JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Senin (16/9/2019) diperingati sebagai Hari Ozon Sedunia. Khususnya peringatan keberhasilan bersama dalam melindungi lapisan ozon stratosfer. Karenanya, pengenalan pengetahuan tentang lapisan ozon penting dilakukan sejak dini.
Atas dasar itulah, di hari yang sama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI bekerja sama Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PPIPTEK), serta Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) meresmikan Pengembangan Wahana Ozon di Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP IPTEK), Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.
Ruandha Agung Sugardiman selaku Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim KLHK mengungkapkan, keberadaan wahana ozon ini diharapkan dapat mendorong para siswa memahami jenis bahan perusak ozon. Sehingga dapat meningkatkan kepedulian dan peran aktif dalam penyelamatan lapisan ozon.
Dia menjelaskan, lapisan ozon merupakan lapisan di atmosfer pada ketinggian 20−35 km di atas permukaan bumi. Lapisan ini mampu menyerap 97 hingga 99 persen sinar ultraviolet matahari yang berpotensi merusak kehidupan yang terpapar di permukaan bumi.
“Upaya perlindungan lapisan ozon telah mengurangi terjadinya dampak radiasi UV-B terhadap kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya serta lingkungan hidup,” ungkapnya.
Dalam Wahana Ozon di TMII ini, anak-anak dapat belajar tentang proses pemulihan lapisan Ozon. Melalui informasi mengenai bahan perusak ozon yang digunakan sehari-hari, zona permainan tentang pengetahuan ozon dan contoh-contoh produk yang menggunakan bahan ramah ozon.
“Fasilitas di dalam Wahana Ozon dibuat secara interaktif sehingga mempermudah siswa dalam mempelajari pengetahuan tentang perlindungan lapisan ozon,” terang Ruandha.
Sesuai dengan tema Hari Ozon Sedunia tahun ini yaitu “32 Years and Healing,” KLHK mengajak masyarakat memperingati lebih dari tiga dekade kerja sama internasional dalam melindungi lapisan ozon di bawah kerangka Protokol Montreal. Peringatan Hari Ozon Sedunia ini mengingatkan semua pihak untuk menjaga momentum keberhasilan dalam melindungi kesehatan masyarakat dan kesehatan Planet Bumi.
“Diharapkan dengan keberadaan wahana ozon dapat memberikan pengetahuan tentang penyelamatan lapisan ozon bagi siswa sejak dini yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar berperan aktif dalam memilih produk ramah ozon,” sebutnya.
“Mari kita semua menjadi Ozone Heroes, yang menjaga Bumi tetap terlindungi oleh lapisan ozon sebagai perisai perlindungan dari sinar ultraviolet B,” ajak Ruandha.
Adapun kegiatan ini dihadiri 260 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP), perwakilan dari Kementerian/Lembaga terkait dan Implementing Agency World Bank dan United Nations Development Programme (UNDP).(ADV)