(RIAUPOS.CO) — Karena merebaknya virus Corona, pemerintah mengimbau untuk tidak berkegiatan di luar rumah dan menghindari kerumunan. Beberapa kampus juga menerapkan hal tersebut. Sebagai gantinya, mahasiswa harus melaksanakan perkuliahan secara daring.
Agung adalah salah satu mahasiswa di kampus tersebut. Di hari pertama libur, dosennya juga menerapkan kuliah online. Ia menyimak berbagai informasi dari dosen baik melalui WhatsApp maupun Google Classroom.
Saat sedang disibukkan dengam gawainya dan mengetikkan pertanyaan yang kurang ia pahami terkait suatu hal di grup WhatsApp, ia mendengar ocehan ibunya di dapur.
Sambil menyapu lantai, sang ibu terus mengomel dan menyindir Agung yang dianggap terlalu banyak bermain di depan gawai dan tidak membantu ibunya di rumah. Bahkan, sang ibu juga sempat membanding-bandingkan Agung dengan anak tetangga.
“Hape teruus, kuliah hape, libur hape, kapanlah bantu orang tua. Libur nggak libur sama aja,” omel ibu Agung.
Panas dengan omelan ibunya, Agung masuk ke kamar karena malas menjelaskan dan berdebat. Bukannya situasi semakin membaik, kemarahan ibu Agung semakin menjadi-jadi.
Takut dicap sebagai anak durhaka, akhirnya Agung keluar dari kamar dan menjelaskan kepada ibunya, jika kampus memang libur, tetapi tidak berarti perkuliahan libur. Hanya saja pembelajaran tatap muka beralih menjadi pembelajaran secara daring.
“Buk, Agung lagi kuliah Buk, ini dosennya lagi menjelaskan tugas yang harus segera diselesaikan. Sekarang belajarnya online karena Corona, Buk,” jelas Agung panjang lebar.
Setelah mendengarkan penjelasan Agung, sang ibu mengangguk-angguk dan meninggalkan Agung. “Pintar anak sekarang ini berbohong, mentang-mentang ibunya nggak tahu apa-apa,” ucap ibu Agung yang masih dapat didengar dengan jelas oleh Agung.
Kendati demikian, sang ibu tidak terdengar lagi omelannya, dan kembali mengerjakan pekerjaan rumah yang tertunda.(a)