Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Rajin Olahraga Tak Menjamin Terhindar dari Serangan Jantung

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Serangan jantung bisa mengancam siapa saja. Tak lagi hanya usia tua tetapi sudah bergeser ke usia produktif. Sekalipun seseorang sudah rajin berolahraga pun, tidak menjamin akan terhindar dari penyakit jantung.

Memang benar, olahraga dan aktif bergerak bisa membuat tubuh lebih sehat sehingga mencegah serangan jantung. Namun bukan berarti orang yang rajin olahraga, tidak terkena serangan jantung.

“Olahraga tak menjamin seseorang tak terkena serangan jantung. Malah ada yang baru saja main futsal bisa terkena serangan jantung kan,” tegas Direktur Utama RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Iwan Dakota kepada JawaPos.com, Selasa (18/2).

Dalam laman Hopkins Medicine, Pakar Pencegahan Penyakit Jantung Michael Blaha, M.D., M.P.H. dari Hopkins Ciccarone Center menjelaska,  seseorang memang harus banyak bergerak dan aktif. Duduk seharian di depan komputer, di depan T,  dan pulang pergi ke dan dari tempat kerja, semua aktivitas itu berdampak negatif bagi kesehatan jantung. Sekalipun jika Anda berolahraga setiap hari.

Baca Juga:  Satgas: Jemaah Haji Sehat Tak Perlu Karantina saat Tiba di Indonesia

“Enggak aktif bergerak, kemudian mencoba untuk menebus perilaku tidak aktif itu dengan 45 menit olahraga. Itu juga kurang tepat,” kata Michael Blaha.

“Periode kecil olahraga itu tidak bisa mengimbangi kurangnya aktivitas sepanjang hari,” jelasnya.

Apa perbedaan antara olahraga dan aktivitas?

Olahraga dan aktivitas adalah dua hal yang berbeda. Olahraga adalah gerak yang disengaja untuk meningkatkan detak jantung, memperkuat otot, dan meningkatkan fleksibilitas. Ditentukan dengan waktu yang terstruktur untuk fokus pada kesehatan fisik.

Sedangkan aktivitas, menggambarkan seberapa banyak Anda bergerak sepanjang hari. Seseorang bisa tetap aktif melakukan hal-hal seperti berjalan, menaiki tangga, berdiri, dan bergerak hampir sepanjang hari.

Penelitian menunjukkan bahwa terlalu banyak duduk sepanjang hari dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, diabetes, dan bahkan kanker. Itulah mengapa aktivitas ringan dibutuhkan, yang diimbangi dengan olahraga. Termasuk jika Anda memiliki berat badan ideal. Tak menjamin bebas dari serangan jantung.

Baca Juga:  Ayah yang Baik Harus Punya 7 Hal Ini

“Namun tak menutup kemungkinan, punya berat badan ideal tapi masih memiliki kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, atau gula darah tinggi, yang dapat meningkatkan peluang terkena serangan jantung, stroke, atau diabetes,” jelasnya.

“Berolahraga dan sering bergerak sepanjang hari baik untuk semua orang. Aktivitas teratur juga elemen penting untuk menjaga kesehatan jantung yang baik,” jelasnya

Maka setidaknya 30 menit latihan sedang hingga berat, tiga hingga lima kali seminggu. Harus lima menit bergerak setiap jam. Dan berjalan 10 ribu langkah sehari.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Serangan jantung bisa mengancam siapa saja. Tak lagi hanya usia tua tetapi sudah bergeser ke usia produktif. Sekalipun seseorang sudah rajin berolahraga pun, tidak menjamin akan terhindar dari penyakit jantung.

Memang benar, olahraga dan aktif bergerak bisa membuat tubuh lebih sehat sehingga mencegah serangan jantung. Namun bukan berarti orang yang rajin olahraga, tidak terkena serangan jantung.

- Advertisement -

“Olahraga tak menjamin seseorang tak terkena serangan jantung. Malah ada yang baru saja main futsal bisa terkena serangan jantung kan,” tegas Direktur Utama RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Iwan Dakota kepada JawaPos.com, Selasa (18/2).

Dalam laman Hopkins Medicine, Pakar Pencegahan Penyakit Jantung Michael Blaha, M.D., M.P.H. dari Hopkins Ciccarone Center menjelaska,  seseorang memang harus banyak bergerak dan aktif. Duduk seharian di depan komputer, di depan T,  dan pulang pergi ke dan dari tempat kerja, semua aktivitas itu berdampak negatif bagi kesehatan jantung. Sekalipun jika Anda berolahraga setiap hari.

- Advertisement -
Baca Juga:  Satgas: Jemaah Haji Sehat Tak Perlu Karantina saat Tiba di Indonesia

“Enggak aktif bergerak, kemudian mencoba untuk menebus perilaku tidak aktif itu dengan 45 menit olahraga. Itu juga kurang tepat,” kata Michael Blaha.

“Periode kecil olahraga itu tidak bisa mengimbangi kurangnya aktivitas sepanjang hari,” jelasnya.

Apa perbedaan antara olahraga dan aktivitas?

Olahraga dan aktivitas adalah dua hal yang berbeda. Olahraga adalah gerak yang disengaja untuk meningkatkan detak jantung, memperkuat otot, dan meningkatkan fleksibilitas. Ditentukan dengan waktu yang terstruktur untuk fokus pada kesehatan fisik.

Sedangkan aktivitas, menggambarkan seberapa banyak Anda bergerak sepanjang hari. Seseorang bisa tetap aktif melakukan hal-hal seperti berjalan, menaiki tangga, berdiri, dan bergerak hampir sepanjang hari.

Penelitian menunjukkan bahwa terlalu banyak duduk sepanjang hari dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, diabetes, dan bahkan kanker. Itulah mengapa aktivitas ringan dibutuhkan, yang diimbangi dengan olahraga. Termasuk jika Anda memiliki berat badan ideal. Tak menjamin bebas dari serangan jantung.

Baca Juga:  Ular

“Namun tak menutup kemungkinan, punya berat badan ideal tapi masih memiliki kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, atau gula darah tinggi, yang dapat meningkatkan peluang terkena serangan jantung, stroke, atau diabetes,” jelasnya.

“Berolahraga dan sering bergerak sepanjang hari baik untuk semua orang. Aktivitas teratur juga elemen penting untuk menjaga kesehatan jantung yang baik,” jelasnya

Maka setidaknya 30 menit latihan sedang hingga berat, tiga hingga lima kali seminggu. Harus lima menit bergerak setiap jam. Dan berjalan 10 ribu langkah sehari.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari