Selasa, 17 September 2024

Belum Diproduksi, 45.000 Mobil Listrik Mini Sudah Dipesan

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Perusahaan otomotif Britania Raya milik BMW, Mini, pada pertengahan Juli lalu telah secara resmi mengumumkan turut bergabung dalam tren elektrifikasi mobil. Mereka mengumumkan mobil listrik pertamanya yakni Mini Cooper SE. Sejak diumumkan, pemesanan Mini Cooper SE turut dibuka.

Dikutip JawaPos.com dari Carscoops, Kamis (15/8), mobil tersebut belum diproduksi. Meski begitu, Mini telah menerima lebih dari 45.000 pemesanan untuk Cooper SE.

Mini mungkin telah dikritik oleh beberapa penggemar dan media karena terlambat dalam menggaungkan kendaraan listrik. Tetapi, merek legendaris asal Inggris tampaknya berhasil memulai langkah awalnya dengan baik.

Merek yang kini jadi bagian dari BMW tersebut telah menerima sejumlah pemesanan mengesankan untuk Mini Cooper SE 2020. "Sejauh ini kami sudah memiliki lebih dari 45.000 ekspresi yang menarik," kata Elena Eder, manajer proyek untuk Mini listrik, kepada surat kabar FAZ Jerman.

- Advertisement -
Baca Juga:  Ajak Kader Posyandu Tingkatkan Pelayanan

Kendaraan listrik mini yang diproduksi secara massal pertama akan tiba di diler pada awal 2020 dan pelanggan yang ingin mengamankan slot pembuatan awal dapat mendaftar di situs web perusahaan dan membayar deposit. Di Inggris, misalnya, biaya awal untuk memesan Mini Cooper SE adalah GBP 500 atau setara dengan Rp8,6 jutaan untuk menjamin pembeli dapat menjadi yang pertama mendapatkan Cooper SE terbaru.

Bukan berarti Mini mendapatkan 45.000 penjualan. Karena orang-orang dapat berubah pikiran dan meminta pengembalian uang jika pengirimannya terlalu lama. Itu mungkin salah satu alasannya. Pasalnya, Cooper SE dijadwalkan baru akan memasuki produksi di pabrik Oxford di Inggris pada 1 November mendatang.

- Advertisement -
Baca Juga:  Realme Pasang Target, untuk Perangkat IoT Terlaris

City car listrik besutan Mini tersebut dijual mulai dari GBP 27.900 atau sekitar Rp481 jutaan di Inggris dan EUR 32.500 atau berkisar Rp519 jutaan di Jerman, sebelum insentif. Mini Cooper SE menggunakan arsitektur kendaraan yang sama dengan model-model yang didukung oleh ICE dan memiliki gaya yang familiar khas Mini.

Electric Vehicle (EV) ini ditenagai oleh motor listrik 135 kW (184 PS/181 hp) yang sama dengan mesin BMW i3s, yang juga menghasilkan torsi instan 270 Nm (200 lb-ft). Mobil ini hadir dengan penggerak depan atau FWD dan memiliki baterai lithium-ion 32,6 kWh yang memungkinkan rentang berkendara 235 hingga 270 km.

Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Perusahaan otomotif Britania Raya milik BMW, Mini, pada pertengahan Juli lalu telah secara resmi mengumumkan turut bergabung dalam tren elektrifikasi mobil. Mereka mengumumkan mobil listrik pertamanya yakni Mini Cooper SE. Sejak diumumkan, pemesanan Mini Cooper SE turut dibuka.

Dikutip JawaPos.com dari Carscoops, Kamis (15/8), mobil tersebut belum diproduksi. Meski begitu, Mini telah menerima lebih dari 45.000 pemesanan untuk Cooper SE.

Mini mungkin telah dikritik oleh beberapa penggemar dan media karena terlambat dalam menggaungkan kendaraan listrik. Tetapi, merek legendaris asal Inggris tampaknya berhasil memulai langkah awalnya dengan baik.

Merek yang kini jadi bagian dari BMW tersebut telah menerima sejumlah pemesanan mengesankan untuk Mini Cooper SE 2020. "Sejauh ini kami sudah memiliki lebih dari 45.000 ekspresi yang menarik," kata Elena Eder, manajer proyek untuk Mini listrik, kepada surat kabar FAZ Jerman.

Baca Juga:  Ajak Kader Posyandu Tingkatkan Pelayanan

Kendaraan listrik mini yang diproduksi secara massal pertama akan tiba di diler pada awal 2020 dan pelanggan yang ingin mengamankan slot pembuatan awal dapat mendaftar di situs web perusahaan dan membayar deposit. Di Inggris, misalnya, biaya awal untuk memesan Mini Cooper SE adalah GBP 500 atau setara dengan Rp8,6 jutaan untuk menjamin pembeli dapat menjadi yang pertama mendapatkan Cooper SE terbaru.

Bukan berarti Mini mendapatkan 45.000 penjualan. Karena orang-orang dapat berubah pikiran dan meminta pengembalian uang jika pengirimannya terlalu lama. Itu mungkin salah satu alasannya. Pasalnya, Cooper SE dijadwalkan baru akan memasuki produksi di pabrik Oxford di Inggris pada 1 November mendatang.

Baca Juga:  Buka Pelunasan Tahap Empat untuk 1.285 JCH

City car listrik besutan Mini tersebut dijual mulai dari GBP 27.900 atau sekitar Rp481 jutaan di Inggris dan EUR 32.500 atau berkisar Rp519 jutaan di Jerman, sebelum insentif. Mini Cooper SE menggunakan arsitektur kendaraan yang sama dengan model-model yang didukung oleh ICE dan memiliki gaya yang familiar khas Mini.

Electric Vehicle (EV) ini ditenagai oleh motor listrik 135 kW (184 PS/181 hp) yang sama dengan mesin BMW i3s, yang juga menghasilkan torsi instan 270 Nm (200 lb-ft). Mobil ini hadir dengan penggerak depan atau FWD dan memiliki baterai lithium-ion 32,6 kWh yang memungkinkan rentang berkendara 235 hingga 270 km.

Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari