Sabtu, 23 November 2024
spot_img

UNESCO Tetapkan Pantun Sebagai WBTB Dunia

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Akhirnya United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) tetapkan pantun sebagai warisan budaya, Kamis (17/12/2020) sekitar pukul 20.30 WIB atau pukul 14.30 waktu Paris. Sebagaimana diketahui, Pantun diusulkan ke UNESCO sejak tahun 2017 oleh negara Indonesia dan Malaysia.  

Sidang penetapan berlangsung secara daring dengan tuan rumah negara Jamaica. 

Ketua MKA Lembaga Adat Melayu Riau, Datuk Seri Al Azhar dan Dr Pudentia mewakili Asosiasi Tradisi Lisan (ATL) selaku Non-Governmental Organization (NGO) Kebudayaan yang terakreditasi di UNESCO turut menghadiri sidang ini di samping delegasi resmi pemerintah Indonesia dan Malaysia.

Ketua Umum ATL  pusat Dr Pudentia mengatakan, bahwa keberhasilan ini adalah usaha dan kerja keras bersama ATL Indonesia khususnya ATL Riau dan Kepri.

Baca Juga:  Airlangga Dorong Penyelesaian IJEPA serta Kerangka Kerja Sama IPEF dan RCEP

“Kita bisa bersyukur karena Pantun sudah ditetapkan UNESCO sebagai  Representative List Indonesia bersama Malaysia. Terima kasih atas dukungan dan perhatian Bapak Ibu teman-teman semua,” ungkap Pudentia.

Sementara Kepala Dinas Kebudayaan Riau yang juga pengurus ATL pusat, Raja Yoserizal Zen menjelaskan, sejak tahun 2017 Provinsi Riau melalui Dinas Kebudayaan telah melakukan banyak hal dalam upaya agar Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Pantun layak ditetapkan oleh UNESCO. 

Lanjutnya, berbagai seminar, pameran, dan aktivitas terkait pantun di masyarakat senantiasa dilakukan secara intens. Tentu saja peran ATL Riau yang menuruskan Datuk Seri Al azhar menjadi daya juang yang tinggi. 

Menurut Raja Yoserizal Zen yang kerap disapa Atuk Yos itu, usaha mendemamkan pantun di masyarakat telah berlangsung sejak lama.

Baca Juga:  Jangan Bebani Wali Murid Biaya Rapid Test

“Pemerintah Provinsi Riau bersama ATL Riau terus bergerak mendemamkan pantun di masyarakat. Usaha ini semakin bergeliat sejak tahun 2017 yang lalu. Alhamdulillah, di akhir tahun 2020 ini mendapatkan hasilnya,” ucap Raja Yose penuh sukacita.

Raja Yose menambahkan, ketetapan ini tentu saja meletakkan pantun pada posisi yang semakin bermartabat. Dan rencana aksi terhadap pelestarian WBTB ini terbuka kepada seluruh warga dunia. 

“Terimakasih kepada semua yang telah turut berjuang. Baik yang ada di Riau, Kepulauan Riau, Indonesia secara umum, serta negara Malaysia,” pungkasnya.

Laporan: Dofi Iskandar (Pekanbaru)

Editor: Eka G Putra

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Akhirnya United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) tetapkan pantun sebagai warisan budaya, Kamis (17/12/2020) sekitar pukul 20.30 WIB atau pukul 14.30 waktu Paris. Sebagaimana diketahui, Pantun diusulkan ke UNESCO sejak tahun 2017 oleh negara Indonesia dan Malaysia.  

Sidang penetapan berlangsung secara daring dengan tuan rumah negara Jamaica. 

- Advertisement -

Ketua MKA Lembaga Adat Melayu Riau, Datuk Seri Al Azhar dan Dr Pudentia mewakili Asosiasi Tradisi Lisan (ATL) selaku Non-Governmental Organization (NGO) Kebudayaan yang terakreditasi di UNESCO turut menghadiri sidang ini di samping delegasi resmi pemerintah Indonesia dan Malaysia.

Ketua Umum ATL  pusat Dr Pudentia mengatakan, bahwa keberhasilan ini adalah usaha dan kerja keras bersama ATL Indonesia khususnya ATL Riau dan Kepri.

- Advertisement -
Baca Juga:  Lenyapnya Masa Depan Anak-Anak dalam Pusaran Konflik Israel-Palestina

“Kita bisa bersyukur karena Pantun sudah ditetapkan UNESCO sebagai  Representative List Indonesia bersama Malaysia. Terima kasih atas dukungan dan perhatian Bapak Ibu teman-teman semua,” ungkap Pudentia.

Sementara Kepala Dinas Kebudayaan Riau yang juga pengurus ATL pusat, Raja Yoserizal Zen menjelaskan, sejak tahun 2017 Provinsi Riau melalui Dinas Kebudayaan telah melakukan banyak hal dalam upaya agar Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Pantun layak ditetapkan oleh UNESCO. 

Lanjutnya, berbagai seminar, pameran, dan aktivitas terkait pantun di masyarakat senantiasa dilakukan secara intens. Tentu saja peran ATL Riau yang menuruskan Datuk Seri Al azhar menjadi daya juang yang tinggi. 

Menurut Raja Yoserizal Zen yang kerap disapa Atuk Yos itu, usaha mendemamkan pantun di masyarakat telah berlangsung sejak lama.

Baca Juga:  Airlangga Dorong Penyelesaian IJEPA serta Kerangka Kerja Sama IPEF dan RCEP

“Pemerintah Provinsi Riau bersama ATL Riau terus bergerak mendemamkan pantun di masyarakat. Usaha ini semakin bergeliat sejak tahun 2017 yang lalu. Alhamdulillah, di akhir tahun 2020 ini mendapatkan hasilnya,” ucap Raja Yose penuh sukacita.

Raja Yose menambahkan, ketetapan ini tentu saja meletakkan pantun pada posisi yang semakin bermartabat. Dan rencana aksi terhadap pelestarian WBTB ini terbuka kepada seluruh warga dunia. 

“Terimakasih kepada semua yang telah turut berjuang. Baik yang ada di Riau, Kepulauan Riau, Indonesia secara umum, serta negara Malaysia,” pungkasnya.

Laporan: Dofi Iskandar (Pekanbaru)

Editor: Eka G Putra

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari