperasi supaya bisa fokus pengelolaan dari sisi menejerial dan pemasaran, yaitu Koperasi Tahura Sejahtera,” ujarnya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Kejanggalan Penangkapan Aktivis Ravio Patra

Selain itu, Setio menambahkan, pihaknya sengaja memanfaatkan Serasah agar menjadi lebih berguna. Namun ia mengakui pengolahan kompos tersebut tidak mengejar target khusus, tapi meningkatkan pemanfaatan Serasah. “Hutan memang ada potensi, kami lebih meningkatkan nilai tambah dari pada dibuang,” pparnya.

Setio menuturkan, kegiatan ini juga menjadi edukasi bagi masyarakat. Pihaknya juga terbuka untuk berbagi ilmu untuk masyarakat. Baik untuk dimanfaatkan keperluan sehari-hari, atau lainnya. “Kami siap mengedukasi, yang mau belajar, kami siap berbagi. Baik umum atau sekolah atau pendidikan,” ujarnya.

Dengan pemanfaatan kompos dari Serasah ini diharapkan bisa menjadi nilai tambah, tak hanya serasah dari hutan, masyarakat juga bisa memanfaatkan sampah organik dari rumah tangga. “Sampah ini ada nilainya, kami kembalikan lagi ke lingkungan yang bermanfaat untuk tanaman,” pungkas Setio.(ali)

 

Laporan MUJAWAROH ANNAFI, Pekanbaru

 

(RIAUPOS.CO) – POHON memberikan manfaat bagi alam dan lingkungan. Bahkan helaian daun yang jatuh pun masih bisa bermanfaat, juga bernilai lebih jika dimanfaatkan dengan baik oleh orang-orang yang tepat.  Itulah yang dilakukan Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Minas Tahura. Mereka memanfaatkan sampah organik yang bersumber dari Serasah, yakni bahan organik mati berupa ranting dan daun bekas di kawasan konservasi Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Hasyim (SSH), menjadi kompos. Dengan pemanfaatan Serasah tersebut bisa membawa berkah menjadi bermanfaat secara ekonomi dan lingkungan.

Ketua KPH Minas Tahura Setio Widodo menjelaskan, Tahura SSH adalah kawasan hutan yang terbagi dalam zona-zona, salah satunya adalah zona pemanfaatan yang dibolehkan digunakan sebagai wisata alam.

“Wisata hutan adalah lokasi yang menarik. Ada pepohonan, fauna, dan lain-lain. Kita juga harus memikirkan terkait keindahan, kebersihan, dan keselamatan. Salah satu yang harus diperhatikan adalah masalah kebersihan. Di hutan serasah itu banyak, tiap hari ada daun yang gugur, dan tertumpuk di lantai hutan,” kata Setio, akhir pekan lalu.

- Advertisement -
Baca Juga:  Bursa Efek Pakistan Diserang Teroris, 5 Tewas

Dikatakannya, pihaknya membersihkan zona pemanfaatan agar aman dan nyaman saat dikunjungi masyarakat. Selain itu, juga sebagai antisipasi terhadap munculnya satwa berbahaya yang bisa menganggu pengunjung seperti ular dan lainnya.

Menurut Setio, ular adalah satwa yang saat musim panas mencari tempat-tempat seperti di balik Serasah, sehingga diperlukan pembersihan serasah di lantai hutan zona pemanfaatan. Oleh karena itu, Serasah tersebut kemudian dimanfaatkan lagi menjadi suatu hak yang berguna dan bernilai ekonomi. Terlebih Setio menuturkan, pihaknya juga memiliki alat untuk pengolahan kompos. “Ketika Serasah ini dibersihkan, terus mau dikemanakan. Maka dari itu, kami jadikan Serasah ini kompos, jadi tidak dibuang cuma-cuma. Kami juga memiliki koperasi supaya bisa fokus pengelolaan dari sisi menejerial dan pemasaran, yaitu Koperasi Tahura Sejahtera,” ujarnya.

Baca Juga:  Alif Saviola, Anak Duri Antarkan Tim Pelajar Indonesia Berjaya di Cina

Selain itu, Setio menambahkan, pihaknya sengaja memanfaatkan Serasah agar menjadi lebih berguna. Namun ia mengakui pengolahan kompos tersebut tidak mengejar target khusus, tapi meningkatkan pemanfaatan Serasah. “Hutan memang ada potensi, kami lebih meningkatkan nilai tambah dari pada dibuang,” pparnya.

Setio menuturkan, kegiatan ini juga menjadi edukasi bagi masyarakat. Pihaknya juga terbuka untuk berbagi ilmu untuk masyarakat. Baik untuk dimanfaatkan keperluan sehari-hari, atau lainnya. “Kami siap mengedukasi, yang mau belajar, kami siap berbagi. Baik umum atau sekolah atau pendidikan,” ujarnya.

Dengan pemanfaatan kompos dari Serasah ini diharapkan bisa menjadi nilai tambah, tak hanya serasah dari hutan, masyarakat juga bisa memanfaatkan sampah organik dari rumah tangga. “Sampah ini ada nilainya, kami kembalikan lagi ke lingkungan yang bermanfaat untuk tanaman,” pungkas Setio.(ali)

 

Laporan MUJAWAROH ANNAFI, Pekanbaru

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari