JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Ada yang sedikit berbeda dalam pelaksanaan penerimaan mahasiswa baru perguruan tinggi negeri (PPMB PTN) 2020 mendatang. Pemeringkatan siswa dalam pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS) dilakukan oleh sekolah. Kemudian, peserta hanya diberi kesempatan sekali ujian tulis berbasis komputer (UTBK).
PPMB PTN 2020 tetap akan melalui tiga jalur. Yakni, seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) dengan kuota minimun 20 persen, seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) 40 persen, dan jalur mandiri sebesar 30 persen. Terkait SNMPTN, Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Ravik Karsidi mengatakan, pihak sekolah yang melakukan pemeringkatan siswa di PDSS.
"Misalnya, satu angkatan kelas XII sekolah akreditasi A siswanya 100 orang. Berarti hanya ada 40 siswa yang eligible (layak, Red).Nah, pihak sekolah yang nantinya menyusun peringkat berdasarkan nilai rapor siswa dari semester 1 sampai 5," papar Ravik dalam peluncuran PPMB PTN di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kemarin.
Berdasarkan pengalaman PPMB PTN 2019, LTMPT mencium adanya indikasi oknum sekolah yang memasukkan data nilai rapor palsu agar banyak siswa mereka bisa masuk PTN melalui jalur SNMPTN. Akibatnya, ketika LTMPT melakukan pemeringkatan, banyak siswa yang memiliki jumlah skor sama dalam satu sekolah. Hanya berbeda nilai di setiap mata pelajaran.
"Menurut saya ini merepotkan kami. Para kepala sekolah itu penginnya sebanyak-banyaknya memasukkan siswanya ke SNMPTN. Peringkat satu bisa ada lima orang. Kalau nilainya sama semua mau gimana coba?" beber Wakil Ketua 1 LTMPT Mohammad Nasih.
Maka dari itu, pemeringkatan sudah harus dilakukan di sekolah. Karena, pada dasarnya sekolah juga yang mengetahui kemampuan siswanya. Mana yang memang layak dan benar-benar mumpuni. Dengan begitu, seleksi akan objektif. Tidak bias karena jumlah nilai yang sama.
Untuk kuota sekolah akreditasi sebesar 40 persen yang merupakan siswa terbaik. Kemudian, untuk masing-masing sekolah dengan akreditas B dan C, yakni, 25 dan lima persen siswa terbaik di sekolahnya.
Bagaimana pengawasan terhadap sekolah agar tidak memalsukan nilai? Ravik kembali mengatakan, pihaknya akan melakukan kroscek. Fungsinya untuk menyingkronkan data. "Kami akan menanyakan kembali jika terjadi yang mencurigakan," terangnya.
Selain itu, lanjut Ravik, dalam PPMB PTN 2020, peserta hanya sekali mengikuti UTBK untuk mendaftar SBMPTN. Berlangsung tujuh hari mulai 20 sampai 26 April 2020 mendatang dengan 14 sesi di 74 pusat UTBK PTN seluruh Indonesia. Peserta boleh memilih tes kategori saintek, sosial humaniora, dan campuran. Hasil UTBK juga dapat digunakan dalam seleksi jalur mandiri.
"Alasannya, karena hasil evaluasi PPMB PTN 2019 memang tidak ada perbedaan yang signifikan antar hasil tes pertama dan kedua. Untuk memilih lintas jurusan IPA ke IPS maupun sebaliknya maka kami buat yang tes campuran," urai mantan rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta itu. (han)
Jadwal SNMPTN 2020
-Peluncuran Sistem PMB 2020: 15 November 2019
-Registrasi Akun LTMPT: 2 Desember 2019 – 7 Januari 2020
-Pengisian PDSS: 13 Januari – 6 Februari 2020
-Pemeringkatan Siswa oleh Sekolah: 13 Januari-6 Februari 2020
-Pengumuman Siswa Eligible daftar SNMPTN: 13 Januari – 6 Februari 2020
-Pendaftaran SNMPTN: 11 – 25 Februari 2020
-Pengumuman Hasil SNMPTN: 4 April 2020 pukul 15.00 WIB
-Pendaftaran Ulang Peserta yang lulus SNMPTN: Lihat di laman masingmasing PTN.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal